Selasa, 30 April 2024

perilaku anjing


 





Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala abu-abu (canis lupus) sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama.1 Anjing sangat cocok sebagai hewan peliharaan di rumah. Tidak hanya itu, kelebihannya berupa indera penciuman, indra pendengaran, dan indra penglihatan yang sensitive menjadikan anjing dapat diandalkan sebagai alarm yang setiap saat memberikan kode agar pemilik waspada akan datangnya bahaya. Anjing telah menjadi satpam yang andal dirumah. Pantaslah bila anjing menjadi sahabat terbaik, the best friend. Kini anjing sudah banyak menghiasi rumah-rumah mewah di perkotaan. Anjing telah menjadi binatang yang patut diberi perhatian dan curahan kasih sayang. Anjing dapat dilatih untuk membatu berbagai tugas manusia mulai dari berburu, menjaga ternak, penjaga, pelacak, hingga membantu terapi berbagai penyakit. Itu semua karena kelebihan dalam penciuman, pendengaran,dan penglihatan yang berasal dari nenek moyangnya, serigala.

   .  Asal- Usul Anjing dan Proses Domestikasi Anjing yang kini dijumpai disebut anjing modern atau dalam nama ilmiah Canis familiaris. Hewan ini sudah berbeda dengan nenek moyangnya yang liar, sekarang berubah menjadi sosok binatang                                                            

  dengan berbagai keistimewaan pada penglihatan, pendengaran, dan penciumannya. Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan temasuk keluarga Canidae. Famili Canidae ini dibagi menjadi 4 grup yaitu Canis(grup anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah abu-abu),  Dusycyon(grup culpeo), dan Bush dog( mencakup jenis anjing lainnya). Anjing termasuk dalam genus Canis, satu genus dengan wolf(serigala), coyote, jackal dan dingo.                 Coyote dan serigala abu-abu berbagi sejarah evolusi yang panjang dan terkait erat, karena mereka memiliki domain, kingdom, phylum, class, order, family, and genus yang sama. Namun, nama-nama ilmiah mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki spesies yang berbeda: Canis latrans (coyote) dan Canis lupus (serigala abu-abu).     

Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60 juta tahun silam, ketika zaman Paleocene. Evolusi anjing ini  melalui 4 zaman yaitu zaman Paleocene, zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman Pliocene. Pada zaman Paleocene, terdapat dua spesies hewan yaitu miacis dan cynodictis. Miacis adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang,serta kaki pendek. Hewan ini  merupakan nenek moyang anjing, raccoon, beruang, weasel (sejenis musang), musang, hyaena (anjing hutan), dan kucing. Miaciis memiliki gigi khas bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil, tetapi lebih besar dari bangsa karnivora. Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing, yang menonjol dari binatang ini adalah kelengkapan giginya yang berjumlah 42 buah. Keturunan miacis dan cynodictis yang masih hidup hingga sekarang adalah musang. Karena itu musang kerap dijuluki fosil hidup. Walaupun sudah berevolusi selama 40 juta tahun, musang tidak mengalami perubahan.  Ketika zaman Oligence(kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis tetap berbentuk hewan dengan badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis berkembang menjadi berbagai turunan anjing. Dari turunannya berkembang menjadi anjing mirip beruang, hyaena, kucing, dan anjing. Keturunan anjing inilah yang bertahan hidup. 


  Zaman Miocene yang terjadi sekitar 20 juta tahun yang lalu merupakan permulaan evolusi anjing sesungguhnya, keluarga Canidae. Anjing berevolusi dari serigala abu-abu menjadi lebih dari 400 keturunan yang berbeda. Manusia telah memainkan peran utama dalam menciptakan anjing yang memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda. Melalui bentuk yang paling dasar dari rekayasa genetika, anjing dibiakkan untuk menonjolkan naluri yang terlihat dari pertemuan awal mereka dengan manusia. Meskipun rincian tentang evolusi anjing tidak pasti, anjing-anjing pertama adalah pemburu dengan indera tajam penglihatan dan penciuman. Manusia mengembangkan naluri ini dan menciptakan keturunan baru sebagai kebutuhan atau keinginan muncul Diberbagai belahan dunia anjing di anggap berbeda. Karakteristik loyalitas, persahabatan, protektif, dan kasih sayang telah mendapatkan anjing pada posisi penting dalam masyarakat Barat. Selain itu di Amerika Serikat dan Eropa perawatan dan memberi makan anjing telah menjadi bisnis jutaan dolar. Peradaban Barat telah memberikan hubungan antara manusia dan anjing sangat penting. Namun, di beberapa negara berkembang dan di banyak daerah di Asia, anjing digunakan sebagai penjaga atau binatang beban atau bahkan untuk makanan, sedangkan di anjing Amerika Serikat dan Eropa dilindungi dan dikagumi. Di Mesir kuno selama zaman firaun, anjing dianggap sakral. Anjing telah memainkan peran penting dalam sejarah peradaban manusia dan menjadi hewan peliharaan pertama. Mereka memiliki peran penting dalam masyarakat pemburu-pengumpul sebagai sekutu berburu dan pengawal terhadap predator. Pada ternak sekitar 7000 hingga 9000 tahun yang lalu, anjing digunakan sebagai penggembala dan penjaga domba, kambing, dan sapi. Meskipun masih banyak juga yang menggunakan anjing untuk kegiatan seperti itu, namun kini anjing semakin digunakan untuk tujuan sosial dan 

  persahabatan. Anjing saat ini bekerja sebagai pemandu untuk tunanetra dan penyandang cacat atau untuk membantu pekerjaan polisi.  Anjing bahkan digunakan dalam terapi di panti jompo dan rumah sakit untuk mendorong pasien ke arah pemulihan. Manusia telah mengelompokkan berbagai anjing yang berbeda yang disesuaikan untuk melayani berbagai fungsi. Hal Ini telah  mengalami perubahan melalui perbaikan dalam pelayanan kesehatan hewan dan peternakan.    

. Klasifikasi anjing  Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing dengan tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna rambut anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, anjing juga memiliki berbagai jenis rambut, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter. Rambut anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.          


Klasifikasi Anjing Menurut FCI FCI  (Federation  Cynologque  Internationale)  adalah  otoritas  Kinologi Internasional  terbesar  di  dunia,  didirikan  pada  tahun  1911  dan  berpusat  di  Thuin, Belgia  dan  beranggotakan  83  negara.2  FCI  melakukan  klasifikasi  anjing  ke  dalam  9 grup                                                      

19  Gundogs breeds Terriers breeds Guarding breeds Herding breeds Toy breeds besar  yang  didasarkan  pada  peran  sosial  dan  tradisional  anjing  pada  masa agrikultur,  yaitu  masa  dimana  anjing  tumbuh  dan  berkembang  di  dalam  berbagai trah/ras (breed) degan fungsi-fungsi khas yang unik.                          

20  B. Klasifikasi Anjing Menurut Ukuran Berdasarkan bobot atau ukuran anjing diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu small/kecil  (1-10  kg), Medium/sedang (10-25 kg), Large/besar (25-50 kg) dan Giant/Raksasa (diatas 50 kg). Klasifikasi ini digunakan  bagi  produsen  yang  memproduksi  pakaian  untuk  anjing  serta produsen  yang  memproduksi  perlengkapan  untuk  anjing  secara  spesifik             Gambar 2. 5 Jenis Anjing Berdasarkan Ukuran Sumber : google.com  C. Klasifikasi Anjing Menurut American Kennel Club (AKC). American Kennel Club adalah asosiasi  anjing terbesar di Amerika Serikat. AKC mengklasifikasikan  anjing  ke  dalam  7  kategori  (Dog  Breed  Groups)  berdasarkan fungsi anjing.  

21   Herding Di banyak bagian dunia, herding dog masih tetap digunakan untuk mengumpulkan, menggiring dan melindungi ternak, fungsi yang sudah mereka lakukan sejak jaman prasejarah. Namun saat ini, beberapa ras herding dog seperti Herder/German shepherd dog, biasanya dilatih untuk tugas polisi dan tugas keamanan. Ras lain seperti Border collie, unggul dalam event kompetisi anjing. Karena loyalitas dan kecerdasan yang luar biasa, herding dog juga digunakan sebagai anjing peliharaan rumah dan anjing pengawas.                

22   Hound Kategori bagi anjing-anjing pemburu yang unggul. kategori anjing kelompok ini tidak ganas, mereka hanya memburu hewan-hewan yang merugikan manusia.                       

23   Non-Sporting Pada dasarnya adalah ras anjing yang beragam. Keturunan dari kelompok anjing Non- sporting adalah kumpulan bervariasi dalam hal ukuran, bulu, kepribadian dan penampilan secara keseluruhan.              Gambar 2. 8 Kelompok anjing non-suporting Sumber : dog.com (April 2010)   Sporting Kelompok anjing ini dibiakkan untuk kegiatan aktif seperti berburu dan kegiatan lapangan lainnya. Bagi pemilik anjing Sporting perlu menyadari bahwa sebagian besar membutuhkan latihan yang teratur dan menyegarkan. 

24                   Gambar 2. 9 Kelompok anjing sporting   Sumber : dog.com (April 2010)   Terrier Leluhur kaum terrier  adalah para pengontrol hama berupa hewan pengerat. Ukuran yang  relatif  kecil  memungkinkan  mereka  masuk  memburu  ke  dalam  celah  sempit. Mereka cenderung tidak toleran pada anjing lain dan sangat energik. Sebagian besar terrier memiliki bulu lurus yang memerlukan perawatan khusus yang dikenal sebagai stripping untuk 

25  menjaga penampilan yang khas. Secara umum, kelompok anjing ini membuat hewan peliharaan menjadi lebih menarik, tetapi untuk itu membutuhkan pemilik dengan tekad untuk menyesuaikan karakter anjing ini .                        Gambar 2. 10 Kelompok anjing terrier Sumber : dog.com (April 2010)   

26   Toy Kategori ini dibiakkan untuk fungsi-fungsi yang tidak serius. Ukurannya relatif kecil sehingga untuk perawatan dan kebutuhan ruang dan pakan  dalam skala lebih kecil.                        Gambar 2. 11 Kelompok anjing toy Sumber : dog.com (April 2010)   

27   Working Kelompok ini dibiakkan untuk melakukan pekerjaan seperti menjaga rumah, menarik kereta dan melakukan penyelamatan korban bencana alam. Anjing jenis ini cocok sebagai hewan peliharaan untuk keluarga, berdasarkan ukuran dan karakternya anjing ini membutuhkan latihan yang khusus.                     Gambar 2. 12 Kelompok anjing working Sumber : dog.com (April 2010)   

28  2.1.4.  Fase Pertumbuhan Anjing dan Karakter Periodiknya Fase pertumbuhan anjing dapat ditinjau  mulai dari lahir (puppy) sampai dengan fase dewasa (adult) dan karakter yang terbentuk pada setiap fase ini . A. Periode  Neonatal (lahir- 14 hari) Fase  ini  ditandai  oleh  serangkaian  pola  perilaku  yang  timbul  karena ketergantungan  bayi/anak  anjing  (puppy)  terhadap  susu,  kehangatan  dan pelindungan  seorang  ibu.  Ciri  fisik  pada  fase  ini  adalah  kelopak  mata yang  masih menutup  dan  indera  pendengaran  belum  berfungsi  dengan  baik.  Pergerakan terbatas  pada  merangkak  kearah  depan  dan  berguling  -  berorientasi  pada  puting  susu  induknya  (”swimming  motion”).  Vokalisasi  dilakukan  dengan  menangis  dan  merengek. Pada fase ini anak anjing sangat bergantung kepada induknya.  B. Periode Transisi (14- 21 hari) Fase  ini  ditandai  dengan  terbukanya  mata  pada  hari  ke-12/14.  Gigi  awal  mulai tampak dan anak  anjing mulai menunjukkan respon  pendengarannya dengan reaksi “kaget” ketika dipanggil atau mendengarkan suara.  Anak anjing mulai belajar berdiri dan berjalan. Perilaku  sosial mulai kelihatan seperti bermain menyerang dan berkelahi, menggonggong dan saling mendorong memperebutkan tempat.  C. Periode Sosialisasi Primer ( 3 – 12 minggu) Ditandai  oleh  kemampuan  anak  anjing  untuk  menangkap  kejadian  dan  bereaksi terhadap lingkungan sekitar.  Puncak fase  ini adalah usia 12 minggu dimana anak  anjing  mampu  mengobservasi  suatu  stimulan  yang  baru  diterimanya  melalui indra  penciuman  dan  

29  pendengaran  dan  sangat  tertarik  terhadap  hal-hal  baru. Perilaku  observatif  juga  tampak  pada  timbulnya  kegiatan  baru  yaitu  mulai mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.  Fase ini juga ditandai dengan beberapa subfase: - Periode sensitif  :  periode “kritis” dimana apa yang terjadi pada masa ini sangat menentukan  perkembangan  sosialisasi  dan  perilaku  dari  anak  anjing  dimasa mendatang. Pada masa ini anak anjing akan sangat sensitif terhadap stimulus dari lingkungan sekitarnya.  - Pentingnya sosialisasi  :  mulai bereaksi terhadap spesies lain dan secara simultan mensosialisasikan  diri  terhadap  jenisnya  dan  kepada  manusia  saja.  Pola komunikasi dan pola sosial dengan sesama anjing mulai terlihat.  - Perubahan  selama  fase  ini  :  pada  usia  3-4  minggu  anjing  tumbuh  menjadi eksplorator  dan  investigator  tanpa  menunjukkan  rasa  takut  terhadap  hal/area baru  yang  ditemuinya.  Anak  anjing  mulai  membuat  batas  teritori-khususnya menyangkut  wilayah  tidur  dan  makan.  Pada  minggu  ke-5,  perasaan  anak  anjing terlihat  pada  ekspresi  wajah  dan  pola  vokal  (salakan)  yang  semakin  tegas terdengar.  Gerak  motorik  semakin  aktif  seperti  berlari,  memanjat  dan mengunyah.  Sifat ‟Dominasi-hierarkis‟ yaitu  saling menggertak dan mencium alat kelamin lawan jenis mulai terlihat. - Belajar  mandiri  :  Pada  usia  7-8  minggu  induk  anjing  mulai  menunjukkan  sikap acuh  terhadap  anak  anjing,  agar  anak  anjing  belajar  memisahkan  diri  dan  tidak bergantung kepada induknya. - Periode rasa takut  : setelah usia 5 minggu, anak anjing akan  menunjukkan respon “ketidakpastian”  terhadap  obyek  atau  stimulus  baru,  entah  itu  manusia,  benda 

30  atau  situasi  baru  yang  dialaminya.  Situasi  kurang  menyenangkan  bisa  menjadi traumatik yang dibawa seumur hidup.  D. Periode Juvenile (sosialisasi ke-2) Fase  perkembangan  anjing  menjadi  dewasa  secara  seksual.  Kemampuan  motorik  anak anjing telah  sempurna  dan anjing tampak telah mandiri dan  percaya diri.  Tampak pola  perilaku  anjing dewasa, yaitu penandaan wilayah dengan air urin (urine  marking),  agresi,  eksplorasi  (penjelajah)  dan  kebiasaan  menggigit.  Pola perilaku lainnya adalah sikap protektif, teritorialitas dan dominasi-agresi.   2.1.5. Sifat dan Tingkah  Laku Umum Anjing Sifat atau watak setiap anjing berbeda. Hal ini tergantung dari pribadi anjing itu sendiri atau jenisnya. Anjing memiliki sifat pemberani yang membuatnya bertahan meskipun tanpa dorongan atau pun bantuan dari pihak lain terhadap bahaya baik dalam kondisi yang sebenarnya atau di rekayasa,seperti menggoda. (N.S.Budiana, 2008) Anjing juga gigih dalam menjalankan tugas. Anjing yang keras kemauannya bila dalam suatu keadaan tertentu tidak akan memperhatikan indra lain yang saat itu tidak dipergunakan. Hal ini tampak ketika anjing sedang melacak jejak. Anjing tidak memperhatikan apakaha ada kendaraan yang mungkin akan menabraknya. Anjing yang keras kemauannya tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya yang tidak diinginkan, seperti kaget, rasa sakit, atau luka. (N.S.Budiana, 2008) Pada dasarnya anjing memiliki sifat taat atau penurut. Hal itu dibuktikan pada kesediaan untuk menuruti setiap kehendak majikannya. Anjing yang tidak penurut tentu saja kurang baik jika digunakan sebagai anjing pekerja. Anjing ini  akan menuruti 

31  kemauannya sendiri dan pada saat kritis dapat merugika bahkan membahayakan lingkungan. Jenis kelamin juga berperan dalam menentukan sifat. Pejantan cenderung lebih keras dalam berkelahi, sebaliknya betina lebih unggul dalam hal ketaatan. (N.S.Budiana, 2008) Anjing adalah hewan  sosial, namun  kepribadian dan  tingkah laku anjing bisa berbeda-beda bergantung pada masing-masing ras. Selain itu, kepribadian dan tingkah laku anjing bergantung juga pada perlakuan yang diterima dari pemilik anjing dan orang-orang yang berkomunikasi dengan anjing. Secara umum, anjing dikelompokan dalam berberapa jenis antara lain anjing penolong, anjing hias, anjing balapan, anjing berburu, anjing pelacak, dan anjing gembala. Adanya pengelompokan ini tentunya berpengaruh pada pola tingkah lakunya. Anjing secara umum sudah tentu bisa mengubah tingkah laku sesuai pengalaman, termasuk belajar dari tingkah laku tuannya, manusia. Kapasitas anjing untuk belajar memungkinkan anjing dilatih sedemikian rupa sehingga tidak menyerupai sifat alami anjing yang dimiliki ras anjing ini . Berikut ini beberapa tingkah laku umum yang sering dilakukan oleh anjing antara lain :  Menggongong Menggonggong merupakan salah satu tingkah laku anjing yang paling kecil ditoleransi oleh manusia, terutama di daerah pinggiran kota karena hal dapat menimbulkan kebisingan lingkungan. Beberapa jenis anjing ada yang lebih mudah menggonggong dibanding jenis lain, seperti anjing jenis Terrier misalnya, mereka akan menggonggong jika ada provokasi sekecil apapun, sementara anjing jenis Siberian husky dan Basenji jarang menggonggong, mereka hanya mengeluarkan bunyi dengan nada tinggi dan rendah(melolong). Ini adalah cara anjing-anjing ini untuk berkomunikasi, namun 

32  dalam beberapa hal anjing menggonggong secara berlebihan dan dapat mengganggu bahkan menjadi masalah yang cukup serius. ada  banyak penyebab gonggongan yang sering dilakukan dan penting untuk mengetahui penyebab dari setiap kasus. Nada dan pola gonggongan mungkin dapat membantu manusia untuk memahami alasan anjing menggonggong. Beberapa anjing sering menggonggong ketika mendengar suara-suara ribut, kedatangan tamu atau ada orang atau pun anjing lain yang melewati rumah anda. Anjing yang bertingkah laku seperti ini sebaiknya dialihkan perhatiannya agar tidak terlalu sensitif seperti memberinya tulang atau mainan dan tempat tidur yang hangat. Untuk mencegah masalah menggonggong ini dapat dilakukan beberapa cara, seperti memberikan pelatihan pada perintah „Quiet‟, membiasakan anak anjing atau anjing baru untuk bersosialisasi dengan banyak lingkungan dan bunyi-bunyian yang tidak biasa sesering mungkin dan berikan imbalan untuk sikapnya yang tenang, selain itu dapat dilakukan juga dengan mengalihkan perhatiannya dengan memberikan perintah duduk atau berbaring dan beri imbalan makanan.   Tingkah laku merusak Tingkah laku merusak jauh lebih sering dijumpai pada anjing yang masih muda. Karena anak anjing perlu menggigit-gigit terutama ketika giginya sedang tumbuh hal ini dilakukan untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan gatal. Selain itu anak anjing perlu menggigit-gigit untuk beradaptasi dengan lingkungan, sebagai cara mereka mengenali dan memahami benda-benda dilingkungan mereka Anjing yang lebih tua atau dewasa juga berkemungkinan melakukan tingkah laku 

33  menggigit-gigit. Biasanya hal itu dilakukan untuk bermain atau karena ditinggal sendirian, dan gelisah akibat berpisah dari tuannya. Untuk mencegah masalah tingkah laku merusak ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan melatih anak anjing untuk mengigit mainannya sendiri dan jauhan anjing dari perabotan yang berharga.  Menggali Anjing menggali untuk menguburkan atau menyembunyikan mainan atau tulang, untuk mengeluarkan sesuatu yang mereka cium atau yang telah mereka kuburkan, untuk membuat lubang agar dapat lebih hangat atau hanya untuk bermain. Hal ini dikarenakan para anjing mempunyai naluri untuk melindungi dan menjaga hal-hal yang mereka sukai. Menggali dapat menyebabkan masalah apabila anjing terus menggali-gali dan merusak tanaman atau membuat terowongan untuk keluar dari rumah. Untuk mencegah masalah tingkah laku menggali ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan memberikan banyak permainan interaktif setiap hari dan banyak kegiatan fisik seperti mengajaknya berlari ataupun sekedar bejalan-jalan berkeliling rumah.  Menggigit Setiap anjing bisa menggigit jika merasa terancam atau takut. Akan tetapi, dengan mensosialisasikan anjing sejak dini, akan mengajarkannya untuk merasa nyaman di sekitar orang lain. Untuk mencegah masalah tingkah laku menggali ini dapat dilakukan Secara bertahap, kenalkan anjing dengan berbagai suasana sehingga dia bisa belajar untuk merasa aman. Selain itu dengan menghabiskan waktu bersenang-senang secara teratur dengannya, akan membantunya untuk belajar mempercayai orang. 

34  2.1.6. Tingkat dominasi dan Kepatuhan (Dominance & Submissive) Beberapa anjing terlahir dengan naluri sebagai pemimpin. Biasanya mereka bertindak sebagai pemimpin bagi kawanannya. Hal ini menunjukkan bahwa anjing ini  memiliki sifat dominan. Kedudukan atau dominasi diperoleh dari proses saling mengalahkan. Anjing memiliki bahasa yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan kondisi emosi dan niat mereka kepada sekitar mereka. Meskipun anjing menggunakan suara dan tanda-tanda, banyak informasi yang mereka sampaikan melalui bahasa tubuh khususnya ekspresi wajah dan postur tubuh. Anjing yang dominan akan menujukan postur tubuh agar tampak lebih besar (mengembang) dari ukuran sebenarnya. Anjing yang berkuasa akan mengangkat ekor lebih tinggi dan menegakan kepala. Sedangkan ketika anjing  ketakutan namun tidak bersikap tunduk dan mungkin bisa menyerang jika ditekan. Anjing akan memberikan sinyal-sinyal ini ketika ia dihadapkan langsung dengan sesuatu yang mengancamnya. Ini adalah sikap anjing yang sangat dominan dan percaya diri. Di sini, ia tidak hanya memperlihatkan sikap dominan namun juga berbahaya karena ia bisa bertindak agresif jika ditantang.                Gambar 2. 13 Postur tubuh anjing agressif Sumber : anjingkita.com 

35  Kepatuhan (submissive) ditunjukan melalui postur tubuh yang lebih rendah (membungkuk) dari rivalnya. Anjing  yang  patuh  akan menjilat  telinga  dan  hidung  dari  anjing  dominan. Posisi  ini  seringkali  dibarengi  dengan  posisi  menjatuhkan badan dan menghadap ke atas kearah anjing dominan, berguling-terlentang, Terkadang berkenalan dengan anjing lain dengan cara kencing. Anjing ini menunjukkan penyerahan total dan tanda kepatuhan. Dia mencoba untuk mengatakan bahwa ia menerima statusnya lebih rendah dengan merendahkan diri di hadapan anjing lain yang status sosialnya lebih tinggi atau individu yang mengancam, dengan harapan untuk menghindari pertarungan fisik.          Beberapa jenis anjing memiliki kedua ciri diatas karena mereka memiliki tipe ditengah-tengah antara dominan dan penurut. Tingkat dominasi anjing juga dapat berubah, tergantung pada anggota kelompok mereka. Hal ini dapat diketahui dengan mengamati bagaimana para anjing bersosialisasi dari waktu ke waktu dan kelompok yang berbeda dapat menentukan tipe dominan atau penurut berdasarkan naluri dasar anjing. Jika anjing ini  termasuk golongan penurut, sangatlah mudah untuk dipelihara dan tidak perlu diawasi secara terus-menerus. Sedangkan untuk anjing yang dominan membutuhkan lebih banyak usaha untuk dipelihara dan harus menyeimbangkan tingkah mereka agar dapat dengan mudah bersosialisasi dengan manusia. Gambar 2. 14 Postur Tubuh Anjing Patuh Sumber : anjingkita.com 

36  2.1.7. Serangan (Aggression) Anjing agresif berasal dari rasa frustasi dan dominasi yang timbul pada anjing ini . Frustasi anjing muncul dari kurangnya latihan dan dominasi anjing muncul dari kurangnya sikap kepemimpinan yang tenang dan tegas dari pemiliknya. Beberapa jenis agresi adalah :   Tabel 2. 1 Tipe Agresi dan Penyebabnya                    Sumber : Lynda P.Case (1999)    Banyak kasus anjing dengan prilaku “red zone” (saat dimana anjing sudah menjadi penyerang). Penting untuk memahami bahwa anjing pada keadaan “red zone” biasanya adalah anjing frustasi. Untuk mengontrol jenis anjing ras besar dan kuat, perlu menguasai dan belajar menjadi seorang pack leader.3 Ukuran dan kekuatan jenis anjing seperti pitbull, mastiff, cane corso, rottweiler atau anjing besar                                                            3 Pack leader adalah seseorang yang dapat membuat anjing menghormati dan merasa aman.caesarway.com Tipe Agresi Penyebab Dominance aggression  Bentuk dan ukuran tubuh. Beberapa anjing yang lebih besar akan mengintimidasi anjing yang lebih kecil. Territorial aggression Sebagian besar anjing akan sangat agresif dalam menentukan tempat tidur/istirahat. Biasanya anjing lebih dahulu berada di tempat ini  akan melindungi tempat ini  jika ada invasi dari anjing lain. Possesive aggression Beberapa ras anjing tertentu akan sangat possessive terhadap pemiliknya. Misalnya pada ras terrier atau anjing betina pada pemilik pria atau sebaliknya. Juga ditemukan pada beberapa kasus anjing yang pemiliknya terlalu protektif atau terlalu dimanja atau tidak pernah berinteraksi dengan anjing lain. Other types of aggression Faktor genetic yaitu karakter dominasi yng sangat besar. Situasu konflik perebutan makanan, mainan atau ketika musim kawin tiba. 

37  lainnya bisa dengan cepat mengubah seekor anjing frustasi dan dominan menjadi ancaman yang benar-benar serius. Ketika berhadapan dengan anjing pada keadaan “red zone”, sebaiknya sebagai pemiliknya perlu membangun diri sebagai pack leader dan memahami sifat alami anjing mereka. Ini adalah bagian penting untuk merehabilitasi anjing dan  mengatasi masalah perilaku anjing.  2.1.8. Breed dan Perilaku Khasnya  Anjing  adalah  binatang  pertama  yang  mengalami  penjinakan  (domestikasi) oleh  manusia  dan  merupakan  binatang  yang  paling  banyak  mengalami  pembiakan selektif (selective breeding)  untuk mendapatkan ras baru yang sesuai keinginan manusia. Selama berabad-abad anjing telah dibiakkan secara selektif dengan berbagai variasi fisik.  Beberapa  trah/ras  juga  telah  dibiakkan  untuk  membentuk  pola  perilaku  atau karakteristik  perilaku  yang  digunakan  untuk  fungsi-fungsi  tertentu  seperti  berburu (hunting  dog),  menggembalakan  ternak  (sheep  dog)  atau  sebagai  anjing  penjaga benteng  (castle dog  / guardian  dog).4 Oleh karena itu memunculkan banyak kharakteristik yang khas dari setiap ras anjing baik kharakteristik secara fisik(rupa) mapun kharakteristik psikis (pola perilaku dan emosi). Tabel  berikut  berisi  identifikasi karakteristik perilaku anjing (psikis) berdasarkan rasnya   (Lynda P.Case, 1999) :                                                               4 James Serpell,  The Domestic Dog, its evolution, behavior and interaction  with people,  (Cambridge:  Cambridge University Press, 1995 ) hal.2 paragraf 1 

38    Tabel 2. 2 Karakteristik Perilaku Rasial Anjing                                                            5 S=Small, M=Medium, L=Large, G=Giant Group Breed Asal Funfsi/karakter genetik/Perilaku khas size5 Spits breeds Norwegian hound Norwegia - m Siberian husky Siberia – Alaska Anjing penarik, Melolong L Chow chow Mongolia-Cina Dominan, territorial aggression m Mastiff breeds Mastiff Mesir-Romawi Tempered dog G St bernard Romawi-Alpen-Swiss  G Boxer Jerman Family dog L Sight hound breeds Greyhound Mesir, Timur tengah speed L Saluki Arab, Timur tengah speed L Afghan hound Afganistan Speed, elegan L whippet Inggris speed, family dog S Scent hound breeds Bloodhound Belgia anjing biara, penuh kasih sayang L Basset hound Perancis Kuat-stamina tinggi m Beagle Mesir-inggris Excellent house pets S Otterhound  Perenang yang unggul,loyal,affecionate breed L Terrier breeds Airedale terrier Yorkshire (inggris) Perenang yang baik, penggali tanah L Border terrier Skotlandia & Inggris Baik dan penuh kasih sayang, menerima anjing lain, popular family  pets M Bull terrier Inggris Aggressive-menyerang anjing lain m gundogs Pointers & setter Inggris, Skotlandia(1600s) Irlandia (1800s) suka berlatih,bekerja berpasangan, partnership with greyhound L spaniels Inggris,Wales, Perancis, US (1880s) Mengambil hasil buruan yang telah tertembak,populer companion,pekerja keras m Retrievers Skotlandia,Inggris, Newfounland,  US Finding&retrieving, shot game, gentle nature,trainability,playfulness (excellent family pet), companion L 

39   Sumber : Lynda P.Case (1999)  Saat  ini  penggunaan  fungsi-fungsi  anjing  di  dalam  kehidupan  manusia perlahan-lahan  telah  berkurang.  Hal  yang  berkembang adalah  anjing  hidup bersama dengan manusia sebagai hewan peliharaan (pets) dan bukan sebagai hewan dengan sebuah fungsi khusus.  2.1.9. Permasalahan Perilaku  Permasalahan perilaku anjing adalah permasalahan yang umum dijumpai oleh para pemelihara anjing. Permasalahan perilaku bias disebabkan oleh beberapa faktor baik yang berasal dari (penyakit/rasa sakit, faktor genetik) maupun dari luar anjing(lingkungan  fisik/sosial).   Berikut  diagram  Diagnosa  Perilaku  Anjing (Mary Burch, 1999) :      Herding breeds German shepherd Jerman(1800s) - L Collie Skotlandia (1300s), Iinggris (1800s) - L Welsh corgi Wales Castle dog S Live stock- guarding breeds Komondor & kusvasz Hungaria, Tibet- Turky (9Masehi)  m Great pyrenees (1500s) Powerfull, affectionate temprament L Toy breeds Chihuahua Mexico - S Pomeranian Polandia dan Jerman - S Maltese Mesir (13 SM), Romawi dan Inggris (1M) - S 

40  Tabel 2. 3 Diagnosa Penyebab Permasalahan Perilaku Anjing Diagnosa Perilaku (Mary Burch dan Jon S.Bailey, 1999) Genetik  variabel tertentu Proses belajar Kondisi medis/kasus psikis Perilaku khas breed, Misal : terrier suka menggali lubang, border collie suka menggonggong orang lain atau hewan lain - Menghindari sebuah situasi, misalnya : mengamuk ketika akan dimandikan - Hiperaktif - Merusak - Salakan yang terlalu berlebihan - Agresi - Takut akan manusia atau benda tertentu,  - Situasi  raumatic (pernah diserang atau disakiti) - Menderita penyakit tertentu/kesakitan  - Efek pengobatan tertentu yang menyebabkan anjing menderita Sumber : Mary Burch dan Jon S.Bailey (1999)  2.1.10.  Penyakit Pada Anjing  Pemahaman akan penyakit anjing secara umum dirasa perlu karena bagaimana cara penanganan yang baik akan dipengaruhi dari sisi arsitektur dalam pembentukan ruang yang baik. ada  4 jenis penyakit anjing yang umum ditangani pada Klinik Hewan. Pada umumnya jenis penyakit pada anjing sangat beragam dan umumnya dialami pada masa anak-anak. Penyakit menular yang perlu diwaspadai adalah penyakit Distemper dan penyakit Parvovirus, penyakit ini memiliki tingkat resiko  kematian yang paling tinggi. Berikut ini adalah penyakit yang umumnya diderita oleh anjing yang disebabkan oleh virus dan bakteri (Puja; 2011; 189). 1. Distemper Distemper merupakan penyakit menular dan  mematikan pada anjing yang disebabkan oleh virus. Pada umumnya penyakit ini sering menyerang anjing pada usia muda dan dewasa yang memiliki daya tahan tubuh tidak baik. Cara penularan virus ini 

41  dari satu hewan ke hewan lainnya adalah dengan melalui terhirupnya partikel virus melalui udara dari hewan yang sakit. 2. Parvovirus Penyakit ini merupakan penyakit menular pada anjing yang disebakan oleh virus dan biasanya menyerang pada anjing yang masih muda. Tanda-tanda penyakit ini diawali dengan gejala muntah-muntah dan berlanjut dengan diare berdarah dan berbau. Tingkat kematian pada anjing terjadi karena banyak kehilangan cairan tubuh. 3. Rabies  Rabies adalah penyakit hewan menular yang dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia yang disebabkan oleh virus Rhabdoviridae. Penyakit ini bersifat zoonosis yaitu dapat menular dari hewan ke manusia dan apabila penderita rabies sudah menunjukkan gejala klinis, penderita rabies hampir bisa dipastikan mengalami kematian. Cara efektif mencegah terjadinya infeksi penyakit ini adalah dengan vaksinasi. 4. Toxocariasis Toxocariasis adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh cacing gelang. Cacing ini paling banyak menyebabkan kerugian pada anjing dimana cacing ini hidup dialam usus halus. Gejala umum dari penyakit kecacingan ini adalah diare, kekurusan dan perut membesar, dengan melakukan diagnosa pemeriksaan telur cacing  pada tinja anjing maka dapat mencegah penyakit ini.  2.2. Anjing Sebagai Sahabat Manusia  Anjing merupakan  mamalia yang telah menjadi sahabat manusia sejak ribuan tahun silam, hal yang membuat anjing menjadi hewan yang paling dekat dengan manusia dan menjadi sahabat  manusia adalah sifat anjing yang patuh dan setia kepada tuannya maka dari itu anjing banyak 

42  dipelihara oleh orang diseluruh dunia. Selain itu, hewan peliharaan dapat memiliki peran sebagai pemberi kenyamanan dan rasa aman. Karena secara ilmiah, seekor hewan pasti memiliki indera perasa yang peka. Kepekaan  inilah yang dapat dilatih manusia untuk dapat juga memberi kepekaan pada manusia yang memeliharanya.  Pada zaman dahulu anjing digunakan tidak hanya sebagai hewan peliharaan saja tetapi digunakan sebagai hewan pemburu sebab pada zaman dahulu untuk mendapatkan makanan maka manusia harus berburu, berbeda dengan zaman sekarang yang mayoritas anjing hanya dijadikan sebagai binatang peliharaan adapun anjing digunakan sebagai hewan pemburu hanya dibeberapa tempat saja seperti di Sumatra, Kalimantan dan daerah lainnya. Pada zaman modern ini anjing juga digunakan sebagai hewan pelacak dalam kepolisian sebab anjing memiliki indra penciuman yang tajam sehingga dapat menemukan sesuatu dalam sekejap dengan indra penciumannya. Jenis anjing didunia ini pun sangat banyak seperti anjing rottweiler, anjing poodle, pitbull dan lain-lain. Di Amerika, untuk memelihara anjing tidak selamanya harus membeli, hal ini dapat dilakukan juga dengan mengadopsi hewan ini gratis dan dengan syarat-syarat tertentu untuk memeliharanya.  Masih banyak orang tua yang tidak paham benar apa manfaat positif anjing bagi anak. Padahal dengan memiliki hewan peliharaan bearti juga melatih orang untuk bertanggung jawab atas makhluk hidup yang dimilikinya. Orang tua dan anak kurang berinteraksi dengan  hewan peliharaannya ini , sehingga anjing tidak dapat memberikan dampak positif pada anak. Dengan memiliki hewan peliharaan seorang anak dapat belajar tentang banyak hal seperti mengenai berbagai macam hewan dari dekat. Dari segi kesehatan, diketahui bahwa alergi pada anak dapat teratasi dengan memelihara hewan. Penellitian ini  membantah keyakinan sebelumnya bahwa eksposur anak terhadap hewan peliharaan dimasa kecil dapat meningkatkan resiko berkembangnya alergi. Jadi, hewan bagi anak tidak terbatas untuk melatih emosional anak saja namun juga meningkatkan kesehatan dan imunitas anak. 

43          Gambar 2. 15 Kedekatan anak dengan hewan peliharaannya   Sumber : http://www.whattoexpect.com/toddler/kids-and-pets.aspx   Peran hewan peliharaan selanjutnya adalah bagi orang lanjut usia atau bagi orang tua. Hewan peliharaan memiliki peran sebagai sahabat, pengisi waktu luang, dan memiliki manfaat pengobatan. Kesibukan orang tua tidak sama dengan orang yang lebih muda disekitarnya bahkan orang tua cenderung tidak memiliki kesibukan yang tentu dan memiliki banyak waktu luang sendiri di rumah. Selain itu, bagi orang lanjut usia hewan peliharaan juga bermanfaat bagi kesehatan jantung mereka serta menjaga kestabilan tekanan darah.              Gambar 2. 16 Kedekatan anjing dengan orang tua Sumber: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com  Dalam buku “The Dog owner‟s Handbook” (Meadow ; Flint: 2006), dikatakan bahwa memiliki anjing memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, bukan hanya kegembiraan mempunyai teman. Pemilik anjing jarang mengalami stres, lebih dapat mengendalikan diri, merawat rumah lebih baik, dan berusia lebih panjang. Anjing memberikan keamanan fisik dan perlindungan, keamanan emosional, kepuasan estetika, bantuan aktivitas di 

44  waktu senggang, mengajarkan sifat bertanggung jawab, anjing mempunyai nilai pengobatan.Anjing bermanfaat bagi semua kalangan umur, bahkan hingga lanjut usia.  Menurut society of Antrozoology mengatakan bahwa, anjing pada dasarnya adalah hewan yang paling dekat dengan manusia, anjing dapat mengurangi tekanan darah, menghilangkan rasa sakit dan stress, membantu pulih dari rasa sakit tanpa ketergantungan pada obat. Apabila pemilik mengajak anjing berjalan-jalan dapat menghindari masalah berat badan, penyakit jantung, masalah pernapasan. Bagi anak, anjing dapat memberikan stimulasi visual dan juga menjadi sahabat dan bahkan menjadi pelindung, dengan adanya kasih saying dari sang anjing membantu anak untuk belajar menjadi lebih peduli dan belajar bertanggung jawab.  2.3. Pusat Penampungan Anjing (“Dog Shelter”) 2.3.1. Pengertian Pusat Penampungan Anjing (“Dog Shelter”) “Shelter” dalam Arsitektur dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan, bahaya atau ketidaknyamanan, misalnya terhadap cuaca, serangga berbahaya dan sebagainya. Secara umum, kata shelter mungkin dapat disamakan dengan kata papan sebagai sebagai pelengkap sandang dan pangan.6 “Dog Shelter” atau tempat penampungan hewan domestik, biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh organisasi non-profit yang didedikasikan untuk perawatan hewan peliharaan yang hilang dan tunawisma.7 Dahulu, tempat penampungan yang lebih sering disebut sebagai "pound anjing", sebuah istilah yang memiliki asal-usul dalam impoundments masyarakat pertanian, di mana ternak liar akan ditulis atas atau disita sampai diklaim oleh pemiliknya. Tujuan dari penampungan hewan saat ini adalah untuk menyediakan lingkungan                                                            6 http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-shelter/ 7 http://dogshelter.net/whats-a-dog-shelter.html 

45  yang aman dan penuh perhatian sampai hewan yang bersangkutan kembali oleh pemiliknya, ditempatkan di rumah baru, atau ditempatkan dengan organisasi lain. Banyak tempat penampungan yang melakukan tes temperamen untuk hewan sebelum mereka dapat diadopsi untuk menentukan lingkungan rumah yang sesuai.  Di Kanada, pemerintah menjalankan tempat penampungan Humane Society yang mengkhususkan diri pada anjing, kucing, dan tikus kecil. Di Inggris, tempat penampungan hewan yang lebih dikenal sebagai penyelamatan atau pusat rehoming, dan dijalankan oleh organisasi amal. Penyelamatan yang paling umum dan organisasi rehoming adalah RSCPA, merupakan organisasi perlindungan kucing, dan kepercayaan untuk anjing. Sebagian besar di kota-kota besar di Jerman, memiliki sebuah tempat penampungan kota untuk hewan atau kontrak dengan organisasi hewan yang sangat umum, dimana tempat ini  dijalankan secara pribadi. Sebagian besar tempat penampungan dihuni oleh anjing, kucing dan berbagai hewan kecil seperti tikus dan kelinci. Adapun yang disebut dengan Gnadenhöfe, yaitu tempat penampungan untuk hewan yang lebih besar. Gnadenhöfe mengambil sapi atau kuda dari pemilik swasta yang ingin menjualnya untuk alasan keuangan. Hukum Jerman membatasi eutanasia untuk karena alasan medis atau ketika hewan ini  berbahaya dan tidak dapat dikontrol dan benar-benar membahayakan manusia (Gefahr im Verzug- keadaan darurat).  Sedangkan di Indonesia, sudah mulai bermunculan tempat penampungan untuk hewan-hewan liar. Terutama untuk anjing dan kucing liar. Pada umumnya, tempat penampungan hewan di Jakarta dikelola oleh individu yang sangat perduli terhadap keselamatan anjing dan kucing liar ini . Sedangkan di Jakarta, terdapat satu yayasan yang bertujuan untuk mengayomi anjing dan kucing liar yaitu Pondok Pengayom Satwa Jakarta (PPSJ). Yayasan ini didirikan pada tahun 

46  2002, dimana jauh sebelumnya telah diprakarsai oleh istri-istri dari para pejabat Hindia Belanda pada tahun 1894.  Berbagai  situasi  dan  kondisi  kehidupan  manusia  (pemilik anjing)  yang tidak  menentu secara medis dan ekonomi, serta perpindahan dari satu kota ke kota lainnya  atau  mempunyai  anak  dengan  alergi  dan  berbagai  situasi  hidup yang  akhirnya mempengaruhi  manusia  ini seringkali yang menjadi alas an sang pemilik melepaskan atau menelantarkan anjing peliharaan mereka.  Beberapa  alasan  yang  menyebabkan  pemilik  anjing  harus  membuang anjingnya adalah:8  Karena perilaku anjing yang berbahaya, menyimpang, atau perilaku-perilaku  anjing yang secara subyektif tidak disukai oleh pemiliknya.  Masalah  kesehatan  pada  anjing  (anjing  memiliki  penyakit  yang  sulit  disembuhkan atau biaya medis yang terlalu mahal untuk pemilik anjing). Masalah  kesehatan  pada  pemilik/keluarga  pemilik  anjing  (alergi,  penyakit  kulit, dll)  Mobilitas manusia (perpindahan dari satu kota ke kota lainnya).  Masalah finansial (kekurangmampuan membiayai kehidupan anjing).  Masalah keluarga (pro-kontra keberadaan anjing pada sebuah keluarga).  Pemilik anjing meninggal.                                                              8 Kolom  „perilaku  anjing‟,  dr.  Dunbar,  Januari  1990,  Jurnal  American  Kennel  Club  (jamesandkenneth.com/store/show/EBT-001)(21 Juni 2010) 

47  2.3.2. Tipologi Pusat Penampungan Anjing (“Dog Shelter”) Berikut ini beberapa tipe animal shelter : - Animal Sanctuary Animal  sanctuary  memberikan  tempat  hidup  bagi  hewan  tak  berpemilik  sekaligus menjadi rumah terakhir bagi hewan. Memelihara/menampung  hewan  untuk  sisa  hidup  mereka.  Kenyataan  bahwa banyaknya  kucing/anjing  liar  dan  hewan  dengan  prilaku  dan  kondisi  medis  yang sangat  buruk  membuat  konsep  adopsi  terhadap  mereka  menjadi  tidak  realistis.   - Animal control agency Adalah  organisasi  non-profit  yang  dikontrak  oleh  pemerintah  kota  untuk menyelenggarakan peraturan terkait dengan seperti penampungan hewan terlantar. Selain  sebagai  tempat  penampungan  hewan,  tempat  ini  juga  menyediakan  jasa pendidikan  untuk  binatang  kesayangan,  pemandulan,  vaksinasi,  praktek  dokter hewan,  pelatihan  binatang,  dan  tempat  perlindungan  dari  lingkungan  &  perlakuan buruk manusia  - No-kill shelter Beberapa shelter  berprinsip „anti euthanasia” dan menampung hewan selama  tanpa batas waktu tertentu. Karena keterbatasan biaya maka jumlah binatang yang dapat ditampung  juga  terbatas.  Pada  shelter  ini  euthanasia  hanya  dimungkinkan  karena alasan  medis  yang  tujuannya  untuk  mengakhiri  penderitaan  hewan  dengan  rasa sakit minimal.  - Rescue organization Mempunyai  visi  yang  sama  dengan  animal  shelter  yaitu  penempatan  hewan tunawisma  dengan  keluarga-keluarga  yang  

48  mau  mengadopsi.  Rescue  Organization bekerja  untuk  satu  jenis  hewan  bahkan  satu  ras  spesifik  saja.  Rescue  Organization menyebar  sukarelawan  yang  bertugas  memelihara  hewan  hingga  diadopsi  oleh orang/keluarga yang telah di survey.  2.3.3. Kegiatan Pusat Penampungan Anjing (“Dog Shelter”)  Kegiatan yang dilakukan pada dog Shelter adalah :  -   Penampungan anjing dari lingkungan disekitar kota  -  Menyediakan perawatan medik, penitipan dan pelatihan -  Menyediakan suatu pusat/pos bagi anjing yang hilang -  Menerima  anjing  untuk  diadopsi  karena  pemilik  tidak  mampu  untuk  memelihara karena berbagai alasan. -  Mempertemukan  anjing  dengan  keluarga-keluarga  yang  mau  mengadopsi (adopter) - Menyediakan informasi tentang cara perawatan dan pelatihan anjing -   Sterilisasi dan vaksinansi (kontrol populasi) Selain kegiatan di atas, saat ini kegiatan dog shelter juga mengemban fungsifungsi  edukasi  atau  kegiatan  yang  bertujuan  untuk  memasyarakatkan  kepedulian terhadap „kesejahteraan hewan‟ (animal welfare).  2.3.4. Persyaratan Fisik Bangunan Sebuah penampungan hewan  harus menyediakan lingkungan yang kondusif untuk menjaga kesehatan hewan. Fasilitas harus disesuaikan dengan jenis, jumlah hewan yang menerima perawatan dan mengutamakan  kesejahteraan fisik serta psikologis binatang.  Desain harus menyediakan  pemisahan ruang-ruang yang tepat sesuai dengan 

49  status kesehatan, usia, jenis kelamin, jenis ras, dan tingkat temperamen hewan. A. Kandang Primer Sebuah kandang primer didefinisikan sebagai daerah kurungan dimana anjing makan, tidur, dan mengahbiskan sebagian waktunya untuk berlindung. Kandang utama harus memperhatikan standar akustika ruang (tingkat kedap suara) dan juga dalam kondisi yang aman bagi hewan yang dikurung agar mencegah cedera pada hewan dan memungkinkan hewan untuk tetap kering dan bersih. Hal terpenting dalam design kandang utama haruslah mudah dibersihkan dan didesinfeksi.  (Sandra Newbury, Mary K. Blinn, Philip A. Bushby, Cynthia Barker Cox,, 2010) Kandang utama harus memberikan ruang yang cukup untuk memungkinkan setiap hewan untuk melakukan penyesuaian postural normal, misalnya, untuk mengubah posisi dengan bebas dan mudah untuk berdiri, duduk, stretching, mengatur arah kepala mereka tanpa menyentuh bagian atas kandang, berbaring dalam posisi nyaman dengan kaki diperpanjang, bergerak dan mengambil sikap yang  nyaman untuk makan, minum, buang air kecil dan buang air besar.(AAEP 2004; CFA 2009; Hansen 2000; king County 2009; Kulpa-Eddy 2005; Selandia Baru 1993). Selain itu, anjing harus mampu menahan ekor mereka tegak ketika dalam posisi berdiri normal. Kandang utama harus memungkinkan binatang untuk melihat keluar tetapi juga harus menyediakan setidaknya beberapa kesempatan untuk menghindari kontak visual dengan hewan lain (Carlstead 1993; Keseluruhan 1997; Wells 1998). Berbagai dimensi minimum telah disarankan untuk kandang utama untuk anjing dan kucing (CFA 2009; Griffin 2006; Selandia Baru 1993). Selain pertimbangan ukuran, tata letak yang tepat dari kandang utama adalah untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan hewan. Penyediaan makanan, air minum, daerah 

50  untuk beristirahat, letak pintu, dll berdampak secara signifikan pada kesejahteraan hewan (CACC, 1993). Pemisiahan antara makanan, buang air kecil/besar, dan daerah beristirahat harus dimaksimalkan. Sebuah kandang primer harus memungkinkan hewan untuk duduk, tidur dan makan jauh dari daerah kandang mereka dimana mereka buang air besr dan buang air kecil. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan dimensi minimal antara area buang kotoran, area istirahat, dan area makan, masing- masing berjarak 2 kaki.         Gambar 2. 17 Standar minimal ruang antara area buang kotoran,     area istirahat, dan area makan Sumber : shelters-standars-oct2011-wforworld.pdf  B. Permukaan dan Drainase Permukaan yang digunakan sebaiknya tidak berpori sehingga dapat dengan mudah dibersihkan dan didesinfeksi.Sebaiknya material yang digunakan seperti beton yang permukaannya kedap air dan tidak menggunakan karpet sebagai alasnya karena tidak efektif untuk dibersihkan dan didesinfektasi. Prinsip penggunaan lantai keramik mungkin dapat diterapkan akan tetapi pada garis nat membutuhkan perawatan yang lebih tinggi dan perhatian untuk sanitasi dari permukaan disegel, tempat dimana antara dinding dan lantai bertemu juga harus disegel. Permukaan untuk akomodasi khusus diperlukan seperti tempat tidur yang 

51  lembut atau tikar slipproof diperlukan untuk hewan yang memiliki kelemahan otot, atau gangguan mobilitas lainnya karena kemungkinan hewan-hewan ini mengalami kesulitan naik jika permukaan terlalu licin. Maka permukaannya perlu dibuat miring dan lembut. Drainase yang memadai juga harus disediakan. (New Zealand,1993) Limbah dan air sebaiknya langsung menuju ke saluran pembuangan air limbah dan tidak harus melewati daerah-daerah umum atau berdekatan dengan kandang. Ketika saluran air di daerah umum perawatan khusus harus segera dapat dibersihkan dan diinfeksi sebelum dilalui oleh hewan.   D. Kualitas Pemanas, Ventilasi, dan Air Suhu dan kelembaban pada setiap kandang utama sangat berpengaruh penting terhadap kenyamanan dan kondisi hewan untuk mempertahankan suhu tubuh normal.(AVMA 2008a; Selandia Baru 1993). Suhu dan kelembaban harus dievaluasi pada tingkat tubuh hewan dalam kadang. Untuk anjing, AVMA merekomendasikan suhu ambien harus dijaga di atas 60 ° F (15,5 ° C), dan di bawah 80 ° F (26,6 ° C), dan kelembaban relatif harus berkisar dari 30 sampai 70% (AVMA 2008a).  2.4. Klinik Hewan 2.4.1 Pengertian Klinik Hewan Pengertian  tentang  Klinik  Perawatan  Anjing  sendiri  diasumsikan  terhadap hewan  peliharan  yang  berjenis  anjing  hal  ini  merupakan  salah  satu  langkah pengambilan judul dimana memberi batasan terhadap objek yang diambil. Berikut  ada beberapa definisi mengenai klinik: 1. Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  klinik  adalah  organisasi kesehatan yang bergerak di dalam penyediaan 

52  pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis  dan  pengobatan),  biasanya  terhadap  satu  macam  gangguan penyakit. 2. Menurut  Wikipedia  Indonesia,  klinik  adalah  suatu  fasilitas  kesehatan publik  kecil  yang  didirikan  untuk  memberikan  perawatan  kepada  pasien. Biasanya klinik hanya mengobati penyakit-penyakit ringan seperti demam dan sebagainya, sedangkan kasus-kasus yang lebih parah akan diajukan ke rumah sakit.  3. Sesuai  yang  tertulis  pada  Permentan  Jasa  Medik  Veteriner  No. 02/Permentan/OT.140/1/2010,  klinik  hewan  adalah  tempat  usaha pelayanan  jasa  medik  veteriner  yang  dijalankan  oleh  suatu  manajemen dengan  dipimpin  oleh  seorang  dokter  hewan  penanggungjawab  dan memiliki  fasilitas  untuk  pengamanatan  hewan  yang  mendapat  gangguan kesehatan tertentu.Dari  berbagai  pengertian  diatas  pengertian  klinik  merupakan  sebuah  tempat yang  memberikan  atau  menyediakan  fasilitas  kesehatan  untuk merawat  dan memberikan pelayanan medis.  2.4.2. Perbedaan Klinik Hewan dengan Rumah Sakit Hewan  Rumah sakit hewan dan klinik hewan pada dasarnya memiliki standar ruang dan fungsi yang hampir sama. Rumah sakit dan klinik hewan sama-sama merupakan fasilitas hewan peliharaan yang menangani kesehatan hewan. Sehingga keduanya tentu memiliki pembagian, penataan, dan fungsi ruang yang hampir sama. Pada dasarnya, perbedaaan diantara keduanya terletak pada kuantitas, jenis hewan yang dapat tertangani, daya layan, kelengkapan fasilitas, jumlah staf, dan peralatan. Suatu klinik atau rumah sakit hewan memiliki standard dan syarat-syarat khusus mengenai fisik dan peletakan bangunan dalam sitenya. ada  beberapa konsep dasar sebuah klinik atau rumah sakit. Yang 

53  pertama, letaknya harus berdekatan dengan jalan utama9 dan yang diutamakan ada didepan adalah IGD dan area servis dibagian belakang. Syarat kedua adalah zoning10 dan sirkulasi yang dipisahkan antara pasien, dokter, dan pekerja lainnya. Syarat ketiga adalah higienitas. Syarat terakhir , pembagian rawat inap infeksius dan non infeksius. Seluruh syarat ini  untuk menjaga sirkulasi, antisipasi penularan penyakit, dan kenyamanan.  


. Tindakan Sebuah Klinik Hewan Tindakan medik veteriner dalam pelaksanaan pelayanan jasa medik veteriner, antara lain, meliputi:12  1. melakukan  prognosis  dan  diagnosis  penyakit  secara  klinis,  patologis, laboratoris, dan/atau epidemiologis;  2. melakukan  tindakan  transaksi  terapeutik  berupa  konsultasi  dan/atau persetujuan  tindakan  medis  (informed-consent)  kepada  pemilik  hewan yang  dilanjutkan  dengan  beberapa  kemungkinan  tindakan  preventif, kuratif,  rehabilitatif,  dan  promotif  dengan  menghindari  tindakan malpraktik;  3.  melakukan pemeriksaan dan pengujian keamanan, kesehatan, keutuhan, produk hewan;  4. melakukan konfirmasi kepada unit pelayanan kesehatan hewan rujukan jika diperlukan;  5.  menyampaikan  data  penyakit  dan  kegiatan  pelayanan  kepada  otoritas veteriner;                                                             

lmenindaklanjuti  keputusan  Pemerintah  dan/atau  Pemerintah  Daerah yang  berkaitan  dengan  pengendalian  dan  penanggulangan  penyakit hewan dan/atau kesehatan masyarakat veteriner;  7.  melakukan  pendidikan  klien  dan/atau  pendidikan  masyarakat sehubungan  dengan  paradigma  sehat  dan  penerapan  kaidah kesejahteraan hewan.  


.Kategori Pelayanan Klinik Hewan Berdasarkan  pengertian  tindakan  medik  veteriner  ini   di  atas,  maka pelayanan  jasa  medik  veteriner  yang  dilakukan  oleh  dokter  hewan  praktik dapat dikatagorikan sebagai berikut:  1.  Praktik transaksi terapetik ; dan  2.  Praktik konsultasi kesehatan hewan. Bentuk pelayanan jasa medik veteriner untuk katagori praktik transaksi terapetik antara lain :  a.  Dokter hewan praktik mandiri;  b.  Dokter hewan praktik bersama;  c.  Klinik hewan;  d.  Rumah Sakit Hewan;  e.  Rumah Sakit Hewan Khusus; dan  f.  Pusat/Pos Kesehatan Hewan.  Pelayanan  jasa  medik  veteriner  kategori  praktik  transaksi  terapetik, dapat  diikuti  dengan  kegiatan  ambulatoar  dan/atau  kunjungan  praktik konsultasi  kesehatan hewan  disesuaikan  dengan  jenis hewan  yang ditangani, antara lain:  a.  hewan kecil (anjing dan kucing);  b.  hewan besar (ternak ruminansia, ternak monogastrik);  c.  hewan laboratorium;  d.  satwa liar dan hewan kebun binatang;  

55  e.  hewan akuatik; dan/atau  f.  unggas dan satwa harapan.  


. Persyaratan Pelayanan Klinik Hewan Dengan ketentuan yang tertulis pada Peraturan Menteri Pertanian No. 02 Tahun 2010 tentang persyaratan pelayanan jasa medik sebagai berikut: A. Persyaratan Dokter Hewan Praktik 1.  Dokter hewan praktik sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.  Warga Negara Indonesia; b.  Berbadan Sehat; c.  Memiliki ijazah dokter hewan; d.  Memiliki  sertifikat  kompetensi  dari  organisasi profesi  kedokteran  hewan berupa Surat Izin Dokter Hewan; e.  Memiliki  rekomendasi  dari  pengurus  cabang  organisasi  profesi  kedokteran hewan; f.  Memiliki  surat  tanda  registrasi  (izin  praktik  dokter  hewan)  dari  Bupati/Walikota. 2.  Dokter  hewan  praktik  yang  bekerja  dalam  bidang  konsultasi  kesehatan hewan  memiliki  surat  keterangan  kompetensi  khusus  dari  organisasi kedokteran  hewan  dan/atau  dari  instansi  dimana  yang  bersangkutan bekerja sebagai konsultan.  B.  Persyaratan Umum Klinik Hewan Menurut Permentan No. 02 Tahun 2010 berikut adalah persyaratan umum  

56  yang harus dimilik oleh Klinik Hewan : 1.  Memiliki surat-surat perizinan sebagaimana yang sudah ditetapkan. 2.  Memiliki tempat yang sekurang-kurangnya harus dilengkapi dengan: a.  Papan  nama  dengan  mencantumkan  bentuk  usaha  pelayanan jasa medik  veteriner,  alamat  yang  jelas,  serta  dengan  ukuran  yang memadai; b.  Tempat untuk menunggu klien dan pasien yang memadai; c.  Ruang  kerja  untuk  meletakkan  meja  periksa,  uji  sederhana, peralatan  medik  veteriner,  lemari  obat,  peralatan  untuk administrasi  dan  rekam  medik,  serta  peralatan  untuk  menangani limbah pelayanan kesehatan hewan; d.  Sistem  penerangan  dan sirkulasi  udara  yang  memadai  sesuai kapasitas; e.  Sumber  air  bersih,  sistem  drainase,  sistem  penanganan  limbah, sistem  kemanan  untuk  menjamin  kesehatan  manusia,  hewan  dan lingkungan; serta  f.  Sistem komunikasi.  C.  Fasilitas Pelayanan Klinik Hewan Menurut Permentan No. 02 Tahun 2010 berikut adalah persyaratan umum  yang harus dimilik oleh Klinik Hewan : a.  peralatan untuk mengendalikan hewan,  b.  peralatan untuk mendiagnosa secara klinis,  c.peralatan penunjang diagnosa laboratorium (secara sederhana),  d.  peralatan pengobatan dan penyimpanan obat,  e.  peralatan untuk administrasi kantor dan rekam medis,  

57  f.  paralatan untuk keselamatan petugas, serta  g.  peralatan untuk menangani limbah pelayanan kesehatan hewan.  D.  Persyaratan Minimal untuk Fasilitas Klinik Hewan Berikut  syarat  minimal  untuk  fasilitas  pelayanan Klinik  Hewan sebagai berikut: 13 a. Ruang Pelayanan  : Ruang Tunggu, Ruang Periksa, Ruang Tindakan, Ruang Preparasi, Ruang Operasi, Ruang Rawat Inap, Ruang Observasi.  b.  Ruang Penunjang : Ruang Cuci alat dan kain operasi, Ruang Rapat  Dokter,  Ruang  Perpustakaan*, Ruang Obat  c. Alat Medis  :  Thermometer,  Stetoscope,  Gunting bengkok  dan  lurus,  Disposable  Syringe, Disposable  Needle,  Urin  Catheter,  IV Catheter,  Infusion  set,  Benang  Operasi, Nailclipper,  USG*,  Nebulizer*, Opthalmoscope,  Otoscope,  Pinset bayonet,  Arteri  Klem   lurus  12, Microscope,  Alat  Operasi  Minor,  Alat Operasi  Major,  Mesin,  Anasthesi  Gas*, Elektro  cardiografi  (EKG)*,  Alat  X-Ray*, Tabung Oksigen lengkap*                                                             13 Keterangan:  *  = sebaiknya ada  *)**  = sebaiknya ada dan mempunyai laboratorium rujukan  = Untuk RSH khusus/spesialis, peralatan medik dan obat dapat  ditambah sesuai kekhususan/spesialisnya  

58  d. Alat Penunjang Praktik  :  Meja  konsultasi,  Meja  Periksa,  Lemari Obat,  dan  alat,  Timbangan  bayi, Timbangan digital*,  Cooler box/lemari es, Meja  Operasi,  Rekaman  Medis,  Lampu operasi,   X-Ray  Viewer,  Tiang  infus, Baskom  stainless,  Container  stainless, Kidney Tray, Papan nama.  e. Penunjang X-Ray  :  Perizinan  nuklir*,  Meja  X-ray*,  Kaset ukuran  S,  M,  L*,  Alat  Pelindung  (Apron, sarung  tangan,  pelindung  leher)*,  IR Lamp dan Exhaust fan*  f. Layanan Jasa Laboratorium :  Parasitologi,  Haematologi*,  Kimia darah*)**, Urinalisis*)**  g. Peralatan Laboratorium  : Mikroskop binocular, Alat periksa darah*, Alat urinalisis*.  h.  Kelengkapan Alat Bedah  : Autoclave/steem, Kain operasi S dan L, Baju  Bedah  S,  M,  L,  Meja  alat  bedah, Meja  bedah  electric*,  Meja  Anastesi*, Tromol besar, Tromol kecil.  i. Obat Wajib Ada  : Antibiotika,  Analgesik,  Antihistamin, Anthelminticum,  Adrenalin/Epinephrin, Atropin  sulfas,  Corticosteroid,  Sedativa, Anastethicum,  Cairan  Infus,  

59  Alkohol, Antiseptika, Vaksin, Obat Oral.  j. Jasa Pelayanan  :  Konsultasi  dan  Terapi,  Vaksinasi, Operasi minor, Operasi major, Rawat inap, Pemeriksaan  laboratorium*)**,  USG*,  XRay*. E.  Kewajiban Klinik Hewan Menurut  Permentan  No.  02  Tahun  2010,  Klinik  Hewan  mempunyai  kewajiban untuk : a.  Melaporkan  kasus  penyakit  hewan  yang  diduga  termasuk  penyakit hewan  menular  yang  wajib  dilaporkan  (notifiable  diaseases) kepada pemerintah/pemerintah daerah; b.  Berpartisipasi  dalam  pelaksanaan  vaksinasi  dan  pengobatan  dalam program-program  pencegahan  dan  pemberantasan  penyakit  hewan menular yang ditetapkan oleh pemerintah/pemerintah daerah; c.  Berpartisipasi dalam penyuluhan dan pendidikan klien atau masyarakat umum  dalam  menyikapi  berjangkitnya  atau  mewabahnya  penyakit hewan menular dan penyakit zoonosis; d.  Berpartisipasi  dalam  pembinaan  praktik  kedokteran  hewan  dengan memfasilitasi Dokter Hewan dan tenaga medik veteriner lainnya untuk mengikuti  diskusi,  lokakarya,  seminar,  pelatihan  maupun  pendidikan spesialis yang berkaitan dengan kesehatan hewan guna menambah dan meningkatkan wawasan dan kompetensinya; e.  Menghormati  dan  mematuhi  keputusan  dan  atau  tindakan  medik veteriner  yang  diambil  oleh     

60  penanggung  jawab  medik  veteriner dan/atau dokter hewan praktik.  2.5. Pet Shop Penjabaran mengenai fasilitas perawatan anjing disini adalah sejenis dengan Pet  Shop. Pet  Shop merupakan  area  yang  bertujuan  menjual  barang-barang kebutuhan  hewan. Secara  umum Pet  Shop belum  mempunyai  acuan tetap  mengenai fasilitas ataupun persyaratan  lainnya.  Penjabaran yang akan diberikan merupakan fasilitas yang didapatkan dari survey yang ada dilapangan.  2.5.1.Sebagai bangunan komersiil,petshop harus memiliki fasilitas yang mengakomodasi jenis kegiatan berikut: A.  Retail Area Retail Area merupakan area yang menjadi penjualan barang-barang kebutuhan hewan yang terlihat seperti sebuah minimarket. Sistem yang digunakan  juga  biasanya  mirip  dengan  minimarket. B.  Kasir Kasir Sebaiknya diletakan dekat pintu utama untuk memudahkan pembeli melakukan tansaksi. C. Stand Penjualan Area  yang  digunakan  untuk  memajang  barang  penjualan  yang  dikelompokan  sesuai  dengan  jenis  kebutuhannya D.   Tempat Penitipan -  Kandang -  Area bermain hewan -  Ruang Mandi E.  Pet Grooming Pet  Grooming adalah  sebuah  salon  hewan  yang  menyediakan perawatan hewan untuk mempercantik penampilan hewan 

61  peliharaan, berikut beberapa fasilitas yang diperlukan dalam salon hewan: -  Ruang Mandi -  Salon Hewan F.  Fasilitas penunjang Perawatan Anjing Fasilitas  lainnya  yang  secara  umum  merupakan  sarana  penunjang dalam  sebuah pet  shop menjadi  bagian  yang  menambah  fungsi  serta menjadi  penunjang  sebuah petshop. Berikut  fasilitas-fasilitas  yang diperlukan: -  Ruang Administrasi -  Ruang Sosialisasi -  Ruang Informasi -  Ruang Service  2.5.2. Persyaratan Fisik Bangunan  Petshop termasuk dalam jenis bangunan komersiil,sehingga persyaratan fisiknya pun akan sama dengan bangunan komersial. Bangunan ini harus dapat menarik minat pengunjung untuk datang dan memfasilitasi kegiatan pengunjung yang datang untuk membeli. Kegiatan jual dan beli di dalam bangunan ini merupakan kegiatan utama yang harus diakomodasi.  2.6. Sekolah Pelatihan Anjing Anjing termasuk binatang yang mempunyai naluri hidup berkelompok dan tunduk pada pemimpinnya. Mereka akan memandang pemiliknya sebagai pemimpin. Seekor anjing terlatih justru akan merasa senang hidup dibawah kediktatoran majikannya. Untuk itu, anjing harus dilatih agar mengerti aturan-aturan dasar yang berlaku di lingkungan sekitarnya. Banyak jenis latihan yang dapat diberikan kepada anjing. Latihan-latihan yang sekaligus merupakan proses sosialisasi yang dapat membentuk kebiasaan anjing sesuai keinginan pemiliknya. Hal ini bukan  bearti bahwa anjing harus diperlakukan 

62  kasar agar menurut. Hukuman atau bentuk kekasaran  lain merupakan hal yang tidak berguna dan justru akan memperburuk hubungan yang mungkin sudah terjalin. Di Indonesia, anjing yang dilatih umumnya dari jenis anjing pekerja, pemburu, dan penjaga. Anjing-anjing itu dilatih agar mudah diatur oleh pemiliknya. Karena tujuan ini maka ada sekolah anjing yang menentukan syarat hanya untuk anjing trah besar saja yang bias diterima untuk belajar. Persyaratan lain yang perlu dipenuhi ialah sehat, bebas rabies, dan tidak cacat. Sesuai dengan  trahnya, umumnya murid-murid sekolah ini memiliki sifat yang agresif dan pemberani. (Untung, 2007) Anjing yang dimasukkan ke sekolah ini umumnya berkisar antara 6-30 bulan. Selama dua bulan pertama mereka harus hidup di asrama sekolah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru. Setelah dua bulan berlalu anjing biasa dibawa pulang sesuai latihan dan keesokan harinya masuk kembali ke sekolah ini. Masa sekolah itu berlangsung sekitar delapan bulan. Supaya pemiliknya dapat ikut memberi perintah, maka sang pemilik harus secara teratur menjenguk dan ikut memberi perintah. Tujuannya agar anjing juga terbiasa diperintah oleh pemiliknya. Pada prinsipnya setiap anjing yang dipelihara harus dilatih. Tujuan pelatihan ini adalah agar anjing tidak merepotkan dan bahkan dapat membantu pemiliknya. 2.6.1. Ada beberapa jenis pelatihan anjing: 1. Kepatuhan/Ketaatan Dasar (Basic Obedience) Teknik dasar ini dilakukan pada setiap anjing peliharaan. Teknik dasar ini dilakukan dengan cara berjalan disamping pelatih dengan menggunakan tali, duduk, tiarap, panggilan, bersalaman dan lain sebagainya. Pada dasarnya, teknik dasar ini memfokuskan diri pada pengenalan tentang perintah dan larangan. 2. Anjing sahabat Teknik ini dilakukan dengan cara berjalan sesuai keinginan pelatihan tanpa menggunakan tali, tetapi dengan kondisi tali tetap 

63  terikat pada kalung anjing sebagai control. Teknik ini bias juga dilakukan dengan cara menambahkan beberapa perintah, seperti lompat, mengambil barang, dan lain sebagainya. Dalam fase ini lebih memfokuskan pada peningkatan kemampuan dari fase pertama. 3. Ketangkasan  Teknik selanjutnya dalam melatih anjing, yaitu ketangkasan. Teknik ini dilakukan dengan berjalan menggunakan tali, membawa barang, melepaskan barang, menggonggong atau menyalak, merayap dan berguling,dsb. Fase ini merupakan tingkat lanjutan untuk memantapkan fasefase sebelumnya.  2.6.2. Metode Pelatihan Anjing Pelatihan dilakukan dengan memberikan kasih sayang pada anjing untuk memotivasi anjing sehingga mampu melakukan hal-hal yang manusia inginkan. Pelatih anjing bertindak memberikan larangan sebagai ketegasan untuk melatih disiplin anjing. Pada pelaksanaan pelatihan anjing, pemilik anjing dapat membicarakan atau berkonsultasi mengenai keinginan pemilik terhadap kemampuan seperti apa yang diinginkan. Dalam pelatihan bersama, seorang pelatih mendemonstrasikan skill yang sudah diajarkan ke pemilik anjing. Dalam hal inisupaya hubungan antara pemilik dan anjingnya selalu terjaga dengan baik.  2.6.3. Peralatan Pelatihan Anjing Peralatan berikut  ini adalah peralatan anjing standar yang digunakan pada setiap pelatihan  anjing.  Tali,  kalung  dan  harness  (kekang)  berfungsi  untuk  membatasi pergerakan anjing,  misalnya  pada  tahap  awal  latihan  kepatuhan  (Basic  obediencetraining) dimana anjing masih dalam proses adaptasi dan belum terbiasa menerima „perintah‟. 

64      Gambar 2. 18 (a).Tali (b).Kalung (c).Harness Sumber : www.google.com  Berikut ini adalah peralatan yang digunakan pada latihan ketangkasan anjing (dog sport). Latihan-latihan bertujuan untuk sebuah perlombaan ketangkasan atau untuk memperoleh sertifikasi tertentu. Alat-alat ini juga sering digunakan untuk pelatihan anjing-anjing kepolisian dan militer.          Barbel kayu adalah salah satu peralatan yang digunakan pada latihan keterampilan pada saat „mengambil‟ dan „mengembalikan‟ suatu benda (retrievers).              C. B. A. A. B. C. D. Gambar 2. 19 (a).Ayunan Keseimbangan ,(b).Loncatan “O”,(c).Hambatan adjustable dan (d).terowongan Sumber  : www.google.com      Gambar 2. 20 Barbel kayu Sumber: www.google.com  

65  2.6.4. Fasilitas dan jenis kegiatan Dalam suatu sekolah hewan, ada beberapa macam pembagian kelas. Jika dibagi berdasarkan ruangan, terdapat 2 macam kelas 14 yaitu indoor dan outdoor. Jenis kegiatan yang terjadi pada suatu sekolah hewan antara lain registrasi, pelatihan, dan kegiatan menunggu. Sehingga fasilitas yang harus ada antara lain administrasu, kegiatan pelatihan, dan fsilitas ruang tunggu.  2.6.5. Kebutuhan Ruang Untuk mewadahi jenis kegiatan yang terjadi dalam suatu sekolah pelatihan hewan peliharaan dibutuhkan ruang-ruang sebagai berikut:15 Untuk mewadahi jenis kegiatan yang terjadi dalam suatu sekolah pelatihan hewan peliharaan dibutuhkan ruang-ruang sebagai berikut: - ruang administrasi dan lobi - ruang kelas indoor dan outdoor - ruang tunggu dan toilet bagi pemilik hewan peliharaan -ruang servis meliputi gudang, ruang loker karyawan, dan toilet karyawan -ruang serbaguna Fasilitas ruang sebarguna merupakan fasilitas tambahan dari sebuah fasilitas kesehatan dan perawatan hewan peliharaan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas yang melibatkan hewan peliharaan itu sendiri seperti event, perlombaan, petshow, dan masih banyak lagi. Fasilitas ruang                                                            Pembagian kelas didapatkan dari beberapa contoh sekolah hewan yang sudah ada. Contoh sekolah hewan yang sudah terorganisir dengan baik ada di Australia, khusus anjing dan memiliki kelas indoor serta outdoor yang tertata dengan baik. 

  sebarguna dapat berupa suatu hall atau ruangan yang luas dan fleksibel.  

. Persyaratan Fisik Bangunan Sekolah pelatihan hewan peliharaan utamnya harus dapat memfasilitasi kegiatan pelatihan secara aman dan kondusif. Kelas indoor dan outdoor harus dapat mewadahi hewan peliharaan, trainer, dan pengantarnya, karena beberapa pemilik hewan peliharaan biasanya menginginkan untuk dapat melihat bagaimana proses hewan peliharaannya dilatih. Namun disamping itu suasana pelatihan harus kondusif sehingga harus ada pemisahab antara ruang tunggu pemilik dengan ruang pelatihan. Keamanan selama pelatihan juga harus terjamin, sehingga bangunan sekolah walaupun terbuka harus dapat mengantisipasi agar hewan tidak dapat keluar ataupun terlepas dari pengawasan trainer.

Area Terbuka Bagi  Penyayang Anjing  Taman umum menyediakan tempat yang baik untuk bermain-main bagi anjing, untuk bersosialisasi, dan membakar energi yang berlebihan. Anjing dapat menghabiskan energinya dengan bermain dan juga bersosialisasi dengan anjing lainnya ataupun dengan manusia selain pemiliknya. Dengan menghabiskan energi maka anjing akan dapat menjadi lebih tenang. Bermain ditaman umum bersama anjing tentunya perlu mengetahui aturan dan etika terutama di negara kita yang belum familiar dengan anjing. Banyak sekali taman umum yang pada awalnya mengijinkan orang untuk membawa anjing tetapi pada akhirnya melarangnya karena orang yang membawa anjing tidak mematuhi aturan dan etika.                                                            

Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi adalah persembahan Fakultas kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH-UGM) Yogyakarta bagi masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan manusia melalui kesehatan hewan dan produk asal. Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi selain sebagai wahana pengabdian FKH-UGM dalam melayani masyarakat, juga berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan yaitu menjadi tempat mendidik dan melatih ketrampilan mahasiswa tingkat profesi (calon dokter hewan), dan sebagai pusat penyelenggaraan pelatihan (continuing education) sebagai macam ketrampilan medis veteriner. Sebagai bagian dari institusi pendidikan maka Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi juga menjadi sarana dan prasarana untuk melakukan berbagai penelitian dasar maupun terapan. Keberadaan Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi juga berperan dalam memberikan informasi (penyuluhan) mengenai berbagai penyakit zoonotik kepada masyarakat. 

68  Struktur Organisasi            Sekilas tentang Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi FKH-UGM . Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi FKH-UGM merupakan rumah sakit pendidikan yang mengamalkan tiga unsur Tridarma Perguruan Tinggi, yang meliputi: 1. Bidang pendidikan: Melatih mahasiswa tingkat profesi (calon dokter hewan). 2. Bidang penelitian: Merupakan sarana dan prasarana untuk melakukan penelitian. 3. Bidang pengabdian: Merupakan sarana pengabdian masyarakat, yaitu secara langsung melakukan layanan kesehatan hewan kepada masyarakat yang berupa pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan. Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi FKH-UGM berfungsi sebagai: 1. Tempat mendidik dan melatih ketrampilan mahasiswa tingkat profesi (calon dokter hewan) dalam melakukan Diagram 2.1. Struktur Organisasi RSH Soeparwi Sumber : http://ugm.ac.id/id/berita/10660-rektor.ugm.resmikan.gedung.baru.rsh.prof.soeparwi  

69  pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan terhadap hewan-hewan yang sakit dan sehat. 2. Tempat mendidik dan melatih ketrampilan bagi mahasiswa magang yang berasal dari Program Diploma, baik dari FKH-UGM maupun dari luar instansi FKH-UGM. 3. Pusat penyelenggaraan pelatihan untuk “continuing education“ berbagai macam ketrampilan. 4. Pusat pelatihan bedah saluran pencernaan untuk seluruh dokter bedah se-Indonesia. Dalam hal ini RSH Prof. Separwi menjalin kerja sama dengan instansi lain terkait yang membutuhkan, yaitu Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 5. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terhadap pasien hewan kecil, hewan besar, eksotis, aquatic, unggas, wild animal, dll. 6. Pelayanan untuk penerangan (penyuluhan) mengenai penyakit-penyakit zoonotik kepada masyarakat. 7. Sarana dan prasarana untuk melakukan berbagai penelitian dasar dan terapan. Fasilitas 1. Unit Hewan Kecil, untuk pemeriksaan hewan kecil, seperti anjing, kucing, termasuk hewan eksotik, unggas, dan lain lain; 2. Unit Bedah dan Radiologi, melayani operasi bedah minor dan mayor; 3. Unit Klinik Hewan Keliling, untuk pelayanan hewan besar, dan hewan kecil yang memerlukan bantuan pelayanan kesehatan, termasuk antar jemput pasien; 4. Unit Kebidanan; 5. Unit Laboratorium; 

70  6. Unit Farmasi Klinik dan Pet Shop; 7. Unit Epidemologi Klinik; 8. Instalasi Rawat Darurat (IRD); 9. Instalasi Rawat Inap (IRI); 10. Ruang Grooming untuk mandi sehat, dengan fasilitas lengkap, termasuk fasilitas air dingin dan hangat; 11. Ruang Vaksinasi, yang terpisah dengan area hewan sakit; 12. Tersedia berbagai alat pendukung diagnosis modern seperti EKG, USG, Rongent, dll; 13. Ruang Seminar / Ruang Theater “Elisa Nugroho”; 14. Ruang Pendaftaran dan ruang tunggu yang nyaman dan memadahi, tempat parkis luas dan aman; B. Pondok Pengayom Satwa (PPS), Jakarta Selatan  Pondok Pengayom Satwa (PPS) adalah salah satu animal shelter yang berada di Jalan Harsono RM No. 10 Ragunan, Jakarta Selatan. Didirikan pada 28 Agustus 1987 dan di prakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Bpk. Soeparpto. Tujuan didirikannya PPS ini dimaksudkan untuk memberikan pertolongan dan memberikan kesejahteraan pada hewan-hewan terlantar. Selain itu PPS juga dapat dikatakan sebagai tempat „transit‟ bagi satwa-satwa ini  sampai menemukan orang tua asuh (adopter) atau rumah tinggal/keluarga baru yang lebih layak.          

  Sebagai penunjang kegiatan penampungan, PPS mengadakan berbagai fasilitas berupa kegiatan komersiil yaitu pengadaan jasa antara lain klinik dan perawatan hewan, jasa transportasi khusus hewan, jasa kremasi dan penguburan hewan.         Klinik Nurani Yogyakarta Klinik Nurani bertempat di Jalan Kaliurang Yogyakarta dengan site yang tidak cukup luas tetapi cukup strategis karena terletak di pinggir jalan utama yang ramai dan dikelilingi bangunan komersial lain serta pemukiman warga. Klinik ini memberikan fasilitas klinik yang mengakomodasi antar jemput, dokter jasa panggil dan jaga, serta fasilitas penunjang selain fasilitas kesehatan. Seperti fasilitas petshop yang menjual makanan dan perlengkapan hewan peliharaan, salon, dan penitipan sehat. Berdasarkan survey klinik ini belum mampu mengakomodasi fasilitas ruang di dalamnya, karena bangunannya seperti rumah biasa dan letak penempatan kandang yang tidak tersedia penanda jalan yang jelas sehingga terlewatkan. Fasilitas salon yang dimiliki kurang sesuai standar, karena hewan dimandikan dengan peralatan mandi seperti manusia serta tidak adanya area khusus untuk hewan yang sudah dimandikan.   

Veterinary Specialty Center of Tuscon VSCoT merupakan pusat perawatan hewan peliharaan yang terletak di Amerika Serikat. Pusat Perawatan hewan peliharaan ini buka selama 24 jam setiap hari. VSCoT termasuk yang terlengkap dan terluas dibandingkan pusat perawatan hewan peliharaan lain di kawasan ini , dengan luas bangunan total hampir 32.000 kaki persegi dan memiliki beberapa spesialis pelayanan.Beberapa spesialis pelayanan disini antara lain pelatihan tingkah laku atau negative behavior training, terapi dan rehabilitasi hewan peliharaan, perawatan gigi, dermatology, radiologi, dan spesialis oncology17, ophthalmology18, dan neurology.19 VSCoT sebagai salah satu pusat fasilitas perawatan hewan peliharaan di Amerika Serikat yang telah menerima beberapa penghargaan, antara lain Best Place To Work Awards, Arizona Companies to Watch Awards, dan dilihat dari sisi arsitektur dan desain bangunannya sendiri, VSCot menerima penghargaan sebagai salah satu Best                                                            

73  Hospital Design pada tahun 2009. Bangunan VSCoT didesain oleh William Paul Stamn. B. The Pet School and Hotel, US  The Pet School and Hotel merupakan sebuah pusat fasilitas sekolah dan perawatan hewan peliharaan di Amerika Serikat. Fasilitas utama yang ditawarkan adalah sekolah hewan peliharaan, meliputi sekolah untuk anjing dan burung. Sistem sekolah atau pelatihan yang diajarkan di sini adalah metode clicker20. Namun selain sekolah hewan, The Pet School dan Hotel juga memiliki fasilitas lain yaitu salon hewan, pet-shop, penitipan hewan peliharaan, dan pet day-care. Pada fasilitas sekolahnya terdapat kelas indoor dan outdoor, sedangkan kelas berdasarkan dengan tujuan pengajarannya yaitu terdapat kelas pelatihan tingkah laku sehari-hari, pelatihan perintah dasar, dan pelatihan untuk show.            Pada fasilitas hotel atau penitipan hewan peliharaan, setiap hewan akan memiliki ruang atau kandang yang terpisah dengan hewan lain dan kandang sudah disediakan oleh pengelola dengan bentuknya seperti kamar. Itulah mengapa penitipan ini dikenal dengan system „hotel‟.         

75  Sedangkan untuk penitipan hewan peliharaan yang sifatnya day-care21, hewan ditaruh didalam ruangan disebelah ruang „hotel‟ yang tersedia. Masingmasing ruang memiliki ukuran ±1x2 meter dengan tinggi 1 meter. Ruangan ini memiliki pintu dari kawat-kawat yang memudahkan pengawas atau pengelola mengawasi hewan selama dititipkan. Disetiap ruangan dibatasi hanya terdapat sekitar 10-20 hewan untuk menjaga pengudaraan. Pencahayaan setiap „kamar‟ hewan yang dititipkan ini  memiliki pencahayaan alami dari luar ruangan.         Gambar 2. 27 Dog day-care Sumber : www.thepetschoolanhotel.com                                                            21 http://www.thepetschoolandhotel.com/virtual_tour.htm,20 Desember 2012. Penitipan hewan yang sifatnya perhari atau setengah hari. Biasanya dikarenakan pemilik hewan peliharaan harus pergi atau bekerja dalam satu hari dan tidak bisa mengurus hewan peliharaannya meliputi makan, minum, dan bermain bersama