Tampilkan postingan dengan label kartun 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kartun 2. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Juli 2023

kartun 2


h dari keempat unsur, yaitu 
kejutan, yang mengakibatkan rasa malu, ketidakmasukakalan, dan yang membesar￾besarkan masalah. Keempat unsur itu dapat terlaksana melalui rangsangan verbal 
yang berupa kata-kata atau satuan-satuan bahasa yang sengaja dikreasi sedemikian 
rupa oleh pelakunya.
Humor yang bersifat verbal akan menghasilkan wacana humor, yang 
penciptaannya dilakukan dengan cara mengolah aspek-aspek linguistik seperti bunyi, 
kata, frasa, dan kalimat, terutama pada aspek semantiknya, dengan mengadakan penyimpangan-penyimpangan kaidah maupun logika. Dengan melakukan 
penyimpangan-penyimpangan kaidah maupun logika, asumsi-asumsi pragmatik, 
implikatur-implikatur, dan pengertian-pengertian yang muncul dalam benak 
pendengar atau pembaca mengenai topik yang dibicarakan itu meleset, sehingga 
tergelitik untuk tersenyum atau tertawa (Budiyanto 2005:45).
Humor termasuk salah satu sarana komunikasi, seperti menyampaikan 
informasi, menyatakan rasa senang, marah, jengkel, dan simpati. Pelanggaran prinsip￾prinsip percakapan di dalam tuturan merupakan sumber implikatur percakapan yang 
seringkali mengakibatkan kejutan-kejutan yang menimbulkan humor. 
2.3 Kerangka Berpikir
Wacana humor kartun Benny dan Mice adalah wacana humor yang 
mengetengahkan realisme sosial kehidupan rakyat jelata yang dikemas secara 
menarik dan lucu sehingga menimbulkan tawa bagi yang membacanya. Selain itu, 
kartun Benny dan Mice sudah cukup dikenal dan diakui kepopulerannya. Dari 
berbagai rubrik kartun yang ada, penulis memilih kartun Benny dan Mice sebagai 
bahan penelitian penulis untuk menjawab masalah pokok penelitian karena wacana 
kartun Benny dan Mice diasumsikan mengandung implikatur percakapan sebagai 
penunjang humor.
Penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi adanya implikatur percakapan 
sebagai bentuk pengungkapan humor beserta faktor-faktor yang menjadi sumber 
implikatur percakapan di dalam wacana kartun Benny dan Mice. Tuturan-tuturan yang terdapat dalam wacana kartun Benny dan Mice dapat dianalisis dengan teori 
pragmatik karena banyak mengandung pelanggaran-pelanggaran prinsip percakapan 
sehingga menimbulkan implikatur percakapan. Selain tuturan yang mengandung 
pelanggaran-pelanggaran prinsip percakapan, terdapat juga konteks situasi yang 
diwujudkan dengan gambar kartun sehingga semakin memperjelas adanya implikatur 
percakapan di dalamnya.
Metode yang digunakan untuk meneliti tuturan wacana humor kartun Benny 
dan Mice adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatis. 
Pendekatan pragmatis adalah pendekatan penelitian dalam ilmu bahasa yang 
mengkaji makna ujaran dalam situasi-situasi tertentu. 
Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode simak dengan 
teknik catat. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan 
metode heuristik.
Dari hasil analisis data ditemukan beberapa wujud implikatur percakapan 
yang berfungsi sebagai penunjang humor di dalam wacana humor kartun Benny dan 
Mice yang meliputi (1) implikatur representatif dengan wujud menyatakan, 
melaporkan, dan menunjukkan, (2) implikatur direktif dengan wujud menyuruh, 
memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang, (3) implikatur ekspresif dengan 
wujud memuji, mengucapkan terima kasih, mengritik, dan mengeluh, (4) implikatur 
komisif dengan wujud berjanji, bersumpah, dan mengancam, dan (5) implikatur 
isbati dengan wujud memutuskan, membatalkan, melarang, dan mengizinkan.
Implikatur representatif yaitu implikatur yang menyatakan fungsi tersirat 
representatif, yaitu fungsi pragmatis yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas 
implikatur yang dikandung di dalam tuturannya.
Implikatur representatif dengan wujud menyatakan, melaporkan, 
menunjukkan, dan menyebutkan adalah fungsi pragmatis tersirat yang diacu oleh 
suatu tuturan dengan maksud menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan 
menyebutkan sesuatu. Berikut ini hasil analisis wacana humor kartun Benny dan Mice 
yang mengandung implikatur percakapan representatif dengan wujud menyatakan, 
melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan.
4.1.1.1 Implikatur Representatif dengan Wujud Menyatakan
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur representatif dengan wujud 
menyatakan sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(1) KONTEKS : BENNY DAN MICE HERAN DENGAN TREN IKAT 
PINGGANG DENGAN KEPALA BESAR YANG 
SEDANG BERKEMBANG DI KALANGAN 
MASYARAKAT, ANAK MUDA KHUSUSNYA.
MICE : Kepala sabuk sekarang pada gede-gede ya?!
BENNY : Waaah kita ketinggalan nih …!
(Data 4)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (1), “Waaah kita ketinggalan nih 
…!” mengandung implikatur representatif, yaitu menyatakan bahwa Benny dan Mice 
adalah orang-orang yang tidak paham tren yang sedang berkembang di masyarakat.
Implikatur representatif menyatakan itu juga berfungsi menunjang humor. Alasannya, implikatur representatif tersebut merupakan ungkapan keluhan Benny karena 
ketinggalan tren yang sedang berkembang. Hal ini tentu saja menimbulkan kelucuan
bagi penikmat kartun.
(2) KONTEKS : MICE TERTARIK MENCOBA KALUNG MODEL 
BARU YANG SEDANG MARAK. 
MICE : Waah keren amat kalungnya … kayak tentara 
Amerika di film-film perang Vietnam.
BENNY : Itu namanya Dog Tag. Gue punya dog tag yang 
sesungguhnya, kalau lu mau besok tak bawakan.
(Data 7)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (2), “Gue punya dog tag yang 
sesungguhnya, kalau lu mau besok tak bawakan.” mengandung implikatur 
representatif, yaitu menyatakan bahwa Benny termasuk orang yang gaul karena 
mengikuti perkembangan mode yang sedang marak. Implikatur representatif dalam 
tuturan Benny pada penggalan wacana (2) juga menunjang humor karena istilah 
kalung dog tag yang dimaksudkan Benny sebenarnya adalah kalung yang sering 
dipakaikan pada anjing. Kalung tersebut hendak dipakaikannya pada Mice yang tidak 
paham hal itu. Tentu saja ini memancing respon tertawa dari penikmat kartun.
(3) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENGUJI 
KEMAMPUAN SEORANG PENYULAP DENGAN 
PERMAINAN KARTU.
 PENYULAP: Diingat-ingat kartunya Mas … kartu Mas sudah saya 
selipkan di sini, sekarang saya kocok … kartu kamu 
yang ini kan!
 MICE : Salah! Bukan itu!
 BENNY : Payaah!!
(Data 35)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (3), “Salah! Bukan itu!” 
mengandung implikatur representatif, yaitu menyatakan ketidakpercayaan Benny dan
Mice pada seorang penyulap. Tuturan Mice mengandung penjelekan kepada pihak 
lain, yaitu penyulap. Implikatur representatif yang dikandung oleh tuturan Mice juga 
berfungsi sebagai penunjang humor karena didukung konteks yaitu kenyataan bahwa 
kartu yang ditunjukkan oleh si penyulap itu benar dan Mice yang berbohong.
(4) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERENCANA MEMBUAT 
PERAHU SEBAGAI SARANA BISNIS 
TRANSPORTASI ALTERNATIF KARENA 
SEDANG MUSIM BANJIR.
 BENNY : Lagi banjir gini, peluang emas buat bisnis transportasi 
alternatif.
 MICE : Ide brilian! Lets do it!
(Data 36)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (4), “Ide brilian!” mengandung
implikatur representatif, yaitu menyatakan semangat Benny dan Mice untuk mencari 
rejeki di tengah-tengah kesulitan karena bencana banjir melanda Jakarta. Implikatur 
representatif menyatakan tersebut juga menunjang humor karena ungkapan Mice 
merupakan ungkapan semangat yang tidak didukung konteks situasi. Saat mereka 
hendak memulai bekerja, ternyata banjir sudah surut. Tentu saja hal ini memancing 
respon tertawa dari penikmat kartun.
(5) KONTEKS : MICE MENDAPAT PANGGILAN TELEPON 
DARI SEORANG TEMAN WANITANYA. 
KARENA SINYAL JELEK, DIA PUN MENCARI 
SINYAL KE SANA-KEMARI HINGGA BASAH 
KUYUP KEHUJANAN.
 SESEORANG: Temennya ya Mas?
 BENNY : Bukan!
(Data 42)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (5), “Bukan!” mengandung 
implikatur representatif yaitu menyatakan bahwa Benny adalah seorang yang baik

sehingga tidak memiliki teman yang bodoh seperti Mice. Benny tidak bersimpati 
sama sekali pada Mice yang sedang kesulitan mencari sinyal, bahkan tidak 
mengakuinya sebagai teman. Implikatur representatif menyatakan tersebut juga 
berfungsi sebagai penunjang humor dengan alasan implikatur representatif tersebut 
sebenarnya merupakan rasa malu Benny pada tingkah Mice. Tindakan Mice yang 
mencari sinyal sampai basah kuyup kehujanan adalah hal bodoh sehingga membuat 
Benny malu.
(6) KONTEKS : BENNY DAN MICE MENJALANI PROFESI 
SEBAGAI PENGELOLA TOILET UMUM. 
MEREKA BERLAGAK SEPERTI BOS DI 
KANTOR-KANTOR.
 MICE : Hanya duduk, tidak berpeluh, uang datang sendiri … 
bla … bla … bla … he he he.
 BENNY : Kita telah sukses!! Yes!
(Data 64)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (6), “Kita telah sukses!! Yes!” 
mengandung implikatur representatif yaitu menyatakan bahwa Benny dan Mice telah 
memiliki pekerjaan sehingga tidak menganggur lagi. Implikatur representatif 
menyatakan yang dikandung tuturan Benny dalam wacana (6) juga berfungsi 
menunjang humor. Alasannya karena implikatur representatif itu sebenarnya 
merupakan ungkapan terlalu percaya diri Benny atas kesuksesan dirinya, padahal 
dalam kenyataan mereka tidak sesukses itu karena hanya berprofesi sebagai penjaga 
toilet umum. Kenyataan ini memancing respon tertawa dari pembaca dan penikmat 
kartun.
(7) KONTEKS : BENNY DAN MICE HENDAK BEPERGIAN 
MENGGUNAKAN PESAWAT TERBANG. 
 PRAMUGARI: Maaf, Pak … yang dipakai sekaranmg hanya sabuk 
pengamannya saja.
 BENNY : Lho … kita kan gak pernah tau kapan musibah 
akan datang!!
(Data 26)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (7), “Lho … kita kan gak pernah 
tau kapan musibah akan datang!!” mengandung implikatur direktif yaitu Benny 
menyatakan pelayanan keamanan yang kurang maksimal dari pihak pengelola 
pesawat terbang. Implikatur direktif menyatakan yang terkandung dalam tuturan 
Benny dalam penggalan wacana (7) juga berfungsi menunjang humor. Alasannya 
adalah apa yang dilakukan oleh Benny tidak lazim. Benny menggunakan semua 
fasilitas keamanan yang disediakan pihak pengelola pesawat terbang padahal dalamm 
situasi sedang tidak dibutuhkan. Hal ini tentu saja menjadi bahan tertawaan.
(8) KONTEKS : BENNY DAN MICE TRENYUH MELIHAT 
KORBAN BENCANA ALAM DI BERBAGAI 
DAERAH. MEREKA BERNIAT IKUT 
MENGUMPULKAN BANTUAN UNTUK PARA 
KORBAN BENCANA ALAM.
 BENNY : Kita harus ikut menggalang dana untuk para korban
 MICE : Kita perlu sebuah kardus.
(Data 58)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (8), “Kita perlu sebuah kardus.” 
mengandung implikatur ekspresif yaitu Mice meyatakan memerlukan kardus untuk 
mengumpulkan dana sumbangan yang akan mereka peroleh nanti. Implikatur 
ekspresif mengkritik ini juga menunjang kelucuan. Alasannya implikatur ekspresif 
tersebut merupakan ungkapan kekurangsetujuan Mice pada para peminta sumbangan 
di jalan raya.KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MELIHAT-LIHAT 
BROSUR YANG BERISIKAN HARGA RUMAH 
BERBAGAI TIPE.
 BENNY : Ck … ck … harganya mahal banget! Tipe paling 
kecil aja ratusan juta …
 MICE : Yang bikin mahal “River Side View”nya
 BENNY : Wah, rumah kita “River Side View” juga kan?
(Data 62)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (9), “Wah, rumah kita “River Side 
View” juga kan?” mengandung implikatur ekspresif yaitu Benny yang menyatakan 
kondisi rumahnya yang berada di bantaran sungai. Implikatur ekspresif yang 
terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (9) juga berfungsi 
menunjang humor. Alasannya, implikatur ekspresif menyatakan tersebut merupakan 
ungkapan keprihatinan Benny karena rumahnya berada di bantaran sungai sehingga 
dia sebut River Side View (pemandangan di seberang sungai). Ungkapan tersebut 
menimbulkan kelucuan bagi penikmat kartun.
(10) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENCOBA RESEP 
PENANGKAL HUJAN.
 MICE : Bawang, cabe, mau diapain tuh?
 BENNY : Konon, bisa untuk menahan hujan.
 MICE : Masa, sih?
(Data 15)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (10), “Konon, bisa untuk menahan 
hujan.” mengandung implikatur representatif yaitu Benny menyatakan pada Mice 
bahwa resep yang dibuatnya bisa digunakan untuk menangkal hujan. Implikatur 
representatif menyatakan yang terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan 
wacana (10) juga berfungsi untuk menunjang humor. Implikatur representatif tersebut merupakan ungkapan Benny yang berlagak pintar menangkal hujan. Ungkapan 
tersebut menimbulkan kelucuan bagi para penikmat kartun.
4.1.1.2 Implikatur Representatif dengan Wujud Melaporkan
Deskripsi wujud implikatur percakapan representatif melaporkan sebagai
penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(11) KONTEKS : SETELAH SEMPAT TERKENA RAZIA POLISI, 
BENNY AKHIRNYA MEMBUAT SIM (SURAT 
IZIN MENGEMUDI).
 POLISI : Silakan, Anda boleh jalan …
 BENNY : Kalau ada razia lagi, kabarin dong Pak …
(Data 23) 
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (11), “Kalau ada razia lagi, 
kabarin dong Pak …” mengandung implikatur representatif yaitu melaporkan
bahwa penutur (Benny) sudah memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) kepada mitra 
tutur, yaitu polisi. Implikatur representatif melaporkan yang dikandung tuturan 
Benny dalam penggalan wacana (11) juga berfungsi sebagai penunjang humor. 
Alasannya, tuturan Benny tersebut merupakan sesuatu yang aneh karena biasanya 
orang-orang menghindari razia yang dilakukan polisi, tetapi Benny malah minta 
dikabari kalau nanti ada razia lagi. Benny menyombongkan diri karena sudah 
memiliki SIM. Akibatnya hal itu mengundang tawa bagi pembaca atau penikmat 
kartun. KONTEKS : MICE MENDERITA KERUGIAN YANG CUKUP 
BESAR KARENA PENJUALAN PARCEL 
LEBARANNYA TURUN DRASTIS.
 BENNY : Lebaran udah lewat, parsel lu kok masih banyak? 
Nggak laku?
 MICE : Iya nih … sejak ada aturan KPK, bisnis gue 
ambruk!!
(Data 57)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (12), “Iya nih … sejak ada aturan 
KPK, bisnis gue ambruk!!” mengandung implikatur representatif yaitu melaporkan
bahwa upaya pemberantasan tindak pidana korupsi saat ini semakin ditingkatkan, 
terbukti dengan semakin ketatnya aturan KPK (Komisi pemberantasan Korupsi)
untuk parsel para pejabat negara. Implikatur representatif melaporkan yang 
terkandung dalam tuturan Mice dalam penggalan wacana (12) tersebut juga 
menunjang kelucuan. Alasannya adalah karena tuturan Mice tersebut merupakan 
gugatan pada KPK yang memberlakukan aturan baru sehingga membuat bisnisnya 
ambruk.
4.1.1.3 Implikatur Representatif dengan Wujud Menunjukkan
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan representatif 
menunjukkan sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan berikut ini.
(13) KONTEKS : SAAT BANJIR BESAR TIBA, BENNY DAN MICE 
BEROLAH RAGA SELAM SEOLAH-OLAH 
SEDANG BERADA DI LAUT.
 BENNY : Saatnya berwisata bahari …
 MICE : Menikmati keindahan laut kita … 
 BENNY : Wah … Kayaknya benda itu teropong kapal selam MICE : Kalo gitu, mungkin aja tersimpan harta karun di 
bawahnya!
(Data 20)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (13), “Wah … Kayaknya benda itu 
teropong kapal selam …” mengandung implikatur representatif yaitu menunjukkan
bahwa kondisi sedang banjir. Implikatur menunjukkan tersebut juga menunjang 
kelucuan karena didukung konteks situasi yang menjelaskan bahwa benda yang 
dimaksud oleh Benny sebagai teropong kapal selam adalah sebuah lubang angin 
septic tank tetangga mereka.
(14) KONTEKS : MICE TERGODA MENCOBA TREN CELANA
BOXER, SAYANGNYA DIA SALAH MEMAKAI 
KOSTUM.
 MICE : Celana dalam anak sekarang sengaja diliatin ya? 
Kayak Superman aja …
 BENNY : Itu namanya celana boxer, lagi ngetrend.
 MICE : Gimana Ben? Kesan boxernya udah dapet belon? 
Ngetrend nggak?
(Data 2)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (14), “Gimana Ben? Kesan 
boxernya udah dapet belon? Ngetrend nggak?” mengandung implikatur 
representatif yaitu menunjukkan bahwa Mice adalah seorang yang selalu mengikuti 
tren mode yang sedang marak seperti halnya celana boxer tersebut. Tuturan Mice 
mengesankan kesombongan sehingga memaksimalkan pujian pada diri sendiri.
Implikatur representatif menunjukkan yang terkandung dalam tuturan Mice dalam 
penggalan wacana (14) juga menunjang humor. Hal ini didukung oleh konteks situasi 
yang menunjukkan Mice salah memakai kostum. Dia memakai celana dan sarung
tangan petinju atau boxer. Padahal yang dimaksud dengan celana boxer bukanlah 
celana yang model demikian.
(15) KONTEKS: SAAT BERLANGSUNG PIALA DUNIA, BENNY 
DAN MICE INGIN MEMAKAI KOSTUM KLUB 
SEPAK BOLA KEBANGGAAN MEREKA.
 BENNY : Kita harus pake kostum tim yang lebih hebat …
 MICE : Tim apa yaa?! Indonesia? Nggak mungkin! 
(Data 9)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (15), “Tim apa yaa?! Indonesia? 
Nggak mungkin!” mengandung implikatur representatif yaitu menunjukkan bahwa 
negara Indonesia bukanlah negara yang memiliki tim sepak bola yang hebat. Tim 
sepak bola Indonesia masih jauh tertinggal kualitasnya dibanding tim sepak bola 
negara-negara lain. Tuturan Mice memaksimalkan penjelekan kepada pihak lain yaitu 
Indonesia. Tuturan Mice juga menunjang kelucuan karena merupakan keluhan pada 
prestasi tim nasional sepak bola Indonesia yang stagnan.
(16) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MEMBICARAKAN 
HALAMAN RUMAH MASING-MASING. 
 BENNY : Menghias halaman biar terlihat asri …
 MICE : Asik juga ya …
 BENNY : Halaman lu ditanami juga dong … masih tandus 
kan?
 MICE : Iya … pengen juga ah
 BENNY : Rasanya … tanamannya kurang tepat …
 MICE : Kenapa? Ada yang salah? 
(Data 17)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (16), “Halaman lu ditanami juga 
dong … masih tandus kan?”, mengandung implikatur representatif yaitu 
menunjukkan keadaan halaman rumah Mice yang masih tandus dan perlu dihijaukan. 
Implikatur representatif menunjukkan tersebut juga menunjang humor karena pada
kenyataannya jarang ada warga Jakarta yang masih memiliki lahan halaman yang luas 
untuk ditanami. Apa yang diungkapkan Benny menjadi suatu keanehan.
(17) KONTEKS : MICE SEDANG KEBINGUNGAN KARENA 
PACARNYA MEMINTA DIBELIKAN SEBUAH 
HADIAH.
 PACAR : Aku pengen hadiah yang bendanya kecil dan harus
berkilau …
 MICE : Bendanya kecil dan harus berkilau? Apa yaa? Duit 
tinggal selembar lagi …
 BENNY : Ach, itu sih nggak mahal …
(Data 37)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (17), “Ach, itu sih nggak mahal 
…” mengandung implikatur representatif yaitu menunjukkan kalau Benny memiliki 
ide untuk membantu Mice yang sedang kebingungan mencarikan hadiah untuk 
pacarnya. Implikatur representatif yang dikandung oleh tuturan Benny tersebut 
juga berfungsi menunjang humor. Alasannya adalah karena implikatur representatif 
itu sebenarnya merupakan sesuatu yang dituturkan secara sembarangan oleh Benny. 
Benda kecil dan berkilau yang dimaksud oleh pacar Mice adalah cincin emas atau 
berlian yang tentu saja harganya amat mahal. Hal ini tentu menimbulkan kelucuan 
bagi penikmat kartunnya.
4.1.2 Implikatur Direktif
Implikatur direktif yaitu implikatur yang menyatakan fungsi pragmatis tersirat 
direktif, yakni berupa implikatur yang dimaksudkan agar mitra tutur melakukan 
tindakan seperti yang disiratkan penutur dengan implikaturnya itu.
Implikatur direktif dengan wujud menyuruh, memohon, menuntut, 
menyarankan, dan menantang adalah fungsi pragmatis tersirat yang diacu oleh suatu 
tuturan di dalam percakapan dengan maksud menyuruh, memohon, menuntut, 
menyarankan, dan menantang mitra tuturnya. Sebagai implikatur percakapan, 
tindakan-tindakan itu tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi diekspresi secara 
implisit di dalam tindakan-tindakan yang dinyatakan secara eksplisit dengan fungsi 
pragmatis tertentu.
4.1.2.1 Implikatur Direktif dengan Wujud Menyuruh
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan direktif menyuruh
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(18) KONTEKS : SEORANG PENJUAL KALENDER MENAWARI 
BENNY DAN MICE KALENDER YANG BARU.
 PENJUAL : Bang … mau beli kalender 2004? Murah kok …
 MICE : Tidak … terima kasih! Kami enggak perlu 
kalender baru … tahun baru, enggak mesti punya 
kalender baru … yang penting hati dan pikiran 
kita harus bersih.
(Data 39)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (18), “Tidak … terima kasih! Kami 
enggak perlu kalender baru … tahun baru, enggak mesti punya kalender baru 
… yang penting hati dan pikiran kita harus bersih.” mengandung implikatur 
direktif yaitu menyuruh penjual kalender agar pergi saja karena mereka tidak akan 
membeli. Implikatur direktif yang terkandung dalam tuturan Mice pada 
penggalan wacana (18) juga berfungsi sebagai penunjang humor karena implikatur
direktif itu sesuatu yang tidak lazim. Karena tahun sudah berganti seharusnya Benny 
dan Mice membeli kalender baru, tetapi mereka malah menolak saat ditawari 
kalender baru dan memilih bertahan dengan kalender lama. Ternyata, mereka berdua 
sangat menyukai gambar di kalender itu sehingga tidak mau menggantinya dengan 
yang baru. Konteks situasi ini tentu saja memancing respon tertawa dari pembaca dan 
penikmat kartun.
(19) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENCOBA 
BERALIH PROFESI MENJADI TUKANG PIJAT 
KELILING.
 BENNY : Aduuhh … tukar peran yaa? Udah gak kuat nih!
 MICE : Lho?! Tadi perjanjiannya gimana? Payah!
(Data 44)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (19), “Lho?! Tadi perjanjiannya 
gimana? Payah!” mengandung implikatur direktif yaitu Mice menyuruh Benny agar 
tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang pijit karena telah dicapai kesepakatan.
Implikatur direktif yang terkandung dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (19) 
juga berfungsi sebagai penunjang humor karena implikatur direktif itu tidak lazim.
Dalam konteksnya, diceritakan bahwa Benny dan Mice bergantian menjadi tukang 
pijit yang berpura-pura buta. Hal tersebut tentu saja mengundang kelucuan.
(20) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BERADA DI 
SEBUAH CAFETARIA, MEREKA INGIN 
MENIKMATI WAKTU SORE HARI SAMBIL 
MINUM KOPI.
 BENNY : Jam 4 sore … saatnya untuk ngopi!
 MICE : Yo’i …
 BENNY : Pesan dua coffe latte, satu croissant …eeh … pinjam 
asbak, Mas!
 PELAYAN : Maaf! Di sini dilarang merokok!
Tuturan pelayan pada penggalan wacana (20), “Maaf! Di sini dilarang 
merokok!” mengandung implikatur direktif yaitu menyuruh Benny dan Mice agar 
mematikan rokok mereka. Pelayan tidak memaksimalkan keuntungan pada pihak lain 
yaitu Benny dan Mice dengan menyuruh mereka untuk tidak merokok di cafetaria itu.
Implikatur direktif juga berfungsi menunjang humor. Alasannya karena implikatur 
direktif tersebut merupakan kejengkelan pelayan cafetaria pada Benny dan Mice yang 
merokok seenaknya.
(21) KONTEKS : BENNY DAN MICE MENGIKUTI LOMBA 
PANJAT PINANG MEMPERINGATI ULANG 
TAHUN KEMERDEKAAN RI. MICE YANG 
BERHASIL SAMPAI DI ATAS MALAH TIDAK 
MENGAMBIL BARANG-BARANG YANG 
BERHARGA MAHAL, MELAINKAN HANYA 
SEBUAH ALAT PENGUSIR NYAMUK.
 MICE : Abis … kalo HP, DVD Player, compo, gua udah 
punya … yang ini belum!
 BENNY : Lu kaya tapi tolol ya …
(Data 45)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (21), “Lu kaya tapi tolol ya …” 
mengandung implikatur direktif yaitu Benny menyuruh Mice agar mengambil hadiah 
lebih banyak lagi. Benny memaksimalkan penjelekan pada Mice dengan 
menganggapnya orang kaya yang tolol karena tidak mau mengambil hadiah yang 
mahal-mahal. Implikatur direktif menyuruh dalam tuturan Benny pada penggalan 
wacana (21) juga berfungsi menunjang humor. Alasannya apa yang dilakukan Mice 
yaitu melewatkan hadiah yang mahal-mahal dan lebih memilih hadiah yang murah 
adalah tidak lazim. Hal ini tentu menimbulkan respon tertawa dari penikmat kartun.
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan direktif memohon
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(22) KONTEKS : MICE SEDANG KEBINGUNGAN KARENA 
PACARNYA MEMINTA DIBELIKAN SEBUAH 
HADIAH. DIA PUN MENGADUKAN HAL ITU 
KEPADA BENNY.
 PACAR : Aku pengen hadiah yang bendanya kecil dan harus 
berkilau …
 MICE : Bendanya kecil dan harus berkilau? Apa yaa? Duit 
tinggal selembar lagi …
 BENNY : Ach, itu sih nggak mahal …
 (Data 37)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (22), “Duit tinggal selembar lagi …” 
mengandung implikatur direktif yaitu Mice memohon pada Benny agar dibantu 
menyelesaikan masalah yang menghimpitnya, atau paling tidak meminjaminya uang. 
Impikatur direktif memohon yang terkandung dalam tuturan Mice pada penggalan 
wacana (22) juga berfungsi menunjang humor. Alasannya karena implikatur direktif 
memohon tersebut merupakan keluhan Mice karena kondisi keuangan yang sedang 
sulit. Uang yang tinggal selembar seperti yang dikatakan Mice merupakan sebuah 
kelucuan karena nominal uang tersebut tidak disebutkan. Bisa jadi nominal uang 
tersebut besar walaupun hanya selembar. Hal ini mengakibatkan kelucuan yang 
memancing respon tertawa bagi penikmat kartun.
23) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG SUNTUK 
BEKERJA DI KANTOR. TIBA-TIBA LISTRIK 
PADAM, MEREKA PUN MENJADI 
BERGEMBIRA KARENANYA. AKAN TETAPI, 
TIBA-TIBA ATASAN MEREKA DATANG.
 MICE : Hari ini kayaknya males banget deh gue kerja … huh.
 BENNY : Sama …
 MICE : Mati lampu?
 BENNY : Cihuuuy!! Hidup PLN!
 MICE : Cihuuuy!! PLN telah menyelamatkan kita dari 
pekerjaan yang membosankan ini …
 BOS : Ehem … ekhem …
 MICE : Eh, siang Pak … PLN payah nih Pak, mau padam 
listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu.
(Data 61)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (23), “PLN payah nih Pak, mau 
padam listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu.” mengandung implikatur 
direktif yakni memohon pemakluman dari atasan mereka. Mice memaksimalkan 
penjelekan kepada pihak lain, dalam konteks ini yaitu PLN. Implikatur direktif 
memohon yang terkandung dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (23) tersebut 
juga berfungsi menunjang humor. Implikatur direktif memohon tersebut merupakan 
pengkambinghitaman Mice pada PLN yang memadamkan listrik, padahal 
kenyataannya Benny dan Mice sangat bergembira karena adanya pemadaman 
tersebut. Konteks tersebut menimbulkan kelucuan yang memancing respon tertawa 
dari penikmat kartun.
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan direktif menuntut
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(24) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERPROFESI SEBAGAI 
PETUGAS KEBERSIHAN KOTA. MEREKA 
KESAL DENGAN ATRIBUT KAMPANYE 
CALON GUBERNUR JAKARTA YANG 
MEMBUAT KOTOR LINGKUNGAN.
 BENNY : Nasib mengantarkan kita menjadi petugas kebersihan
 MICE : Sabaar … jalani aja dulu … bentar lagi kan ganti 
gubernur … kali aja kerjaan kita ini ada 
peningkatan
 BENNY : Emang bener … belum pada jadi gubernur saja 
kerjaan kita meningkat
 MICE : Iya ya … meningkat sampahnya!!
(Data 63)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (24), “bentar lagi kan ganti gubernur 
… kali aja kerjaan kita ini ada peningkatan” mengandung implikatur direktif 
yaitu Benny dan Mice menuntut peningkatan kesejahteraan mereka pada calon 
gubernur yang akan terpilih nanti. Implikatur direktif menuntut yang terkandung 
dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (24) juga berfungsi menunjang humor.
Alasannya, implikatur direktif menuntut tersebut merupakan harapan Mice agar 
gubernur yang akan datang lebih memperhatikan nasib buruh kecil sepertinya. Hal ini 
menjadi sumber kelucuan karena berdasarkan pengalaman jarang ada pejabat yang 
peduli dengan nasib rakyat kecil, mereka lupa dengan janji-janji yang pernah 
diucapkan saat kampanye dulu. (25) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERPROFESI SEBAGAI 
PETUGAS KEBERSIHAN KOTA. MEREKA 
KESAL DENGAN ATRIBUT KAMPANYE 
CALON GUBERNUR JAKARTA YANG 
MEMBUAT KOTOR LINGKUNGAN.
 BENNY : Nasib mengantarkan kita menjadi petugas kebersihan
 MICE : Sabaar … jalani aja dulu … bentar lagi kan ganti 
gubernur … kali aja kerjaan kita ini ada peningkatan
 BENNY : Emang bener … belum pada jadi gubernur saja 
kerjaan kita meningkat
 MICE : Iya ya … meningkat sampahnya!!
(Data 63)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (25), “Emang bener … belum pada 
jadi gubernur saja kerjaan kita meningkat” mengandung implikatur direktif yaitu 
Benny dan Mice menuntut para koordinator kampanye masing-masing calon gubernur 
agar lebih tertib dalam menyelenggarakan kampanye. Akibat kampanye yang tidak 
teratur, pekerjaan mereka sebagai tukang sampah menjadi meningkat karena banyak 
atribut kampanye yang berserakan di tempat-tempat umum. Implikatur direktif ini 
menunjang humor. Alasannya karena implikatur direktif ini merupakan keluhan 
Benny dan Mice karena sampah bekas atribut kampanye yang berserakan banyak 
sekali sehingga menambah berat kerjaan mereka.
4.1.2.4 Implikatur Direktif dengan Wujud Menyarankan
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan direktif menyarankan
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.6) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERBELANJA DI 
SWALAYAN. SAAT HENDAK MEMBAYAR DI 
KASIR MEREKA MENGANTRI DI BELAKANG 
SEORANG IBU YANG KESULITAN 
MEMBAYAR DENGAN KARTU KREDITNYA.
 BENNY : Daripada kelamaan, shampoonya saya yang 
bayarin deh Bu … kontan lagi.
 MICE : Maksudnya biar cepet, Bu, kasihan yang antri.
(Data 3)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (26), “Daripada kelamaan, 
shampoonya saya yang bayarin deh Bu … kontan lagi.” mengandung implikatur 
direktif yaitu Benny menyarankan agar ibu itu mau dibayarkan shampoonya daripada 
kelamaan menunggu kartu kredit. Implikatur direktif menyarankan yang 
terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (26) juga berfungsi 
menunjang humor. Alasannya, implikatur direktif menyarankan tersebut merupakan 
ungkapan kekesalan Benny yang terlalu lama mengantri di belakang ibu tersebut. 
Approval kartu kredit yang lama membuat antrian juga menjadi lama. Hal ini menjadi 
bahan tertawaan bagi penikmat kartun.
4.1.2.5 Implikatur Direktif dengan Wujud Menantang
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur percakapan direktif menantang
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(27) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENGAMATI 
MOBIL MILIK SEORANG TETANGGA.
 TETANGGA: Mobil saya dilengkapi dengan TV LCD, juga lengkap 
dengan box pendingin untuk soft drink. 
 BENNY : Mobil kami jauh lebih lengkap!!
Tuturan Benny pada penggalan wacana (27), “Mobil kami jauh lebih 
lengkap!!” mengandung implikatur direktif yakni menantang tetangganya untuk 
beradu kelengkapan mobil dengannya. Implikatur direktif menantang yang 
terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (27) tersebut juga 
menunjang humor. Alasannya, implikatur direktif menantang tersebut berupa tuturan
sembarangan Benny yang dimaksudkan untuk menciutkan nyali tetangganya. Padahal 
pada kenyataannya mobil Benny bukanlah mobil hebat, melainkan sebuah mobil colt
bak terbuka biasa yang digunakan untuk menjual berbagai alat rumah tangga 
sehingga dikatakan ‘jauh lebih lengkap’. 
(28) KONTEKS : SEORANG ANAK JALANAN MEMINTA-MINTA 
UANG PADA BENNY DAN MICE. TETAPI 
BENNY DAN MICE MEMERGOKI ANAK ITU 
MALAH MEMBELI LEM UNTUK MABUK 
(NGELEM). AKHIRNYA MICE MEMBERIKAN 
LEM PADA ANAK ITU
 ANAK : Bagi duit, Om … buat makan …
 MICE : Buat Lu nih … Sedot tuh! Lebih mantep!!!
(Data 31)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (28), “Buat Lu nih … Sedot tuh! Lebih 
mantep!!!” mengandung implikatur direktif yakni menantang anak jalanan itu agar 
menghirup lem yang diberikan Mice seperti yang biasa dilakukan anak jalanan itu
untuk mabuk. Implikatur direktif menantang ini juga menunjang kelucuan. Alasannya 
implikatur direktif ini adalah ungkapan kekesalan Mice melihat banyak anak jalanan 
yang menggunakan cara-cara bodoh agar bisa mabuk. Konteks situasi juga 
mendukung kelucuan yang memancing respon tertawa dari penikmat kartun.Implikatur ekspresif yaitu implikatur yang memiliki fungsi pragmatis tersirat 
ekspresif, yaitu fungsi pragmatis yang disiratkan dengan maksud agar implikaturnya 
diartikan sebagai bahan evaluasi tentang hal yang diimplikasikan dalam tuturannya.
Implikatur ekspresif dengan wujud memuji, berterima kasih, mengritik, dan 
mengeluh adalah fungsi pragmatis tersirat yang diacu oleh suatu tuturan dengan 
maksud memuji, berterima kasih, mengritik, dan mengeluh. Sebagai implikatur 
percakapan, tindakan-tindakan itu tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi diekspresi 
secara implisit.
4.1.3.1 Implikatur Ekspresif dengan Wujud Memuji
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur ekspresif memuji sebagai penunjang 
humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(29) KONTEKS : BENNY SEDANG MENGUNJUNGI TOKO BARU 
MILIK MICE
 BENNY : Waah … buka toko nih … 
 MICE : Kelebihannya, konsumen bisa pesan barang lewat 
SMS.
(Data 11)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (29), “Kelebihannya, konsumen bisa 
pesan barang lewat SMS.” mengandung implikatur ekspresif yaitu memuji toko 
barunya yang memiliki kelebihan bisa menerima pesanan lewat SMS. Implikatur 
ekspresif memuji yang terkandung dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (29) 
juga berfungsi menunjang humor. Alasannya, apa yang diusahakan oleh Mice tidak lazim dilakukan di Indonesia. Toko kelontong di Indonesia jarang sekali yang
menyediakan layanan SMS, apalagi yang berada di daerah pedesaan. Pemilik toko 
pun akan menderita kerugian biaya transport jika harus mengantar pesanan ke rumah 
pelanggannya yang jauh. Konteks situasi juga mendukung kelucuan sehingga 
memancing respon tertawa dari para penikmat kartun.
(30) KONTEKS : BENNY SEDANG RAJIN MENCUCI MOTOR 
SAAT PUASA. MICE MENJADI KEHERANAN 
DENGAN KELAKUAN BENNY.
 MICE : Waah … nyuci motor sendiri?
 BENNY : Di bulan puasa, kita harus bersih lahir dan batin.
(Data 53)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (30), “Waah … nyuci motor 
sendiri?” mengandung implikatur ekspresif yaitu Mice memuji Benny yang rajin 
mencuci motornya sendiri setiap hari. Implikatur ekspresif memuji yang terkandung 
dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (30) juga berfungsi menunjang humor. 
Implikatur ekspresif memuji pada kenyataannya adalah ungkapan keheranan Mice 
pada kelakuan Benny yang rajin mencuci motor setiap hari. Ternyata Benny memiliki 
maksud lain yakni mendinginkan badan saat puasa. Konteks situasi ini tentu saja 
memancing respon tertawa dari penikmat kartun.
4.1.3.2 Implikatur Ekspresif dengan Wujud Mengucapkan Terima Kasih
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur ekspresif mengucapkan terima kasih
sebagai penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.(31) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENIKMATI 
PERJALANAN DENGAN TIKET MURAH.
 BENNY : Tiket pesawat terbang udah murah ya … ke 
mana-mana kita bisa naik pesawat.
 MICE : Waah, dapet makan.
(Data 50)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (31), “Tiket pesawat terbang udah 
murah ya … ke mana-mana kita bisa naik pesawat.” mengandung implikatur 
ekspresif yaitu mengucapkan terima kasih pada pengelola layanan pesawat terbang
yang telah menyediakan tiket murah untuk kalangan ekonomi menengah. Implikatur 
ekspresif mengucapkan terima kasih ini juga menunjang kelucuan. Alasannya karena 
implikatur ekspresif tersebut merupakan ungkapan Benny yang merasa senang bisa 
naik pesawat terbang. Konteks situasi juga menunjang kelucuan sehingga memancing 
respon tertawa.
4.1.3.3 Implikatur Ekspresif dengan Wujud Mengkritik
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur ekspresif mengkritik sebagai 
penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan berikut ini.
(32) KONTEKS : MICE SEDANG MENCOBA TREN CELANA 
BARU YANG SEMPIT PADA UJUNGNYA. DIA 
MENGALAMI KESULITAN SAAT HENDAK 
MELEPAS CELANA ITU. DIA PUN MEMINTA 
BANTUAN BENNY 
 MICE : Tolong tarikin doong … aduuh … aduuh …
 BENNY : Lagian seneng amat sih, menyiksa diri.
(Data 1)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (32), “Lagian seneng amat sih, 
menyiksa diri.” mengandung implikatur ekspresif yaitu Benny mengkritik Mice yang latah ikut-ikutan tren meskipun menyusahkan dirinya sendiri. Implikatur ekspresif 
mengkritik yang terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (32) juga 
berfungi menunjang humor. Alasannya, implikatur mengkritik tersebut adalah 
ungkapan kejengkelan Benny pada Mice yang keras kepala dan tetap memakai celana 
dengan ujung ketat meski sangat menyusahkan pemakainya.
(33) KONTEKS : MICE MENGANTARKAN PIZZA PESANAN 
BENNY KE RUMAHNYA. MICE RUPANYA 
BEKERJA SEBAGAI PETUGAS DELIVERY.
 BENNY : Waah … kerjaan lo sekarang tuh, ini yaaa?
 MICE : He he iya nih …
(Data 8)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (33), “Waah … kerjaan lo sekarang 
tuh, ini yaaa?” mengandung implikatur ekspresif yaitu Benny mengkritik Mice yang 
hanya bekerja sebagai petugas delivery pizza. Benny tidak meminimalkan penjelekan 
kepada pihak lain, yaitu Mice. Implikatur ekspresif mengkritik yang terkandung 
dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (33) juga berfungsi menunjang humor. 
Alasannya, implikatur ekspresif mengkritik tersebut merupakan ungkapan 
kesombongan Benny saat mengetahui Mice menjadi petugas delivery pizza. Padahal, 
Benny pun memiliki pekerjaan serupa, yaitu menjadi kurir paket barang. Konteks ini 
tentu saja menimbulkan kelucuan. 
(34) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERTUGAS MELAYANI 
PELANGGAN DI COUNTER HANDPHONE.
 BENNY : Yang ini 7 juta … ngapain beli yang mahal sih, 
Mbak?
 MICE : Paling-paling cuma buat nelpon ama SMS-an?Tuturan Benny pada penggalan wacana (34), “Yang ini 7 juta … ngapain 
beli yang mahal sih, Mbak?” mengandung implikatur ekspresif yaitu mengkritik
calon pembeli yang ingin membeli handphone mahal. Implikatur ekspresif mengkritik
yang terkandung dalam tuturan Benny pada penggalan wacana (34) juga berfungsi 
sebagai penunjang humor karena implikatur ekspresif mengkritik tersebut tidak lazim. 
Seorang penjaga toko seharusnya bertugas membujuk calon pembeli agar mau 
membeli barang dagangannya. Akan tetapi yang dilakukan oleh Benny dan Mice 
justru menyarankan agar calon pembeli tidak usah membeli barang yang dijualnya. 
Tentu saja hal ini menjadi bahan tertawaan.
(35) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BEPERGIAN NAIK 
PESAWAT TERBANG YANG TIKETNYA 
MURAH. MEREKA MENDAPAT JATAH SNACK
TETAPI SANGAT SEDIKIT.
 BENNY : Apa boleh buat, daripada manyun! You get what you 
pay …
 MICE : Perut gue masih laper nih …
(Data 49)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (35), “Perut gue masih laper nih …” 
mengandung implikatur ekspresif yaitu Mice mengkritik layanan yang diberikan 
pihak pengelola pesawat terbang. Implikatur ekspresif mengkritik yang terkandung
dalam tuturan Mice pada penggalan wacana (35) juga berfungsi sebagai penunjang 
humor. Alasannya, implikatur ekspresif tersebut merupakan keluhan Mice yang 
merasa perutnya masih lapar walau sudah mendapat jatah makanan dari pihak 
pengelola pesawat. Hal ini tentu saja menimbulkan kelucuan.KONTEKS: BENNY DAN MICE HENDAK BERANGKAT KE 
RAWAMANGUN. MEREKA HENDAK 
MENGGUNAKAN JASA BAJAJ. BENNY PUN 
TAWAR-MENAWAR ONGKOS DENGAN SOPIR 
BAJAJ.
 BENNY : Rawamangun berape, Bang?
 SOPIR : Enam rebu deh!
(Data 59)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (36), “Rawamangun berape, Bang?” 
mengandung implikatur ekspresif yaitu mengkritik tarif angkutan yang tidak jelas. 
Implikatur ekspresif mengkritik ini menunjang kelucuan. Alasannya karena 
implikatur tersebut merupakan tawaran Benny pada sopir bajaj. Konteks situasi juga 
menunjang kelucuan sehingga memancing respon tertawa dari penikmat humor. 
4.1.3.4 Implikatur Ekspresif dengan Wujud Mengeluh
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur ekspresif mengeluh sebagai
penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan di bawah ini.
(37) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENONTON 
SIARAN BERITA SEPAK BOLA. SAAT BERITA 
BERPINDAH KE DALAM NEGERI, MEREKA 
SEGERA MEMATIKAN TV.
 MICE : Paling juga berita pengurus PSSI lagi rapat …
(Data 21)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (37), “Paling juga berita pengurus 
PSSI lagi rapat …” mengandung implikatur ekspresif yaitu Mice mengeluh karena 
tidak ada perkembangan yang berarti dalam dunia sepak bola Indonesia. Mice tidak 
meminimalkan penjelekan terhadap pihak lain, dalam konteks ini yaitu PSSI.
Implikatur ekspresif mengeluh yang terkandung dalam tuturan Mice pada penggalan
wacana (37) juga berfungsi menunjang humor. Implikatur ekspresif tersebut adalah 
ungkapan kejengkelan Mice pada PSSI yang program-programnya seperti jalan di 
tempat dan hanya sibuk melakukan rapat. Kejengkelan tersebut menjadi bahan 
tertawaan bagi penikmat kartun ini.
(38) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENGURUS 
ADMINISTRASI DAN SURAT-SURAT DI 
SEBUAH DEPARTEMEN.
 BENNY : Habis ini masih ada berapa meja lagi Pak? Kami 
nyerah deh …
(Data 33)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (38), “Habis ini masih ada berapa 
meja lagi Pak? Kami nyerah deh …” mengandung implikatur ekspresif yaitu 
Benny mengeluh karena uangnya habis akibat pungli (pungutan liar) saat mengurus 
dokumen dan surat-surat. Implikatur ekspresif mengeluh dalam tuturan Benny pada 
penggalan wacana (38) juga berfungsi sebagai penunjang humor. Implikatur ekspresif 
tersebut merupakan ungkapan kepasrahan Benny atas tindakan pungli yang sudah 
menjadi rahasia umum dilakukan oleh oknum pegawai di departemen tersebut.
(39) KONTEKS : BENNY DAN MICE MERASA KESAL KARENA 
HARUS ANTRI PADAHAL HANYA MEMBELI 
ROTI.
BENNY : Makan roti aja ngantri yaa?
MICE : Kelamaan ach!!! 
(Data 5)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (39), “Kelamaan ach!!!” 
mengandung implikatur representatif yaitu mengeluh karena harus antri. Implikatur 
representatif mengeluh tersebut juga berfungsi menunjang humor. Implikatur 
representatif mengeluh tersebut adalah ungkapan ketidaksabaran Mice menghadapi
antrian yang demikian panjang dan melelahkan. Tuturan tersebut didukung konteks 
situasi yang menunjang humor karena Benny dan Mice digambarkan keluar dari 
antrian dan memilih pergi membeli roti di pedagang keliling.
(40) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERNIAT MENUKARKAN 
TV LAMA MEREKA DENGAN TV YANG BARU.
NAMUN, MEREKA HARUS MENUNGGU 
SELAMA DUA MINGGU DULU AGAR MODEL 
TV YANG MEREKA INGINKAN DIKIRIM.
 PENJAGA : Barangnya baru ada 2 minggu lagi, tv Bapak 
ditinggal.
 BENNY : Sama aja kita manyun 2 minggu! Nggak bisa 
nonton bola …!!! Huh!!
 MICE : Bawa pulang lagi deh … berat nih!!!
(Data 32)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (40), “Sama aja kita manyun 2 
minggu! Nggak bisa nonton bola …!!! Huh!!” mengandung implikatur isbati, yaitu 
Benny mengeluh karena pilihan sulit yang harus dihadapinya, yaitu antara 
menukarkan TV atau tidak menonton siaran sepak bola selama dua minggu. 
Implikatur isbati di dalam wacana humor berbahasa Indonesia dapat berfungsi 
sebagai penunjang kelucuan. Jenis implikatur yang dikandung oleh tuturan Benny di 
dalam penggalan wacana (40) juga sebagai penunjang kelucuan. Alasannya 
implikatur isbati itu sebenarnya kekhawatiran Benny jika tidak bisa menonton siaran 
sepak bola sehingga batal menukarkan televisi lamanya dengan yang baru. Konteks 
situasi ini menunjang kelucuan sehingga memancing respon tertawa bagi para 
penikmat humorImplikatur komisif yaitu implikatur yang memiliki fungsi pragmatis tersirat 
komisif, yakni implikatur yang mengikat penuturnya untuk melakukan tindakan yang 
diimplikasikannya.
Implikatur komisif dengan wujud berjanji, bersumpah, dan mengancam
merupakan fungsi pragmatis tersirat yang diacu oleh suatu tuturan dengan maksud 
berjanji, bersumpah, dan mengancam. Sebagai implikatur percakapan, tindakan itu 
tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi diekspresi secara implisit di dalam sejumlah 
tuturan dengan fungsi pragmatis tertentu.
4.1.4.1 Implikatur Komisif dengan Wujud Berjanji
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur komisif berjanji sebagai penunjang 
humor terdapat dalam tuturan pada penggalan wacana di bawah ini.
(41) KONTEKS : MICE DAN PACARNYA HENDAK MENONTON 
BIOSKOP. MICE MEMINTA PADA BENNY 
AGAR MEMBELIKAN DUA TIKET KARENA 
ANTRIANNYA SANGAT PANJANG.
 PACAR : Waah … ngantrinya panjang …!!
 MICE : Tenaaang … aku titip temanku!
(Data 41)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (41), “Tenaaang … aku titip 
temanku!” mengandung implikatur komisif yaitu Mice berjanji akan mendapatkan 
tiket untuk pacarnya. Implikatur komisif yang terkandung dalam tuturan Mice pada 
penggalan wacana (41) juga berfungsi untuk menunjang humor. Alasannya, 
implikatur komisif tersebut merupakan ungkapan Mice yang tidak mau berusah
untuk menyenangkan pacarnya, malah dia melimpahkan tugas ke orang lain yaitu 
Benny. Hal ini tentu saja mengundang respon tertawa dari penikmat kartun.
4.1.4.2 Implikatur Komisif dengan Wujud Mengancam
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur komisif mengancam sebagai 
penunjang humor terdapat dalam tuturan pada penggalan wacana di bawah ini.
(42) KONTEKS : MICE SEDANG ASYIK MENGOLEKSI 
BINATANG KESAYANGAN, NAMUN BENNY 
SELALU MENGEJEKNYA. MICE PUN MENJADI 
JENGKEL. DIA LALU MENUNJUKKAN BUAYA 
PELIHARAANNYA.
 MICE : Nih … peliharaan gue yang terbaru!! Pasti lagi 
musim!!! Lagunya terdengar di mana-mana!!! 
Puas?!!!
 BENNY : Buaya darat?! Busyet!!!
(Data 19)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (42), “Nih … peliharaan gue yang 
terbaru!! Pasti lagi musim!!! Lagunya terdengar di mana-mana!!! Puas?!!!”
mengandung implikatur komisif yaitu Mice mengancam Benny agar tidak 
mengejeknya lagi. Implikatur komisif mengancam yang terkandung dalam tuturan 
Mice pada penggalan wacana (42) tersebut juga berfungsi menunjang humor.
Alasannya, implikatur komisif tersebut merupakan ungkapan Mice yang jengkel 
karena selalu diejek Benny karena binatang peliharaannya. Mice pun akhirnya 
memelihara buaya yang dianggap tidak ketinggalan jaman karena sesuai dengan lagu 
Buaya Darat yang juga sedang meledak di pasaran.
(43) KONTEKS: BENNY DAN MICE TERKENA RAZIA KARENA 
MEROKOK DI TEMPAT UMUM. MEREKA PUN 
DIINTEROGASI OLEH PETUGAS.
 PETUGAS : Merokok di tempat umum!! Pilih kurungan 6 
bulan apa didenda 50 juta?
(Data 24)
Tuturan petugas pada penggalan wacana (43), “Merokok di tempat umum!! 
Pilih kurungan 6 bulan apa didenda 50 juta?” mengandung implikatur komisif 
yaitu mengancam Benny dan Mice dengan denda atau hukuman. Implikatur komisif 
mengancam yang terkandung dalam tuturan petugas pada wacana (43) tersebut juga 
sebagai penunjang humor. Implikatur komisif tersebut adalah ungkapan seorang 
petugas yang jengkel dengan ulah Benny dan Mice yang masih nekat merokok di 
tempat umum. Konteks situasi juga mendukung kelucuan sehingga memancing 
respon tertawa bagi para penikmat kartun.
4.1.5 Implikatur Isbati
Implikatur isbati yaitu implikatur yang memiliki fungsi pragmatis tersirat 
isbati, yaitu implikatur yang disiratkan penuturnya untuk menciptakan sesuatu yang 
diimplikasinya.
Impikatur isbati dengan wujud memutuskan, membatalkan, melarang, 
mengizinkan, dan memberikan maaf adalah implikasi pragmatis tersirat yang diacu 
oleh suatu tuturan dengan maksud memutuskan, membatalkan, melarang, 
mengizinkan, dan memberikan maaf. Sebagai implikatur percakapan, tindakan itu tidak dituturkan, tetapi dinyatakan secara implisit di dalam tindakan yang dinyatakan 
secara eksplisit dengan fungsi pragmatis tertentu.
4.1.5.1 Implikatur Isbati dengan Wujud Memutuskan
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur isbati memutuskan sebagai 
penunjang humor terdapat dalam tuturan pada penggalan wacana berikut ini.
(44) KONTEKS : MICE SEDANG MEMPERINDAH TAMAN DI 
DEPAN RUMAHNYA. BENNY MENYARANKAN 
AGAR MICE MENAMBAHKAN GAZEBO DI 
TAMAN TERSEBUT.
 MICE : Gazebo? Tolong dong bikinin gue yang unik …
 BENNY : Beresss … serahin aja ke gue …
(Data 18)
Tuturan Benny, “Beresss … serahin aja ke gue …” di dalam penggalan 
wacana (44) itu mengandung implikatur isbati, yaitu Benny memutuskan pada mitra 
tuturnya, Mice, untuk membuatkan gazebo seperti yang diinginkan Mice di halaman 
rumahnya. Benny memaksimalkan pujian pada dirinya sendiri yang dianggapnya 
mampu membuat gazebo pesanan Mice. Implikatur isbati dapat berfungsi sebagai 
penunjang humor. Implikatur isbati yang dikandung oleh tuturan Benny dalam 
penggalan wacana (44) juga sebagai pendukung kelucuan karena implikatur itu
menempatkan Benny seolah orang yang ahli menata taman dan gazebo, padahal 
kenyataannya tidak.Deskripsi hasil analisis wujud implikatur isbati membatalkan sebagai 
penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan dalam penggalan wacana di bawah 
ini.
(45) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BEKERJA 
MENJADI JOKI DI JALAN RAYA, TETAPI 
MEREKA MEMILIH-MILIH MOBIL YANG KAN 
DITUMPANGI.
PENGENDARA: Joki ya Mas? Ayo ikut cepetan …
 MICE : Bukan joki!! Enak aja …
(Data 38)
Tuturan Mice, “Bukan joki!! Enak aja …” dalam penggalan wacana (45) 
mengandung implikatur isbati yaitu Mice membatalkan statusnya yang sebenarnya 
yaitu sebagai joki untuk kendaran-kendaraan pribadi. Implikatur isbati yang 
terkandung dalam tuturan Benny dalam penggalan wacana (45) juga sebagai
menunjang humor. Alasannya, implikatur isbati itu sebenarnya ungkapan keengganan 
Mice untuk menjadi joki bagi sembarang pengendara kendaraan. Dia lebih memilih 
menjadi joki untuk mobil dengan pengendara yang cantik. Konteks ini tentu 
menimbulkan keucuan bagi para penikmat kartun.
4.1.5.3 Implikatur Isbati dengan Wujud Melarang
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur isbati melarang sebagai penunjang 
humor terdapat dalam tuturan-tuturan dalam penggalan wacana di bawah ini.KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG DIPERIKSA OLEH 
SATPAM DI SEBUAH PUSAT PERBELANJAAN.
 SATPAM : Bawa tas besar amat? Coba buka tasnya!
(Data 25)
Tuturan satpam dalam penggalan wacana (46), “Bawa tas besar amat? Coba 
buka tasnya!” mengandung implikatur isbati yaitu satpam melarang Benny dan 
Mice membawa tas besar karena mencurigakan. Implikatur isbati yang terkandung 
dalam tuturan satpam dalam penggalan wacana (46) juga berfungsi sebagai 
penunjang humor. Alasannya karena implikatur isbati tersebut sebenarnya adalah 
tuduhan bahwa Benny dan Mice membawa benda-benda yang mencurigakan ke 
dalam pusat perbelanjaan. Penikmat humor pun merespon dengan tertawa karena 
mendengar tuturan satpam dengan implikatur isbati berupa larangan membawa tas 
besar ke pusat perbelanjaan.
(47) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENGENDARAI 
MOBIL DI JALAN RAYA. SAAT BERHENTI DI 
LAMPU MERAH, SEORANG PENGEMIS 
MEMINTA UANG.
 PENGEMIS: Kasihan Oom … orang cacat nih …
 BENNY : Nih!! Pasti kaki lu pegel kan?
(Data 30)
Tuturan Benny, “Nih!! Pasti kaki lu pegel kan?” dalam penggalan wacana 
(47) mengandung implikatur isbati yaitu Benny melarang pengemis yang meminta 
uang tersebut menipunya dengan berlagak seolah-olah kakinya buntung. Implikatur 
isbati yang terkandung dalam tuturan Benny dalam penggalan wacana (47) juga 
berfungsi sebagai penunjang humor. Alasannya adalah implikatur isbati tersebut 
sebenarnya adalah ungkapan jengkel Benny pada pengemis yang telah menipunya dengan berlagak buntung kakinya. Hal ini memancing respon tertawa dari penikmat 
humor.
(48) KONTEKS: BENNY AKAN MEMBELI VCD BARU. DIA DAN 
MICE PUN PERGI KE TOKO VCD.
 MICE : Beli bajakan ya? Yang original dong ..
 BENNY : Mahal kan?
 MICE : Hargailah hasil karya …
(Data 60)
Tuturan Mice, “Beli bajakan ya? Yang original dong ..” dalam penggalan 
wacana (48) mengandung implikatur isbati yaitu melarang Benny membeli VCD 
bajakan. Implikatur isbati dalam tuturan Mice dalam penggalan wacana (48) itu juga 
berfungsi menunjang humor. Alasannya adalah implikatur isbati itu sebenarnya 
ejekan Mice pada Benny yang membeli VCD bajakan. Mice berasumsi Benny sedang 
tidak punya uang yang cukup untuk membeli VCD original atau asli. Penikmat 
humor pun tertawa karena tuturan Mice dengan implikatur isbati berupa larangan
membeli VCD bajakan.
(49) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENANTI 
WAKTU BERBUKA PUASA.
 BENNY : Udah mau buka tuh, kita gak punya apa-apa lho, 
untuk buka?
 MICE : Tenang … gua punya stock!
 BENNY : Bener loh?! Loe memang teman yang baik! Yes! 
Udah bedug!!! Stock loe apaan? Kayaknya makan 
besar nih?
 MICE : Berbukalah dengan yang manis.
(Data 55)
Tuturan Mice, “Berbukalah dengan yang manis” dalam penggalan wacana 
(49) mengandung implikatur isbati yaitu melarang Benny agar tidak terburu-buru 
berbuka puasa. Implikatur isbati yang terkandung dalam tuturan Mice dalam penggalan wacana (49) juga berfungsi menunjang humor. Alasannya adalah tuturan 
Mice yang mengandung implikatur isbati tersebut ternyata tiruan dari slogan sebuah 
iklan minuman di televisi. Hal ini memancing respon tertawa dari penikmat humor.
4.1.5.4 Implikatur Isbati dengan Wujud Mengizinkan
Deskripsi hasil analisis wujud implikatur isbati mengizinkan sebagai 
penunjang humor terdapat dalam tuturan-tuturan dalam penggalan wacana di bawah 
ini.
(50) KONTEKS : SEPASANG KEKASIH SEDANG MELIHAT￾LIHAT KOLEKSI TAS DI SEBUAH OUTLET.
 P-1 : Yang ini boleh ya Om?
 P-2 : Untuk cintaku, sayangku … belahan jiwaku. 
Apapun yang kamu mau …
(Data 6)
Tuturan P-2, “Untuk cintaku, sayangku … belahan jiwaku. Apapun yang 
kamu mau …” mengandung implikatur isbati yaitu mengizinkan mitra tuturnya 
untuk memilih benda yang disukainya. P-2 tidak meminimalkan pujian pada dirinya 
sendiri dengan menyombongkan diri akan membayar apa saja benda yang diinginkan 
oleh mitra tuturnya. Implikatur isbati yang terkandung dalam tuturan P-2 dalam 
penggalan wacana (50) juga berfungsi menunjang humor. Alasannya adalah 
implikatur isbati tersebut ternyata rayuan gombal P-2 yang sedang jatuh cinta pada P-
1. Penikmat humor pun menjadi geli karena tuturan tersebut didukung konteks situasi 
yaitu Benny dan Mice yang geram mendengar rayuan p-2 tersebut.(51) KONTEKS : MICE MEMINJAM HANDPHONE BENNY 
KARENA PULSANYA HABIS.
 MICE : Engh … pinjem hp loe dong … sebentar aja … mau 
nelpon balik pacar gua nih …
 BENNY : Lho? … kok …? Hp loe kenapa?
 MICE : Engh … anu … pulsanya habis semua … please …
(Data 10)
Tuturan Benny “Lho? … kok …? Hp loe kenapa?” mengandung implikatur 
isbati yaitu mengizinkan Mice untuk meminjam handphone. Implikatur isbati 
yang terkandung dalam tuturan Benny dalam penggalan wacana (51) itu juga 
berfungsi sebagai penunjang humor. Alasannya adalah implikatur isbati tersebut 
ternyata pertanyaan Benny kepada Mice dengan nada heran karena Mice memiliki 
dua handphone tetapi masih meminjam milik Benny. Ternyata di dalam dua 
handphone milik Mice tersebut tidak ada pulsanya sama sekali.
4.2 Faktor-Faktor Sumber Implikatur Percakapan dalam Wacana Humor 
Kartun Benny dan Mice
4.2.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama
Salah satu sumber implikatur percakapan adalah pelanggaran prinsip kerja 
sama. Prinsip kerja sama memiliki empat bidal yaitu bidal kuantitas, kualitas, 
relevansi, dan cara. Berikut ini hasil analisis pelanggaran prinsip kerja sama yang 
terdapat dalam tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice.Bidal kuantitas pada hakikatnya peserta percakapan harus memberikan 
informasi yang tepat dalam peristiwa tutur. Bidal kuantitas menghendaki setiap 
peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang 
dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Bidal ini berprinsip bahwa informasi yang 
diberikan harus seinformatif yang dibutuhkan dan jangan melebihi yang dibutuhkan. 
Berikut ini tuturan-tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice
yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal kuantitas.
(52) KONTEKS : MICE MENDERITA KERUGIAN YANG CUKUP 
BESAR KARENA PENJUALAN PARCEL 
LEBARANNYA TURUN DRASTIS.
 BENNY : Lebaran udah lewat, parsel lu kok masih banyak? 
Nggak laku?
 MICE : Iya nih … sejak ada aturan KPK, bisnis gue 
ambruk!!
(Data 57)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (52), “Iya nih … sejak ada aturan 
KPK, bisnis gue ambruk!!” mengandung implikatur representatif yaitu melaporkan
bahwa upaya pemberantasan tindak pidana korupsi saat ini semakin ditingkatkan, 
terbukti dengan semakin ketatnya aturan KPK (Komisi pemberantasan Korupsi) 
untuk parsel para pejabat negara. Implikatur representatif melaporkan tersebut terjadi 
karena pelanggaran prinsip kerja sama bidal kuantitas oleh Mice sebagai penuturnya. 
Mice memberikan kontrinusi yang terlalu besar dibandingkan informasi yang 
dibutuhkan mitra tuturnya.(53) KONTEKS : SEORANG PENJUAL KALENDER MENAWARI 
BENNY DAN MICE KALENDER YANG BARU.
 PENJUAL : Bang … mau beli kalender 2004? Murah kok …
 MICE : Tidak … terima kasih! Kami enggak perlu 
kalender baru … tahun baru, enggak mesti punya 
kalender baru … yang penting hati dan pikiran 
kita harus bersih. 
(Data 39)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (53), “Tidak … terima kasih! 
Kami enggak perlu kalender baru … tahun baru, enggak mesti punya kalender 
baru … yang penting hati dan pikiran kita harus bersih.” mengandung implikatur 
direktif yaitu menyuruh penjual kalender agar pergi saja karena mereka tidak akan 
membeli. Implikatur direktif menyuruh terjadi karena pelanggaran prinsip kerja sama 
bidal kuantitas. Mice memberikan kontribusi tuturan yang terlalu banyak pada 
penjual kalender melebih kebutuhan yang diperlukan.
(54) KONTEKS : BENNY SEDANG RAJIN MENCUCI MOTOR 
SAAT PUASA. MICE MENJADI KEHERANAN 
DENGAN KELAKUAN BENNY.
 MICE : Waah … nyuci motor sendiri?
 BENNY : Di bulan puasa, kita harus bersih lahir dan batin.
(Data 53)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (54), “Waah … nyuci motor 
sendiri?” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal kuantitas. Benny 
memberikan kontribusi jawaban yang terlalu berlebihan dari yang dibutuhkan Mice.Bidal kualitas berprinsip informasi yang diberikan harus benar. Bidal 
percakapan ini mewajibkan setiap peserta percakapan mengatakan hal yang 
sebenarnya. Kontribusi peserta percakapan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti 
yang memadai. Bidal kualitas memiliki prinsip jangan mengatakan sesuatu yang 
diyakini tidak benar dan jangan mengatakan sesuatu yang bukti kebenarannya kurang 
meyakinkan atau kurang sahih. Berikut ini tuturan-tuturan dalam penggalan wacana 
humor kartun Benny dan Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama 
bidal kualitas sebagai sumber implikatur percakapan.
(55) KONTEKS : MICE TERTARIK MENCOBA KALUNG MODEL 
BARU YANG SEDANG MARAK. 
 MICE : Waah keren amat kalungnya … kayak tentara 
Amerika di film-film perang Vietnam.
 BENNY : Itu namanya Dog Tag. Gue punya dog tag yang 
sesungguhnya, kalau lu mau besok tak bawakan.
(Data 7)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (55), “Gue punya dog tag yang 
sesungguhnya, kalau lu mau besok tak bawakan.” mengandung implikatur 
representatif, yaitu menyatakan bahwa Benny termasuk orang yang gaul karena 
mengikuti perkembangan mode yang sedang marak. Implikatur menyatakan ini 
terjadi karena pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. Benny menyatakan 
sesuatu yang tidak ada buktinya, yaitu dirinya tidak benar-benar memiliki kalung dog 
tag seperti yang dia katakan sebelumnya. (56) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERENCANA MEMBUAT 
PERAHU SEBAGAI SARANA BISNIS 
TRANSPORTASI ALTERNATIF KARENA 
SEDANG MUSIM BANJIR.
 BENNY : Lagi banjir gini, peluang emas buat bisnis transportasi 
alternatif.
 MICE : Ide brilian! Lets do it!
(Data 36)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (56), “Ide brilian!” mengandung 
implikatur representatif, yaitu menyatakan semangat Benny dan Mice untuk mencari 
rejeki di tengah-tengah kesulitan karena bencana banjir melanda Jakarta. Implikatur 
menyatakan ini terjadi karena pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. Mice 
mengungkapkan sesuatu yang tidak ada buktinya karena tidak mungkin ide membuat 
perahu dilaksanakan saat banjir sudah mulai surut. 
(57) KONTEKS : SAAT BANJIR BESAR TIBA, BENNY DAN MICE 
BEROLAH RAGA SELAM SEOLAH-OLAH 
SEDANG BERADA DI LAUT.
 BENNY : Saatnya berwisata bahari …
 MICE : Menikmati keindahan laut kita … 
 BENNY : Wah … Kayaknya benda itu teropong kapal selam 
 MICE : Kalo gitu, mungkin aja tersimpan harta karun di 
bawahnya!
(Data 20)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (57), “Wah … Kayaknya benda itu 
teropong kapal selam …” mengandung implikatur representatif yaitu melaporkan
bahwa kondisi sedang banjir. Implikatur representatif melaporkan itu terjadi karena 
pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. (58) KONTEKS : MICE SEDANG KEBINGUNGAN KARENA 
PACARNYA MEMINTA DIBELIKAN SEBUAH 
HADIAH. 
 PACAR : Aku pengen hadiah yang bendanya kecil dan harus 
berkilau …
 MICE : Bendanya kecil dan harus berkilau? Apa yaa? Duit 
tinggal selembar lagi …
 BENNY : Ach, itu sih nggak mahal …
(Data 37)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (58), “Ach, itu sih nggak mahal 
…” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. Benny mengatakan 
sesuatu yang tidak bisa diuji kebenarannya. Bisa jadi benda kecil dan harus berkilau 
seperti yang dimaksud oleh Mice adalah benda yang sangat mahal harganya.
(59) KONTEKS : BENNY DAN MICE MENJALANI PROFESI 
SEBAGAI PENGELOLA TOILET UMUM. 
MEREKA BERLAGAK SEPERTI BOS DI 
KANTOR-KANTOR.
 MICE : Hanya duduk, tidak berpeluh, uang datang sendiri … 
bla … bla … bla … he he he.
 BENNY : Kita telah sukses!! Yes!
(Data 64)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (59), “Kita telah sukses!! Yes!” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. Benny menuturkan hal 
yang tidak ada buktinya, yaitu mereka sudah sukses. Hal ini didasarkan pada 
kenyataan pada konteks karena Benny dan Mice hanya berprofesi sebagai penjaga 
toilet umum. (60) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENCOBA RESEP 
PENANGKAL HUJAN.
 MICE : Bawang, cabe, mau diapain tuh?
 BENNY : Konon, bisa untuk menahan hujan.
 MICE : Masa, sih?
(Data 15)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (60), “Konon, bisa untuk menahan 
hujan.” mengandung Pelanggaran prinsip kerja sama bidal kualitas. Benny 
mengatakan sesuatu yang tidak ada buktinya bahwa bawang dan cabe bisa digunakan 
untuk menangkal hujan. 
4.2.1.3 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Bidal Relevansi
Bidal relevansi berprinsip, usahakan agar perkataan penutur ada relevansinya. 
Penutur disarankan mengatakan apa-apa yang relevan. Setiap peserta percakapan 
hendaknya memberikan tuturan yang relevan dengan masalah pembicaraan. Berikut 
ini tuturan-tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice yang 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal relevansi sebagai sumber 
implikatur percakapan.
(61) KONTEKS : BENNY DAN MICE MERASA KESAL KARENA 
HARUS ANTRI PADAHAL HANYA MEMBELI 
ROTI.
BENNY : Makan roti aja ngantri yaa?
MICE : Kelamaan ach!!! 
(Data 5)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (61), “Kelamaan ach!!!” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal relevansi. Pertanyaan Benny 
disambut dengan jawaban Mice yang tidak relevan dengan situasi(62) KONTEKS: BENNY SEDANG MENGUNJUNGI TOKO BARU 
MILIK MICE
 BENNY : Waah … buka toko nih … 
 MICE : Kelebihannya, konsumen bisa pesan barang lewat 
SMS.
(Data 11)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (62), “Kelebihannya, konsumen bisa 
pesan barang lewat SMS.” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal 
relevansi. Mice memberikan jawaban yang tidak relevan dengan apa yang ditanyakan 
Benny. Benny menanyakan apakah Mice membuka toko atau tidak, tetapi Mice 
malah merespon dengan menyatakan kalau bisa pesan lewat SMS.
(63) KONTEKS : MICE DAN PACARNYA HENDAK MENONTON 
BIOSKOP. MICE MEMINTA PADA BENNY 
AGAR MEMBELIKAN DUA TIKET KARENA 
ANTRIANNYA SANGAT PANJANG.
 PACAR : Waah … ngantrinya panjang …!!
 MICE : Tenaaang … aku titip temanku!
(Data 41)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (63), “Tenaaang … aku titip 
temanku!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal relevansi. Pada tuturan 
Mice tersebut, jawaban yang diberikan tidak relevan dengan pertanyaan sebelumnya. 
Pacar Mice menyatakan kalau keadaan sedang ramai, tetapi Mice malah merespon 
dengan mengatakan kalau dia sudah titip.
(64) KONTEKS : BENNY DAN MICE HERAN DENGAN TREN IKAT 
PINGGANG DENGAN KEPALA BESAR YANG 
SEDANG BERKEMBANG DI KALANGAN 
MASYARAKAT, ANAK MUDA KHUSUSNYA. 
MICE : Kepala sabuk sekarang pada gede-gede ya?!
BENNY : Waaah kita ketinggalan nih …!Tuturan Benny dalam penggalan wacana (64), “Waaah kita ketinggalan nih 
…!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal relevansi. Pernyataan Benny 
tidak relevan dengan pertanyaan Mice. Benny menyatakan bahwa mereka ketinggalan 
padahal Mice menanyakan tentang sabuk yang sekarang kepalanya besar-besar.
4.2.1.4 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Bidal Cara
Bidal cara sebagai bagian prinsip kerja sama menyarankan penutur untuk 
mengatakan sesuatu dengan jelas. Strategi agar tuturan peserta tutur mudah 
dimengerti yaitu (1) hindari pernyataan-pernyataan yang samar, (2) hindari ketaksaan, 
(3) usahakan agar ringkas, (4) usahakan agar berbicara dengan teratur. Prinsip bidal 
ini adalah penutur hendaknya mengatakan sesuatu dengan jelas. Berikut ini tuturan￾tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice yang mengandung 
pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara sebagai sumber implikatur percakapan.
(65) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MEMBICARAKAN 
HALAMAN RUMAH MASING-MASING. 
 BENNY : Menghias halaman biar terlihat asri …
 MICE : Asik juga ya …
 BENNY : Halaman lu ditanami juga dong … masih tandus 
kan?
 MICE : Iya … pengen juga ah
 BENNY : Rasanya … tanamannya kurang tepat …
 MICE : Kenapa? Ada yang salah? 
(Data 17)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (65), “Halaman lu ditanami juga 
dong … masih tandus kan?”, mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal 
cara. Benny ingin mengejek Mice tetapi dengan tuturan yang berbelit-belit(66) KONTEKS : SETELAH SEMPAT TERKENA RAZIA POLISI, 
BENNY AKHIRNYA MEMBUAT SIM (SURAT 
IZIN MENGEMUDI).
 POLISI : Silakan, Anda boleh jalan …
 BENNY : Kalau ada razia lagi, kabarin dong Pak …
(Data 23) 
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (66), “Kalau ada razia lagi, 
kabarin dong Pak …” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. 
Benny menyampaikan maksud bahwa dirinya sudah tidak takut lagi dengan razia 
karena sudah mempunyai SIM dengan samar.
(67) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENCOBA 
BERALIH PROFESI MENJADI TUKANG PIJAT 
KELILING. 
 BENNY : Aduuhh … tukar peran yaa? Udah gak kuat nih!
 MICE : Lho?! Tadi perjanjiannya gimana? Payah! 
(Data 44)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (67), “Lho?! Tadi perjanjiannya 
gimana? Payah!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Mice 
mengungkapkan keengganannya untuk bergantian peran bersama Benny dengan 
tuturan yang samar yaitu dengan pertanyaan. 
(68) KONTEKS: MICE SEDANG KEBINGUNGAN KARENA 
PACARNYA MEMINTA DIBELIKAN SEBUAH 
HADIAH. 
 PACAR : Aku pengen hadiah yang bendanya kecil dan harus 
berkilau …
 MICE : Bendanya kecil dan harus berkilau? Apa yaa? Duit 
tinggal selembar lagi …
 BENNY : Ach, itu sih nggak mahal …
Tuturan Mice pada penggalan wacana (68), “Duit tinggal selembar lagi …” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Mice mengungkapkan 
keluhannya dan meminta tolong pada Benny dengan tuturan yang samar dan kurang 
jelas. Mice menyatakan uangnya tinggal selembar dengan maksud agar Benny 
meminjaminya uang.
(69) KONTEKS : BENNY DAN MICE HENDAK BEPERGIAN 
MENGGUNAKAN PESAWAT TERBANG. 
 PRAMUGARI: Maaf, Pak … yang dipakai sekaranmg hanya sabuk 
pengamannya saja.
 BENNY : Lho … kita kan gak pernah tau kapan musibah 
akan datang!!
(Data 26)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (69), “Lho … kita kan gak pernah 
tau kapan musibah akan datang!!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama 
bidal cara. Benny mengungkapkan rasa khawatirnya akan keselamatan penerbangan 
dengan tuturan yang samar.
(70) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERPROFESI SEBAGAI 
PETUGAS KEBERSIHAN KOTA. MEREKA 
KESAL DENGAN ATRIBUT KAMPANYE 
CALON GUBERNUR JAKARTA YANG 
MEMBUAT KOTOR LINGKUNGAN.
 BENNY : Nasib mengantarkan kita menjadi petugas kebersihan
 MICE : Sabaar … jalani aja dulu … bentar lagi kan ganti 
gubernur … kali aja kerjaan kita ini ada 
peningkatan
 BENNY : Emang bener … belum pada jadi gubernur saja 
kerjaan kita meningkat
 MICE : Iya ya … meningkat sampahnya!!
(Data 63)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (70), “bentar lagi kan ganti gubernur 
… kali aja kerjaan kita ini ada peningkatan” mengandung pelanggaran prinsipkerja sama bidal cara. Mice mengungkapkan kegelisahannya dengan perubahan yang 
entah akan dilaksanakan oleh calon gubernur yang baru atau tidak dengan tuturan 
yang mengambang.
(71) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERPROFESI SEBAGAI 
PETUGAS KEBERSIHAN KOTA. MEREKA 
KESAL DENGAN ATRIBUT KAMPANYE 
CALON GUBERNUR JAKARTA YANG 
MEMBUAT KOTOR LINGKUNGAN.
 BENNY : Nasib mengantarkan kita menjadi petugas kebersihan
 MICE : Sabaar … jalani aja dulu … bentar lagi kan ganti 
gubernur … kali aja kerjaan kita ini ada peningkatan
 BENNY : Emang bener … belum pada jadi gubernur saja 
kerjaan kita meningkat
 MICE : Iya ya … meningkat sampahnya!!
(Data 63)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (71), “Emang bener … belum pada 
jadi gubernur saja kerjaan kita meningkat” mengandung pelanggaran prinsip 
kerja sama bidal cara. Tuturan Benny sebenarnya mengritik para calon gubernur yang 
tim suksesnya tidak tertib dalam menjalankan kampanye. 
(72) KONTEKS: SEORANG ANAK JALANAN MEMINTA-MINTA 
UANG PADA BENNY DAN MICE. TETAPI 
BENNY DAN MICE MEMERGOKI ANAK ITU 
MALAH MEMBELI LEM UNTUK MABUK 
(NGELEM). AKHIRNYA MICE MEMBERIKAN 
LEM PADA ANAK ITU
 ANAK : Bagi duit, Om … buat makan …
 MICE : Buat Lu nih … Sedot tuh! Lebih mantep!!!
(Data 31)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (72), “Buat Lu nih … Sedot tuh! 
Lebih mantep!!!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan 
Mice sebenarnya memiliki maksud menantang anak jalanan itu agar mabuk menggunakan lem yang diberikan Mice. Mice mengungkapkan maksudnya dengan 
tuturan yang cenderung lebih bermakna menyuruh. 
(73) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENIKMATI 
PERJALANAN DENGAN TIKET MURAH.
 BENNY : Tiket pesawat terbang udah murah ya … ke 
mana-mana kita bisa naik pesawat.
 MICE : Waah, dapet makan.
(Data 50)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (73), “Tiket pesawat terbang udah 
murah ya … ke mana-mana kita bisa naik pesawat.” mengandung pelanggaran 
prinsip kerja sama bidal cara. Benny bermaksud mengucapkan terima kasih pada 
pihak pengelola jasa penerbangan namun menggunakan tuturan yang menyatakan 
tiket pesawat sudah murah. 
(74) KONTEKS: BENNY DAN MICE BERTUGAS MELAYANI 
PELANGGAN DI COUNTER HANDPHONE.
 BENNY : Yang ini 7 juta … ngapain beli yang mahal sih, 
Mbak?
 MICE : Paling-paling cuma buat nelpon ama SMS-an?
(Data 12)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (74), “Yang ini 7 juta … ngapain 
beli yang mahal sih, Mbak?” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal 
cara. Tuturan Benny sebenarnya memiliki maksud untuk mengkritik para pembeli 
handphone mahal.
(75) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BEPERGIAN NAIK 
PESAWAT TERBANG YANG TIKETNYA 
MURAH. MEREKA MENDAPAT JATAH SNACK
TETAPI SANGAT SEDIKIT.
 BENNY : Apa boleh buat, daripada manyun! You get what you 
pay …
 MICE : Perut gue masih laper nih …
Tuturan Mice pada penggalan wacana (75), “Perut gue masih laper nih …” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Benny yang 
bermaksud untuk mengkritik pihak pengelola jasa penerbangan karena memberikan 
pelayanan yang kurang memuaskan tidak disampaikan secara langsung tetapi dengan 
samar dan kurang jelas.
(76) KONTEKS: BENNY DAN MICE TRENYUH MELIHAT 
KORBAN BENCANA ALAM DI BERBAGAI 
DAERAH. MEREKA BERNIAT IKUT 
MENGUMPULKAN BANTUAN UNTUK PARA 
KORBAN BENCANA ALAM.
 BENNY : Kita harus ikut menggalang dana untuk para korban
 MICE : Kita perlu sebuah kardus.
(Data 58)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (76), “Kita perlu sebuah kardus.” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Mice bermaksud mengkritik 
para peminta sumbangan di jalan yang mengumpulkan dana dengan menggunakan 
kardus sebagai medianya tetapi diungkapkan dengan tuturan yang mengungkapkan 
kalau mereka memerlukan sebuah kardus seperti yang biasa digunakan oleh para 
peminta sumbangan di jalan.
(77) KONTEKS: BENNY DAN MICE HENDAK BERANGKAT KE 
RAWAMANGUN. MEREKA HENDAK 
MENGGUNAKAN JASA BAJAJ. BENNY PUN 
TAWAR-MENAWAR ONGKOS DENGAN SUPIR 
BAJAJ.
 BENNY : Rawamangun berape, Bang?
 SOPIR : Enam rebu deh!
(Data 59)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (77), “Rawamangun berape, Bang?” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Benny sebenarnya
bermaksud mengkritik para pengemudi angkutan umum yang sering menaikkan tariff 
seenaknya sendiri. Kritik benny tersebut diungkapkan dengan kalimat tanya yang 
berisi tawaran ongkos kepada sopir bajaj.
(78) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENGURUS 
ADMINISTRASI DAN SURAT-SURAT DI 
SEBUAH DEPARTEMEN.
 BENNY : Habis ini masih ada berapa meja lagi Pak? Kami 
nyerah deh …
(Data 33)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (78), “Habis ini masih ada berapa 
meja lagi Pak? Kami nyerah deh …” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama 
bidal cara. Benny bermaksud menyampaikan keluhannya pada pungli yang dilakukan 
oknum pejabat di kantor pemerintahan tetapi diungkapkan dengan kalimat tanya.
(79) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MELIHAT-LIHAT 
BROSUR YANG BERISIKAN HARGA RUMAH 
BERBAGAI TIPE.
 BENNY : Ck … ck … harganya mahal banget! Tipe paling 
kecil aja ratusan juta …
 MICE : Yang bikin mahal “River Side View”nya
 BENNY : Wah, rumah kita “River Side View” juga kan?
(Data 62)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (79), “Wah, rumah kita “River Side 
View” juga kan?” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan 
Benny sebenarnya bermaksud mengeluhkan nasibnya yang memiliki rumah di 
bantaran sungai.
(80) KONTEKS: MICE SEDANG ASYIK MENGOLEKSI 
BINATANG KESAYANGAN, NAMUN BENNY 
SELALU MENGEJEKNYA. MICE PUN MENJADI 
JENGKEL. DIA LALU MENUNJUKKAN BUAYA 
PELIHARAANNYA.
 MICE : Nih … peliharaan gue yang terbaru!! Pasti lagi 
musim!!! Lagunya terdengar di mana-mana!!! 
Puas?!!!
 BENNY : Buaya darat?! Busyet!!!
(Data 19)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (80), “Nih … peliharaan gue yang 
terbaru!! Pasti lagi musim!!! Lagunya terdengar di mana-mana!!! Puas?!!!” 
mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Mice mempunyai 
maksud mengungkapkan kejengkelannya pada Benny yang sering mengejek koleksi 
hewan peliharaannya.
(81) KONTEKS: BENNY DAN MICE TERKENA RAZIA KARENA 
MEROKOK DI TEMPAT UMUM. MEREKA PUN 
DIINTEROGASI OLEH PETUGAS.
 PETUGAS : Merokok di tempat umum!! Pilih kurungan 6 
bulan apa didenda 50 juta?
(Data 24)
Tuturan petugas pada penggalan wacana (81), “Merokok di tempat umum!! 
Pilih kurungan 6 bulan apa didenda 50 juta?” mengandung pelanggaran prinsip 
kerja sama bidal cara. Petugas sebenarnya mengungkapkan rasa jengkelnya dengan 
ulah Benny dan Mice yang masih melanggar peraturan dilarang merokok di tempat 
umum. Petugas tidak langsung menegur Benny dan Mice tetapi malah langsung 
memberikan dua pilihan hukuman.
(82) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERNIAT MENUKARKAN 
TV LAMA MEREKA DENGAN TV YANG BARU.
 PENJAGA : Barangnya baru ada 2 minggu lagi, tv Bapak 
ditinggal.
 BENNY : Sama aja kita manyun 2 minggu! Nggak bisa 
nonton bola …!!! Huh!!
 MICE : Bawa pulang lagi deh … berat nih!!!
(Data 32)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (82), “Sama aja kita manyun 2 
minggu! Nggak bisa nonton bola …!!! Huh!!” mengandung pelanggaran prinsip 
kerja sama bidal cara. Tuturan Benny sebenarnya berisi kekhawatiran jika akhirnya 
nanti tidak dapat menikmati siaran sepak bola. 
(83) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG DIPERIKSA OLEH 
SATPAM DI SEBUAH PUSAT PERBELANJAAN.
 SATPAM : Bawa tas besar amat? Coba buka tasnya!
(Data 25)
Tuturan satpam dalam penggalan wacana (83), “Bawa tas besar amat? Coba 
buka tasnya!” mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Satpam 
sebenarnya curiga dengan Benny dan Mice yang membawa tas besar ke sebuah pusat 
perbelanjaan namun disampaikan dengan tuturan yang samar maknanya. 
(84) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENGENDARAI 
MOBIL DI JALAN RAYA. SAAT BERHENTI DI 
LAMPU MERAH, SEORANG PENGEMIS 
MEMINTA UANG. 
 PENGEMIS: Kasihan Oom … orang cacat nih …
 BENNY : Nih!! Pasti kaki lu pegel kan?
(Data 30)
Tuturan Benny, “Nih!! Pasti kaki lu pegel kan?” dalam penggalan wacana 
(84) mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Benny
sebenarnya bermaksud mengungkapkan kejengkelan pada pengemis yang berpura-pura buntung kakinya. Benny mengungkapkan kekesalannya dengan tuturan yang 
meminta pengemis itu menerima balsem yang disodorkannya.
(85) KONTEKS: BENNY AKAN MEMBELI VCD BARU. DIA DAN 
MICE PUN PERGI KE TOKO VCD. 
 MICE : Beli bajakan ya? Yang original dong ..
 BENNY : Mahal kan?
 MICE : Hargailah hasil karya … 
(Data 60)
Tuturan Mice, “Beli bajakan ya? Yang original dong ..” dalam penggalan 
wacana (85) mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Mice 
sebenarnya berisi ejekan pada Benny yang membeli VCD bajakan.
(86) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG MENANTI 
WAKTU BERBUKA PUASA.
 BENNY : Udah mau buka tuh, kita gak punya apa-apa lho, 
untuk buka?
 MICE : Tenang … gua punya stock!
 BENNY : Bener loh?! Loe memang teman yang baik! Yes! 
Udah bedug!!! Stock loe apaan? Kayaknya makan 
besar nih?
 MICE : Berbukalah dengan yang manis.
(Data 55)
Tuturan Mice, “Berbukalah dengan yang manis” dalam penggalan wacana 
(86) mengandung pelanggaran prinsip kerja sama bidal cara. Tuturan Mice 
sebenarnya bermaksud mengkritik Benny yang terlalu terburu-buru berbuka puasa 
tetapi diungkapkan dengan tuturan yang meniru slogan iklan salah satu minuman di 
televisi. Prinsip kesantunan (politeness principle) berkenaan dengan aturan tentang 
hal-hal yang bersifat sosial, estetis, dan moral di dalam bertindak tutur. Prinsip 
kesantunan memiliki enam bidal yaitu bidal ketimbangrasaan, kearifan atau 
kemurahhatian, keperkenaan, kerendahhatian, kesetujuan, dan kesimpatian. 
4.2.2.1 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Ketimbangrasaan
Prinsip kesantunan bidal ketimbangrasaan memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin!”, dan (2) “Buatlah keuntungan orang 
lain sebesar mungkin!”. Berikut ini tuturan-tuturan dalam penggalan wacana humor 
kartun Benny dan Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal 
ketimbangrasaan sebagai sumber implikatur percakapan.
(87) KONTEKS : BENNY DAN MICE BERBELANJA DI 
SWALAYAN. SAAT HENDAK MEMBAYAR DI 
KASIR MEREKA MENGANTRI DI BELAKANG 
SEORANG IBU YANG KESULITAN 
MEMBAYAR DENGAN KARTU KREDITNYA.
 BENNY : Daripada kelamaan, shampoonya saya yang 
bayarin deh Bu … kontan lagi.
 MICE : Maksudnya biar cepet, Bu, kasihan yang antri.
(Data 3)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (87), “Daripada kelamaan, 
shampoonya saya yang bayarin deh Bu … kontan lagi.” mengandung pelanggaran 
prinsip kesantunan bidal ketimbangrasaan. Tuturan Benny tersebut merugikan mitra 
tuturnya ya

itu seorang ibu yang sedang membayar di kasir. Tuturan Benny tersebut
memiliki tingkat kesantunan yang rendah karena memaksimalkan keuntungan pada 
diri sendiri dan memaksimalkan biaya kepada pihak lain sebagai mitra tutur.
(88) KONTEKS : MICE MEMINJAM HANDPHONE BENNY 
KARENA PULSANYA HABIS.
 MICE : Engh … pinjem hp loe dong … sebentar aja … mau 
nelpon balik pacar gua nih …
 BENNY : Lho? … kok …? Hp loe kenapa?
 MICE : Engh … anu … pulsanya habis semua … please …
(Data 10)
Tuturan Benny “Lho? … kok …? Hp loe kenapa?” dalam penggalan 
wacana (88) mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal ketimbangrasaan. 
Tuturan Benny tersebut memiliki tingkat kesantunan yang rendah karena diekspresi 
dengan jumlah kata yang sedikit sehingga meminimalkan kerugian pada diri sendiri.
 
4.2.2.2 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Kemurahhatian
Prinsip kesantunan bidal kemurahhatian memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Minimalkan keuntungan kepada diri sendiri!” dan (2) “Maksimalkan keuntungan 
kepad pihak lain!”. Berikut ini tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny 
dan Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kemurahhatian.
(89) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BERADA DI 
SEBUAH CAFETARIA, MEREKA INGIN 
MENIKMATI WAKTU SORE HARI SAMBIL 
MINUM KOPI. 
 BENNY : Jam 4 sore … saatnya untuk ngopi!
 MICE : Yo’i …
 BENNY : Pesan dua coffe latte, satu croissant …eeh … pinjam 
asbak, Mas!
 PELAYAN : Maaf! Di sini dilarang merokok!
Tuturan pelayan pada penggalan wacana (89), “Maaf! Di sini dilarang 
merokok!” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kemurahhatian. 
Pelayan tidak memaksimalkan keuntungan pada pihak lain yaitu Benny dan Mice 
dengan menyuruh mereka untuk tidak merokok di cafetaria itu.
4.2.2.3 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Keperkenaan
Prinsip kesantunan bidal keperkenaan memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Minimalkan penjelekan kepada pihak lain!” dan (2) “Maksimalkan pujian kepada 
orang lain!”. Berikut ini tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan 
Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan.
(90) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENGUJI 
KEMAMPUAN SEORANG PENYULAP DENGAN 
PERMAINAN KARTU. 
 PENYULAP: Diingat-ingat kartunya Mas … kartu Mas sudah saya 
selipkan di sini, sekarang saya kocok … kartu kamu 
yang ini kan!
 MICE : Salah! Bukan itu!
 BENNY : Payaah!!
(Data 35)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (90), “Salah! Bukan itu!” 
mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Tuturan Mice 
mengandung penjelekan kepada pihak lain, yaitu penyulap. Hal ini melanggar prinsip 
kesantunan bidal keperkenaan yang seharusnya memaksimalkan pujian kepada pihak
KONTEKS : SAAT BERLANGSUNG PIALA DUNIA, BENNY 
DAN MICE INGIN MEMAKAI KOSTUM KLUB 
SEPAK BOLA KEBANGGAAN MEREKA.
 BENNY : Kita harus pake kostum tim yang lebih hebat …
 MICE : Tim apa yaa?! Indonesia? Nggak mungkin! 
(Data 9)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (91), “Tim apa yaa?! Indonesia? 
Nggak mungkin!” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. 
Tuturan Mice memaksimalkan penjelekan kepada pihak lain yaitu Indonesia. Negara 
Indonesia berdasarkan tuturan Mice bukanlah negara yang memiliki tim sepak bola 
yang hebat. Tim sepak bola Indonesia masih jauh tertinggal kualitasnya dibanding 
tim sepak bola negara-negara lain. 
(92) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG SUNTUK 
BEKERJA DI KANTOR. TIBA-TIBA LISTRIK 
PADAM, MEREKA PUN MENJADI 
BERGEMBIRA KARENANYA.
 MICE : Hari ini kayaknya males banget deh gue kerja … huh.
 BENNY : Sama …
 MICE : Mati lampu?
 BENNY : Cihuuuy!! Hidup PLN!
 MICE : Cihuuuy!! PLN telah menyelamatkan kita dari 
pekerjaan yang membosankan ini …
 BOS : Ehem … ekhem …
 MICE : Eh, siang Pak … PLN payah nih Pak, mau padam 
listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu. 
(Data 61)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (92), “PLN payah nih Pak, mau 
padam listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu.” mengandung pelanggaran 
prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Mice memaksimalkan penjelekan kepada 
pihak lain, dalam konteks ini yaitu PLN. PLN dikatakan payah oleh Mice karena 
sering memadamkan listrik tanpa pemberitahuan.
(93) KONTEKS : BENNY DAN MICE MENGIKUTI LOMBA 
PANJAT PINANG MEMPERINGATI ULANG 
TAHUN KEMERDEKAAN RI. MICE YANG 
BERHASIL SAMPAI DI ATAS MALAH TIDAK 
MENGAMBIL BARANG-BARANG YANG 
BERHARGA MAHAL, MELAINKAN HANYA 
SEBUAH ALAT PENGUSIR NYAMUK.
 MICE : Abis … kalo HP, DVD Player, compo, gua udah 
punya … yang ini belum!
 BENNY : Lu kaya tapi tolol ya …
(Data 45)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (93), “Lu kaya tapi tolol ya …” 
mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Benny melanggar 
prinsip kesantunan bidal keperkenaan karena memaksimalkan penjelekan pada Mice 
dengan menganggapnya orang kaya yang tolol.
(94) KONTEKS : MICE MENGANTARKAN PIZZA PESANAN 
BENNY KE RUMAHNYA. MICE RUPANYA 
BEKERJA SEBAGAI PETUGAS DELIVERY.
 BENNY : Waah … kerjaan lo sekarang tuh, ini yaaa?
 MICE : He he iya nih …
(Data 8)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (94), “Waah … kerjaan lo sekarang 
tuh, ini yaaa?” mengandung prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Benny 
melanggar prinsip kesantunan bidal keperkenaan karena tidak meminimalkan 
penjelekan kepada mitra tutur, yaitu Mice, yang hanya berprofesi sebagai seorang 
pengantar (delivery) pizza.
KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENONTON 
SIARAN BERITA SEPAK BOLA. SAAT BERITA 
BERPINDAH KE DALAM NEGERI, MEREKA 
SEGERA MEMATIKAN TV.
 MICE : Paling juga berita pengurus PSSI lagi rapat …
(Data 21)
Tuturan Mice pada penggalan wacana (95), “Paling juga berita pengurus 
PSSI lagi rapat …” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. 
Mice tidak meminimalkan penjelekan terhadap pihak lain, dalam konteks ini yaitu 
PSSI, karena dinilai tidak ada perkembangan dalam dunia sepak bola Indonesia 
belakangan ini. 
4.2.2.4 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Kerendahhatian
Prinsip kesantunan bidal kerendahhatian memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Minimalkan pujian kepada diri sendiri!” dan (2) “Maksimalkan penjelekan kepada 
diri sendiri!”. Berikut ini tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan 
Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kerendahhatian.
(96) KONTEKS : MICE TERGODA MENCOBA TREN CELANA 
BOXER, SAYANGNYA DIA SALAH MEMAKAI 
KOSTUM.
 MICE : Celana dalam anak sekarang sengaja diliatin ya? 
Kayak Superman aja …
 BENNY : Itu namanya celana boxer, lagi ngetrend.
 MICE : Gimana Ben? Kesan boxernya udah dapet belon? 
Ngetrend nggak?
(Data 2)
Tuturan Mice dalam penggalan wacana (96), “Gimana Ben? Kesan 
boxernya udah dapet belon? Ngetrend nggak?” mengandung pelanggaran prinsipkesantunan bidal kerendahhatian. Tuturan Mice memaksimalkan pujian pada diri 
sendiri sehingga mengesankan kesombongan. 
(97) KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENGAMATI 
MOBIL MILIK SEORANG TETANGGA.
 TETANGGA: Mobil saya dilengkapi dengan TV LCD, juga lengkap 
dengan box pendingin untuk soft drink. 
 BENNY : Mobil kami jauh lebih lengkap!!
(Data 14)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (97), “Mobil kami jauh lebih 
lengkap!!” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kerendahhatian. 
Tuturan Benny tersebut melanggar prinsip kesantunan bidal kerendahhatian karena 
mengesankan kesombongan dengan mengatakan kalau mobilnya jauh lebih lengkap.
(98) KONTEKS : MICE SEDANG MEMPERINDAH TAMAN DI 
DEPAN RUMAHNYA. BENNY MENYARANKAN 
AGAR MICE MENAMBAHKAN GAZEBO DI 
TAMAN TERSEBUT.
 MICE : Gazebo? Tolong dong bikinin gue yang unik …
 BENNY : Beresss … serahin aja ke gue …
(Data 18)
Tuturan Benny, “Beresss … serahin aja ke gue …” di dalam penggalan 
wacana (98) itu mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kerendahhatian. 
Benny memaksimalkan pujian pada dirinya sendiri yang dianggapnya mampu 
membuat gazebo pesanan Mice padahal pada kenyataannya dia bukan ahlinya.
(99) KONTEKS : SEPASANG KEKASIH SEDANG MELIHAT￾LIHAT KOLEKSI TAS DI SEBUAH OUTLET.
 P-1 : Yang ini boleh ya Om?
 P-2 : Untuk cintaku, sayangku … belahan jiwaku. 
Apapun yang kamu mau …Tuturan P-2, “Untuk cintaku, sayangku … belahan jiwaku. Apapun yang 
kamu mau …” dalam penggalan wacana (99) mengandung pelanggaran prinsip 
kesantunan bidal kerendahhatian yang menjadi sumber implikatur isbati mengizinkan. 
P-2 tidak meminimalkan pujian pada dirinya sendiri dengan menyombongkan diri 
akan membayar apa saja benda yang diinginkan oleh mitra tuturnya.
4.2.2.5 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Kesetujuan
Prinsip kesantunan bidal kesetujuan memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Minimalkan ketidaksetujuan antara diri sendiri dan pihak lain!” dan (2) 
“Maksimalkan kesetujuan antara diri sendiri dan pihak lain!”. Berikut ini tuturan 
dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice yang mengandung 
pelanggaran prinsip kesantunan bidal kesetujuan.
(100) KONTEKS: BENNY DAN MICE SEDANG BEKERJA 
MENJADI JOKI DI JALAN RAYA, TETAPI 
MEREKA MEMILIH-MILIH MOBIL YANG KAN 
DITUMPANGI.
PENGENDARA: Joki ya Mas? Ayo ikut cepetan …
 MICE : Bukan joki!! Enak aja …
(Data 38)
Tuturan Mice, “Bukan joki!! Enak aja …” dalam penggalan wacana (100) 
mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kesetujuan menjadi yang menjadi 
sumber implikatur isbati membatalkan. Tuturan Mice melanggar prinsip kesantunan 
bidal kesetujuan karena tidak memaksimalkan kesetujuan antara diri sendiri dengan 
pihak lain, dalam konteks ini yaitu pengendara mobil. Prinsip kesantunan bidal kesetujuan memiliki dua subbidal yaitu (1) 
“Minimalkan antipati antara diri sendiri dan pihak lain!” dan (2) “Maksimalkan 
simpati antara diri sendiri dan pihak lain!”. Berikut ini tuturan dalam penggalan 
wacana humor kartun Benny dan Mice yang mengandung pelanggaran prinsip 
kesantunan bidal kesimpatian.
(101) KONTEKS : MICE MENDAPAT PANGGILAN TELEPON 
DARI SEORANG TEMAN WANITANYA. 
KARENA SINYAL JELEK, DIA PUN MENCARI 
SINYAL KE SANA-KEMARI HINGGA BASAH 
KUYUP KEHUJANAN.
 SESEORANG: Temennya ya Mas?
 BENNY : Bukan!
(Data 42)
Tuturan Benny dalam penggalan wacana (101), “Bukan!” mengandung 
pelanggaran prinsip kesantunan bidal kesimpatian. Benny tidak bersimpati sama 
sekali pada Mice yang sedang kesulitan mencari sinyal, bahkan tidak mengakuinya 
sebagai teman. 
(102) KONTEKS : MICE SEDANG MENCOBA TREN CELANA 
BARU YANG SEMPIT PADA UJUNGNYA. DIA 
MENGALAMI KESULITAN SAAT HENDAK 
MELEPAS CELANA ITU. DIA PUN MEMINTA 
BANTUAN BENNY 
 MICE : Tolong tarikin doong … aduuh … aduuh …
 BENNY : Lagian seneng amat sih, menyiksa diri.
(Data 1)
Tuturan Benny pada penggalan wacana (102), “Lagian seneng amat sih, 
menyiksa diri.” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kesimpatian.
Pelanggaran prinsip kesantunan bidal kesimpatian ini menjadi sumber implikaturpercakapan. Alasannya karena Benny memaksimalkan antipati terhadap mitra tutur 
melalui tuturannya dengan menyatakan kalau Mice adalah orang yang senang 
menyiksa diri.