Tampilkan postingan dengan label investasi saham 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label investasi saham 2. Tampilkan semua postingan
Senin, 08 Mei 2023
ah berjudi. Jadi jelas, bahwa pola pikir /
mindset seorang investor lah yang
menentukan bahwa investasi saham itu
berjudi atau bukan.
Anda telah mengenal keuntungan dan risiko
investasi saham. Memang tidak mungkin
sebuah investasi tidak memiliki risiko sama
sekali, namun tentunya risiko itu bisa dikontrol
dengan pemahaman yang jelas mengenai
saham yang Anda beli.
Lalu Apakah berinvestasi saham bisa
dilakukan semua orang? Jawabannya: Bisa!
Ada 3 alasan mengapa seseorang enggan,
atau minder untuk berinvestasi saham:
1. Anggapan modal berinvestasi harus besar.
2. Anggapan investor saham haruslah jenius.
3. Anggapan berinvestasi saham adalah judi.
#1 Investasi Saham bisa dari Rp100.000
Ada anggapan bahwa yang berinvestasi
saham hanyalah orang kaya karena butuh
modal yang besar untuk bertransaksi saham.
Anggapan ini jelas keliru karena faktanya
saham sangatlah terjangkau.
Berinvestasi saham dapat dilakukan hanya
dengan modal Rp100.000 saja. Anda pun bisa
membeli dengan mencicilnya sesuai
kemampuan Anda.
Tidak ada batasan harus berinvestasi dalam
jumlah tertentu, sehingga Anda bisa fleksibel
dalam menyisihkan uang untuk diinvestasikan.
#2 Berinvestasi Saham Tidak Harus Jenius
Ada anggapan lain bahwa berinvestasi di
pasar saham hanyalah untuk orang pintar.
Apakah ini betul? Untuk menjawabnya, mari
belajar dari studi kasus Isaac Newton berikut:
Bagian 2: Lebih Lanjut: Yuk Nabung Saham!
61©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Jika Berinvestasi saham butuh kejeniusan,
seharusnya Sir Isaac Newton tidak akan
mengalami kerugian. Nyatanya, berinvestasi
saham bukan hanya membutuhkan
kecerdasan akademis, namun juga
kecerdasan mental.
Contoh nyatanya adalah pada Warren Buffett,
yang telah menjadi salah seorang terkaya di
dunia melalui saham.
Kita tidak meragukan bahwa sebetulnya sir
Isaac lebih cerdas daripada Warren Buffett.
Namun Warren Buffett terbukti lebih berhasil
dalam berinvestasi saham. Jadi dari contoh ini,
jelaslah sudah bahwa kepintaran bukanlah
faktor utama mencapai kesuksesan
berinvestasi saham.
#3 Berinvestasi Saham Sama Dengan Judi?
Anggapan ketiga adalah bahwa berinvesasi
saham sama dengan berjudi. Karena
banyaknya kasus investor saham yang merugi,
banyak dari masyarakat menyamakan
kegiatan berinvestasi saham sama dengan
kegiatan berjudi.
Dalam pembahasan di atas, kita sudah
mengenal konsep dasar saham. Dan juga kita
mengenal apa itu berinvestasi saham, seperti
apa keuntunganya, dan apa saja risikonya.
Kita juga telah melihat bahwa Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) selalu naik dari tahun
ke tahun. Dari kinerja indeks saham saja kita
sudah dapat menyimpulkan bahwa saham
adalah instrumen investasi yang memberikan
hasil yang positif.
Lalu apa yang membuat saham identik
dengan berjudi?
Seperti contoh Sir Isaac Newton, tindakan
berspekulasi atas harga saham lah yang
membuat banyak investor merugi. Investor
tersebut sebetulnya tidak sedang melakukan
kegiatan investasi, namun berspekulasi.
Spekulasi inilah yang mendatangkan banyak
kerugian, dan membuat investasi saham
seolah berjudi. Jadi jelas, bahwa pola pikir /
mindset seorang investor lah yang
menentukan bahwa investasi saham itu
berjudi atau bukan.
Jika Berinvestasi saham butuh kejeniusan,
seharusnya Sir Isaac Newton tidak akan
mengalami kerugian. Nyatanya, berinvestasi
saham bukan hanya membutuhkan
kecerdasan akademis, namun juga
kecerdasan mental.
Contoh nyatanya adalah pada Warren Buffett,
yang telah menjadi salah seorang terkaya di
dunia melalui saham.
Kita tidak meragukan bahwa sebetulnya sir
Isaac lebih cerdas daripada Warren Buffett.
Namun Warren Buffett terbukti lebih berhasil
dalam berinvestasi saham. Jadi dari contoh ini,
jelaslah sudah bahwa kepintaran bukanlah
faktor utama mencapai kesuksesan
berinvestasi saham.
#3 Berinvestasi Saham Sama Dengan Judi?
Anggapan ketiga adalah bahwa berinvesasi
saham sama dengan berjudi. Karena
banyaknya kasus investor saham yang merugi,
banyak dari masyarakat menyamakan
kegiatan berinvestasi saham sama dengan
kegiatan berjudi.
Bagian 2: Lebih Lanjut: Yuk Nabung Saham!
62
Dalam pembahasan di atas, kita sudah
mengenal konsep dasar saham. Dan juga kita
mengenal apa itu berinvestasi saham, seperti
apa keuntunganya, dan apa saja risikonya.
Kita juga telah melihat bahwa Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) selalu naik dari tahun
ke tahun. Dari kinerja indeks saham saja kita
sudah dapat menyimpulkan bahwa saham
adalah instrumen investasi yang memberikan
hasil yang positif.
Lalu apa yang membuat saham identik
dengan berjudi?
Seperti contoh Sir Isaac Newton, tindakan
berspekulasi atas harga saham lah yang
membuat banyak investor merugi. Investor
tersebut sebetulnya tidak sedang melakukan
kegiatan investasi, namun berspekulasi.
Spekulasi inilah yang mendatangkan banyak
kerugian, dan membuat investasi saham
seolah berjudi. Jadi jelas, bahwa pola pikir /
mindset seorang investor lah yang
menentukan bahwa investasi saham itu
berjudi atau bukan.
Jika Berinvestasi saham butuh kejeniusan,
seharusnya Sir Isaac Newton tidak akan
mengalami kerugian. Nyatanya, berinvestasi
saham bukan hanya membutuhkan
kecerdasan akademis, namun juga
kecerdasan mental.
Contoh nyatanya adalah pada Warren Buffett,
yang telah menjadi salah seorang terkaya di
dunia melalui saham.
Kita tidak meragukan bahwa sebetulnya sir
Isaac lebih cerdas daripada Warren Buffett.
Namun Warren Buffett terbukti lebih berhasil
dalam berinvestasi saham. Jadi dari contoh ini,
jelaslah sudah bahwa kepintaran bukanlah
faktor utama mencapai kesuksesan
berinvestasi saham.
#3 Berinvestasi Saham Sama Dengan Judi?
Anggapan ketiga adalah bahwa berinvesasi
saham sama dengan berjudi. Karena
banyaknya kasus investor saham yang merugi,
banyak dari masyarakat menyamakan
kegiatan berinvestasi saham sama dengan
kegiatan berjudi.
Dalam pembahasan di atas, kita sudah
mengenal konsep dasar saham. Dan juga kita
mengenal apa itu berinvestasi saham, seperti
apa keuntunganya, dan apa saja risikonya.
Kita juga telah melihat bahwa Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) selalu naik dari tahun
ke tahun. Dari kinerja indeks saham saja kita
sudah dapat menyimpulkan bahwa saham
adalah instrumen investasi yang memberikan
hasil yang positif.
Lalu apa yang membuat saham identik
dengan berjudi?
Seperti contoh Sir Isaac Newton, tindakan
berspekulasi atas harga saham lah yang
membuat banyak investor merugi. Investor
tersebut sebetulnya tidak sedang melakukan
kegiatan investasi, namun berspekulasi.
Spekulasi inilah yang mendatangkan banyak
kerugian, dan membuat investasi saham
seolah berjudi. Jadi jelas, bahwa pola pikir /
mindset seorang investor lah yang
menentukan bahwa investasi saham itu
berjudi atau bukan.
Yuk Bergabung Dengan
Komunitas Finansialku
Belajar keuangan tidak harus dengan teori!
Komunitas Finansialku mengajak Anda belajar
keuangan dengan games yang menyenangkan
dan mudah dipahami.
Komunitas
Finansialku
Info Selengkapnya:
bit.ly/KomunitasFin©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Bagian 3
Memulai
Berinvestasi Saham
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
65©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Bagian 3
Memulai Berinvestasi Saham
Kita sudah tahu berbagai keunggulan saham.
Pada bab ini, pembahasan akan berfokus
kepada cara memulai berinvestasi saham
dimulai dari membuka akun sekuritas.
Banyak yang ingin berinvestasi di saham.
Tentunya banyak yang perlu Anda ketahui
untuk memulai berinvestasi saham. Yuk cari
tahu bagaimana caranya. Hal-hal yang akan
dibahas dalam bab ini antara lain:
1. Persyaratan Membuka Rekening Saham.
2. Memilih Broker Saham.
3. Pertimbangan Transaksi Online vs Offline
4. Memilih Fasilitas Aplikasi Online Trading
5. Tahap-Tahap Pembukaan Rekening Saham
6. Mekanisme Transaksi Pedagangan di
Bursa Saham
Cara untuk menghasilkan uang melalui investasi saham,
adalah dengan tidak takut terhadap saham itu sendiri.
~ Peter Lynch
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
66
3.1 Membuka Rekening Saham
Jika Anda ingin berinvestasi saham, maka
Anda harus membuka rekening saham melalui
broker / sekuritas. Anda mungkin bertanya,
apa itu Sekuritas? Mengapa harus membuka
di sekuritas? Inilah definisinya, dan
persyaratannya.
#1 Apa itu Broker Saham?
Broker (pialang), juga dikenal dengan sebutan
Perantara Pedagang Efek, yaitu perusahaan
yang aktivitas utamanya adalah melakukan
jual beli efek yang tercatat di bursa saham.
Broker dibutuhkan oleh investor saham untuk
melakukan transaksi di pasar modal. Ini sama
halnya ketika Anda ingin membeli roti, Anda
tidak perlu ke pabrik roti, namun Anda hanya
perlu datang ke toko roti. Demikian pula bila
Anda ingin membeli saham, Anda harus
membelinya melalui broker.
#2 Persyaratan Membuka Rekening Saham
Proses membuka rekening saham cukup
sederhana. Sebelum Anda membuka rekening
saham, ada beberapa syarat yang perlu
disiapkan, antara lain:
1. ID Card: KTP/KITAS/Passport. ID Card
adalah syarat wajib bila ingin membuka
rekening saham. Untuk WNI, maka syarat
wajib yang diperlukan adalah KTP.
Sementara bagi WNA, syarat wajibnya
adalah KITAS/Passport.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila
Anda belum punya NPWP, Anda dapat
meminta surat pada sekuritas untuk bikin
pernyataan tidak punya NPWP. Surat ini
ditandatangani di atas materai.
3. Cover Buku Tabungan. Ini memudahkan
pihak sekuritas memeriksa rekening bank
Anda. Bila nantinya Anda ingin menarik
uang, rekening inilah yang jadi bank
penampungan tiap kali melakukan
penarikan dana.
4. No Identitas KSEI, persyaratan ini hanya
berlaku bila Anda sebelumnya sudah
mempunyai rekening saham dan ingin
membuka rekening kedua.
5. Fotokopi KTP suami, fotokopi NPWP
suami, dan juga fotokopi Kartu Keluarga
biasanya juga perlu disertakan bila
pekerjaan Anda adalah seorang Ibu
Rumah Tangga.
6. Meterai Rp6.000, Anda dapat sediakan
uang untuk membeli meterai. Meterai yang
dibutuhkan antara 2-8 meterai, bergantung
pada kebutuhan Anda.
Setelah Anda telah mempersiapkan semua
syarat di atas, maka Anda dapat menentukan
broker / sekuritas yang Anda pilih.
Jika Anda ingin berinvestasi saham, maka
Anda harus membuka rekening saham melalui
broker / sekuritas. Anda mungkin bertanya,
apa itu Sekuritas? Mengapa harus membuka
di sekuritas? Inilah definisinya, dan
persyaratannya.
#1 Apa itu Broker Saham?
Broker (pialang), juga dikenal dengan sebutan
Perantara Pedagang Efek, yaitu perusahaan
yang aktivitas utamanya adalah melakukan
jual beli efek yang tercatat di bursa saham.
Broker dibutuhkan oleh investor saham untuk
melakukan transaksi di pasar modal. Ini sama
halnya ketika Anda ingin membeli roti, Anda
tidak perlu ke pabrik roti, namun Anda hanya
perlu datang ke toko roti. Demikian pula bila
Anda ingin membeli saham, Anda harus
membelinya melalui broker.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
67©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
#2 Persyaratan Membuka Rekening Saham
Proses membuka rekening saham cukup
sederhana. Sebelum Anda membuka rekening
saham, ada beberapa syarat yang perlu
disiapkan, antara lain:
1. ID Card: KTP/KITAS/Passport. ID Card
adalah syarat wajib bila ingin membuka
rekening saham. Untuk WNI, maka syarat
wajib yang diperlukan adalah KTP.
Sementara bagi WNA, syarat wajibnya
adalah KITAS/Passport.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila
Anda belum punya NPWP, Anda dapat
meminta surat pada sekuritas untuk bikin
pernyataan tidak punya NPWP. Surat ini
ditandatangani di atas materai.
3. Cover Buku Tabungan. Ini memudahkan
pihak sekuritas memeriksa rekening bank
Anda. Bila nantinya Anda ingin menarik
uang, rekening inilah yang jadi bank
penampungan tiap kali melakukan
penarikan dana.
4. No Identitas KSEI, persyaratan ini hanya
berlaku bila Anda sebelumnya sudah
mempunyai rekening saham dan ingin
membuka rekening kedua.
5. Fotokopi KTP suami, fotokopi NPWP
suami, dan juga fotokopi Kartu Keluarga
biasanya juga perlu disertakan bila
pekerjaan Anda adalah seorang Ibu
Rumah Tangga.
6. Meterai Rp6.000, Anda dapat sediakan
uang untuk membeli meterai. Meterai yang
dibutuhkan antara 2-8 meterai, bergantung
pada kebutuhan Anda.
Setelah Anda telah mempersiapkan semua
syarat di atas, maka Anda dapat menentukan
broker / sekuritas yang Anda pilih.
Jika Anda ingin berinvestasi saham, maka
Anda harus membuka rekening saham melalui
broker / sekuritas. Anda mungkin bertanya,
apa itu Sekuritas? Mengapa harus membuka
di sekuritas? Inilah definisinya, dan
persyaratannya.
#1 Apa itu Broker Saham?
Broker (pialang), juga dikenal dengan sebutan
Perantara Pedagang Efek, yaitu perusahaan
yang aktivitas utamanya adalah melakukan
jual beli efek yang tercatat di bursa saham.
Broker dibutuhkan oleh investor saham untuk
melakukan transaksi di pasar modal. Ini sama
halnya ketika Anda ingin membeli roti, Anda
tidak perlu ke pabrik roti, namun Anda hanya
perlu datang ke toko roti. Demikian pula bila
Anda ingin membeli saham, Anda harus
membelinya melalui broker.
#2 Persyaratan Membuka Rekening Saham
Proses membuka rekening saham cukup
sederhana. Sebelum Anda membuka rekening
saham, ada beberapa syarat yang perlu
disiapkan, antara lain:
1. ID Card: KTP/KITAS/Passport. ID Card
adalah syarat wajib bila ingin membuka
rekening saham. Untuk WNI, maka syarat
wajib yang diperlukan adalah KTP.
Sementara bagi WNA, syarat wajibnya
adalah KITAS/Passport.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila
Anda belum punya NPWP, Anda dapat
meminta surat pada sekuritas untuk bikin
pernyataan tidak punya NPWP. Surat ini
ditandatangani di atas materai.
3. Cover Buku Tabungan. Ini memudahkan
pihak sekuritas memeriksa rekening bank
Anda. Bila nantinya Anda ingin menarik
uang, rekening inilah yang jadi bank
penampungan tiap kali melakukan
penarikan dana.
4. No Identitas KSEI, persyaratan ini hanya
berlaku bila Anda sebelumnya sudah
mempunyai rekening saham dan ingin
membuka rekening kedua.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
68
5. Fotokopi KTP suami, fotokopi NPWP
suami, dan juga fotokopi Kartu Keluarga
biasanya juga perlu disertakan bila
pekerjaan Anda adalah seorang Ibu
Rumah Tangga.
6. Meterai Rp6.000, Anda dapat sediakan
uang untuk membeli meterai. Meterai yang
dibutuhkan antara 2-8 meterai, bergantung
pada kebutuhan Anda.
Setelah Anda telah mempersiapkan semua
syarat di atas, maka Anda dapat menentukan
broker / sekuritas yang Anda pilih.
3.2 Memilih Broker Saham
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Jika Anda ingin berinvestasi saham, maka
Anda harus membuka rekening saham melalui
broker / sekuritas. Anda mungkin bertanya,
apa itu Sekuritas? Mengapa harus membuka
di sekuritas? Inilah definisinya, dan
persyaratannya.
#1 Apa itu Broker Saham?
Broker (pialang), juga dikenal dengan sebutan
Perantara Pedagang Efek, yaitu perusahaan
yang aktivitas utamanya adalah melakukan
jual beli efek yang tercatat di bursa saham.
Broker dibutuhkan oleh investor saham untuk
melakukan transaksi di pasar modal. Ini sama
halnya ketika Anda ingin membeli roti, Anda
tidak perlu ke pabrik roti, namun Anda hanya
perlu datang ke toko roti. Demikian pula bila
Anda ingin membeli saham, Anda harus
membelinya melalui broker.
#2 Persyaratan Membuka Rekening Saham
Proses membuka rekening saham cukup
sederhana. Sebelum Anda membuka rekening
saham, ada beberapa syarat yang perlu
disiapkan, antara lain:
1. ID Card: KTP/KITAS/Passport. ID Card
adalah syarat wajib bila ingin membuka
rekening saham. Untuk WNI, maka syarat
wajib yang diperlukan adalah KTP.
Sementara bagi WNA, syarat wajibnya
adalah KITAS/Passport.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila
Anda belum punya NPWP, Anda dapat
meminta surat pada sekuritas untuk bikin
pernyataan tidak punya NPWP. Surat ini
ditandatangani di atas materai.
3. Cover Buku Tabungan. Ini memudahkan
pihak sekuritas memeriksa rekening bank
Anda. Bila nantinya Anda ingin menarik
uang, rekening inilah yang jadi bank
penampungan tiap kali melakukan
penarikan dana.
4. No Identitas KSEI, persyaratan ini hanya
berlaku bila Anda sebelumnya sudah
mempunyai rekening saham dan ingin
membuka rekening kedua.
5. Fotokopi KTP suami, fotokopi NPWP
suami, dan juga fotokopi Kartu Keluarga
biasanya juga perlu disertakan bila
pekerjaan Anda adalah seorang Ibu
Rumah Tangga.
6. Meterai Rp6.000, Anda dapat sediakan
uang untuk membeli meterai. Meterai yang
dibutuhkan antara 2-8 meterai, bergantung
pada kebutuhan Anda.
Setelah Anda telah mempersiapkan semua
syarat di atas, maka Anda dapat menentukan
broker / sekuritas yang Anda pilih.
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
69©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
70
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
71©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
72
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Ada banyak perusahaan sekuritas di Bursa
Efek negara kita . Sekarang, memilih perusahaan
sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah
memberlakukan aturan yang membuat
berinvestasi saham lebih aman.
Contoh peraturan yang diberlakukan oleh
pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan
pemisahan antara dana milik nasabah dan
milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah
ditempatkan di RDI (Rekening Dana Investor).
Pada dasarnya broker / sekuritas hanya
berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli
saham saja. Dengan adanya aturan keamanan
dari pemerintah, investor dapat memilih
berfokus pada pelayanan sekuritasnya.
Mencari broker pun, tidak hanya untuk
pelayanan membuka rekening di awal. Ketika
Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan
komunikasi yang intens dengan broker Anda.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi
pertimbangan dalam memilih sekuritas:
#1 Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
Sekuritas adalah perantara pedagang efek.
perusahaan broker / sekuritas haruslah
memiliki sertifikat perantara pedagang efek,
dan tercatat oleh Bursa Efek negara kita
sebagai anggota bursa.
Broker adalah wakil dari perusahaan sekuritas,
karena itu, Anda harus memastikan bahwa
broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE
(Wakil Perantara Pedagang Efek).
#2 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial
sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD
maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD
ini dihitung dari total aset dikurangi total
kewajiban sekuritas tersebut.
#3 Jumlah Setoran Awal
Besarnya setoran awal untuk berinvestasi
saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga
Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang
bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang
membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula
sekuritas yang membidik kalangan eksekutif.
Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin
carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit
dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
#4 Komisi Transaksi Broker
Komisi transaksi broker adalah biaya yang
dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi
transaksi baik beli maupun jual. Pada
umumnya komisi jual lebih besar 0,1%
dibandingkan dengan komisi beli.
Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham
berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan
untuk komisi jual berkisar di antara 0,2%
hingga 0,4%.
Tentunya Anda mencari komisi serendah
mungkin, namun, ada kalanya broker dengan
komisi rendah, juga memiliki batas minimal
komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh
strategi harian Anda.
Untuk mendapat biaya komisi rendah, Anda
bisa negosiasi dengan broker. Jika dana cukup
besar, investor bisa mendapat biaya komisi
yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi
menggunakan sistem online trading, komisi
transaksi biasanya relatif rendah.
#5 Informasi, Rekomendasi, & Riset Saham
Carilah broker yang memberi Informasi dan
rekomendasi saham harian. Hal ini berguna
bila Anda tidak sempat melakukan analisis
saham sendiri.
Broker yang baik akan memberi rekomendasi
yang bertanggung jawab, teredukasi, dan
tidak sekedar rumor lewat, beserta risikonya.
Dia juga bisa menyampaikannya dengan baik.
Riset merupakan layanan sekuritas yang
penting. Anda perlu memilih sekuritas yang
menyediakan layanan riset analisa saham
yang mendalam dan mudah Anda pahami.
Riset yang kuat akan membantu pengambilan
keputusan Anda sebagai investor.
#6 Fasilitas Transaksi
Secara konvensional, transaksi saham
umumnya dilakukan di kantor broker. Nasabah
memesan melalui telepon. Namun bila Anda
butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda
bisa memilih sekuritas yang punya fasilitas
online trading, baik via internet, komputer, atau
smartphone.
#7 Rekening Dana Investor (RDI)
Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak
sama dengan RDI Anda, maka Anda akan
terkena biaya saat melakukan tambah dana
atau menarik dana.
Aplikasi Finansialku
membantu Anda
mengelola dan
merencanakan
keuangan keluarga
Aplikasi Finansialku
membantu Anda
mencatat dan
merencanakan
tujuan keuangan.
©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
74
3.3 Pertimbangan Transaksi Saham
Offline vs Online
Jika Anda sudah mendaftar kode nasabah dan
RDI, Anda dapat memilih, apakah ingin
bertransaksi secara offline atau online.
#1 Transaksi Offline
Dalam transaksi offline, Anda cukup
menelepon broker. Broker akan membantu
Anda menjalankan transaksi saham. Dengan
menghubungi broker, dan memberi pesan
untuk transaksi saham, beserta kode saham
dan jumlah lot-nya, maka broker akan
menjalankan instruksi Anda.
Kelebihan jasa broker adalah Anda tidak perlu
repot mengamati harga saham bila Anda sibuk
beraktivitas sehari-harinya. Broker membantu
mengamati dan memberitahu informasi yang
krusial terkait harga saham.
Kekurangannya adalah, investor dikenai biaya
transaksi yang lebih mahal daripada transaksi
online. Besarannya tergantung masing-masing
sekuritas.
#2 Transaksi Online
Transaksi online yaitu menggunakan software
online trading. Anda dapat melakukan order
jual beli sendiri dengan aplikasi online trading
yang disediakan oleh sekuritas.
Syarat untuk transaksi online yaitu jaringan
internet. Saat ini banyak sekuritas yang
menyediakan aplikasi online trading yang
dapat diakses baik melalui komputer, tab, atau
smartphone.
Kelebihan transaksi online adalah menghemat
waktu. Jika Anda memasang sendiri order jual
beli, maka lebih cepat daripada menelepon
broker. Selain itu dengan aplikasi online
trading, maka fee yang dikenakan lebih kecil
karena tidak perlu membayar jasa broker.
Bila Anda merasa akrab dengan komputer dan
internet, maka transaksi online saham
merupakan solusi yang cocok untuk Anda.
Kelemahannya yaitu bila internet tidak
terkoneksi dengan baik. Namun bila Anda
fokus untuk investasi jangka panjang, hal ini
seharusnya tidak menjadi masalah.
Inilah Tabel untuk meringkas perbedaan
antara transaksi offline dan online:
Jika Anda sudah mendaftar kode nasabah dan
RDI, Anda dapat memilih, apakah ingin
bertransaksi secara offline atau online.
#1 Transaksi Offline
Dalam transaksi offline, Anda cukup
menelepon broker. Broker akan membantu
Anda menjalankan transaksi saham. Dengan
menghubungi broker, dan memberi pesan
untuk transaksi saham, beserta kode saham
dan jumlah lot-nya, maka broker akan
menjalankan instruksi Anda.
Kelebihan jasa broker adalah Anda tidak perlu
repot mengamati harga saham bila Anda sibuk
beraktivitas sehari-harinya. Broker membantu
mengamati dan memberitahu informasi yang
krusial terkait harga saham.
Kekurangannya adalah, investor dikenai biaya
transaksi yang lebih mahal daripada transaksi
online. Besarannya tergantung masing-masing
sekuritas.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
75©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
#2 Transaksi Online
Transaksi online yaitu menggunakan software
online trading. Anda dapat melakukan order
jual beli sendiri dengan aplikasi online trading
yang disediakan oleh sekuritas.
Syarat untuk transaksi online yaitu jaringan
internet. Saat ini banyak sekuritas yang
menyediakan aplikasi online trading yang
dapat diakses baik melalui komputer, tab, atau
smartphone.
Kelebihan transaksi online adalah menghemat
waktu. Jika Anda memasang sendiri order jual
beli, maka lebih cepat daripada menelepon
broker. Selain itu dengan aplikasi online
trading, maka fee yang dikenakan lebih kecil
karena tidak perlu membayar jasa broker.
Bila Anda merasa akrab dengan komputer dan
internet, maka transaksi online saham
merupakan solusi yang cocok untuk Anda.
Kelemahannya yaitu bila internet tidak
terkoneksi dengan baik. Namun bila Anda
fokus untuk investasi jangka panjang, hal ini
seharusnya tidak menjadi masalah.
Inilah Tabel untuk meringkas perbedaan
antara transaksi offline dan online:
Jika Anda sudah mendaftar kode nasabah dan
RDI, Anda dapat memilih, apakah ingin
bertransaksi secara offline atau online.
#1 Transaksi Offline
Dalam transaksi offline, Anda cukup
menelepon broker. Broker akan membantu
Anda menjalankan transaksi saham. Dengan
menghubungi broker, dan memberi pesan
untuk transaksi saham, beserta kode saham
dan jumlah lot-nya, maka broker akan
menjalankan instruksi Anda.
Kelebihan jasa broker adalah Anda tidak perlu
repot mengamati harga saham bila Anda sibuk
beraktivitas sehari-harinya. Broker membantu
mengamati dan memberitahu informasi yang
krusial terkait harga saham.
Kekurangannya adalah, investor dikenai biaya
transaksi yang lebih mahal daripada transaksi
online. Besarannya tergantung masing-masing
sekuritas.
#2 Transaksi Online
Transaksi online yaitu menggunakan software
online trading. Anda dapat melakukan order
jual beli sendiri dengan aplikasi online trading
yang disediakan oleh sekuritas.
Syarat untuk transaksi online yaitu jaringan
internet. Saat ini banyak sekuritas yang
menyediakan aplikasi online trading yang
dapat diakses baik melalui komputer, tab, atau
smartphone.
Kelebihan transaksi online adalah menghemat
waktu. Jika Anda memasang sendiri order jual
beli, maka lebih cepat daripada menelepon
broker. Selain itu dengan aplikasi online
trading, maka fee yang dikenakan lebih kecil
karena tidak perlu membayar jasa broker.
Bila Anda merasa akrab dengan komputer dan
internet, maka transaksi online saham
merupakan solusi yang cocok untuk Anda.
Kelemahannya yaitu bila internet tidak
terkoneksi dengan baik. Namun bila Anda
fokus untuk investasi jangka panjang, hal ini
seharusnya tidak menjadi masalah.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
76
Inilah Tabel untuk meringkas perbedaan
antara transaksi offline dan online:
Online Trading Trading Konvensional
Dilakukan dengan aplikasi
Dilakukan dengan menelepon
Broker
Transaksi dapat dilihat secara
real time
Tidak dapat melihat transaksi
secara real time
Investor membeli sendiri tanpa
perantara broker
Investor membeli dengan
perantara broker
Biaya broker relatif murah
Biaya broker lebih mahal karena
menggunakan jasa broker
Wajib menggunakan internet Wajib menggunakan telepon
Menyajikan data yang lengkap
dalam sebuah platform aplikasi
Tidak ada data yang lengkap
dalam satu platform aplikasi
3.4 Memilih Aplikasi Online Trading
Banyak broker menawarkan fasilitas online.
Sebagai investor, Anda disarankan memilih
aplikasi yang stabil, nyaman, dan mudah
digunakan. Tiap aplikasi online trading dapat
diunduh dari internet dan bisa dicoba
walaupun Anda belum menjadi nasabah
broker tersebut
Apa pertimbangannya? Bermacam-macam,
mulai dari tampilan, koneksi yang stabil dan
lain-lain. Berikut beberapa tips untuk memilih
aplikasi online trading.
#1 Aplikasi Menyediakan Data Real Time
Investor saham membutuhkan data real time
untuk bertransaksi. Jika Anda merupakan tipe
investor jangka panjang, kemungkinan Anda
tidak terlalu membutuhkan data real time ini.
Pada umumnya data real time ini gratis, bila
ada yang memungut, hanya berkisar antara
puluhan ribu per bulan. Ada pula online
trading yang tidak memungut biaya data ini,
namun mengharuskan nilai transaksi per bulan
minimal sejumlah tertentu.
#2 Lengkapnya Fitur Analisis
Investor butuh fitur yang membantu analisa
saham. Fitur ini termasuk indikator analisis
teknikal, berita, laporan keuangan, riset saham,
dan lain-lain. Semakin lengkap fiturnya, makin
mempermudah Anda mengambil keputusan
berinvestasi.
Fitur-fitur yang Anda mungkin perlukan dalam
aplikasi trading Anda antara lain:
1. Fasilitas Informasi Harga Saham dan
Indeks Saham
2. Fasilitas Grafik Saham dan Berbagai
Indikatornya.
3. Fasilitas Berita Terbaru
4. Fasilitas Laporan Keuangan Emiten
5. Fasilitas Foreign Flow dan Broker Summary
6. Fasilitas Informasi Portfolio Pribadi dan
pelaporan pajaknya.
#3 Adanya Fitur Automatic Order /
Order Booking
Tidak semua aplikasi online trading punya
fitur ini. Fitur ini dapat membantu Anda untuk
bertransaksi saham secara fleksibel, tidak
perlu memantau monitor tiap saat.
Dengan adanya automatic order seperti
trailing stop, sangat berguna untuk
meminimalkan risiko, seperti membatasi
kerugian saat harga saham turun.
Jika Anda sudah mendaftar kode nasabah dan
RDI, Anda dapat memilih, apakah ingin
bertransaksi secara offline atau online.
#1 Transaksi Offline
Dalam transaksi offline, Anda cukup
menelepon broker. Broker akan membantu
Anda menjalankan transaksi saham. Dengan
menghubungi broker, dan memberi pesan
untuk transaksi saham, beserta kode saham
dan jumlah lot-nya, maka broker akan
menjalankan instruksi Anda.
Kelebihan jasa broker adalah Anda tidak perlu
repot mengamati harga saham bila Anda sibuk
beraktivitas sehari-harinya. Broker membantu
mengamati dan memberitahu informasi yang
krusial terkait harga saham.
Kekurangannya adalah, investor dikenai biaya
transaksi yang lebih mahal daripada transaksi
online. Besarannya tergantung masing-masing
sekuritas.
#2 Transaksi Online
Transaksi online yaitu menggunakan software
online trading. Anda dapat melakukan order
jual beli sendiri dengan aplikasi online trading
yang disediakan oleh sekuritas.
Syarat untuk transaksi online yaitu jaringan
internet. Saat ini banyak sekuritas yang
menyediakan aplikasi online trading yang
dapat diakses baik melalui komputer, tab, atau
smartphone.
Kelebihan transaksi online adalah menghemat
waktu. Jika Anda memasang sendiri order jual
beli, maka lebih cepat daripada menelepon
broker. Selain itu dengan aplikasi online
trading, maka fee yang dikenakan lebih kecil
karena tidak perlu membayar jasa broker.
Bila Anda merasa akrab dengan komputer dan
internet, maka transaksi online saham
merupakan solusi yang cocok untuk Anda.
Kelemahannya yaitu bila internet tidak
terkoneksi dengan baik. Namun bila Anda
fokus untuk investasi jangka panjang, hal ini
seharusnya tidak menjadi masalah.
Inilah Tabel untuk meringkas perbedaan
antara transaksi offline dan online:
Banyak broker menawarkan fasilitas online.
Sebagai investor, Anda disarankan memilih
aplikasi yang stabil, nyaman, dan mudah
digunakan. Tiap aplikasi online trading dapat
diunduh dari internet dan bisa dicoba
walaupun Anda belum menjadi nasabah
broker tersebut
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
77©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Apa pertimbangannya? Bermacam-macam,
mulai dari tampilan, koneksi yang stabil dan
lain-lain. Berikut beberapa tips untuk memilih
aplikasi online trading.
#1 Aplikasi Menyediakan Data Real Time
Investor saham membutuhkan data real time
untuk bertransaksi. Jika Anda merupakan tipe
investor jangka panjang, kemungkinan Anda
tidak terlalu membutuhkan data real time ini.
Pada umumnya data real time ini gratis, bila
ada yang memungut, hanya berkisar antara
puluhan ribu per bulan. Ada pula online
trading yang tidak memungut biaya data ini,
namun mengharuskan nilai transaksi per bulan
minimal sejumlah tertentu.
#2 Lengkapnya Fitur Analisis
Investor butuh fitur yang membantu analisa
saham. Fitur ini termasuk indikator analisis
teknikal, berita, laporan keuangan, riset saham,
dan lain-lain. Semakin lengkap fiturnya, makin
mempermudah Anda mengambil keputusan
berinvestasi.
Fitur-fitur yang Anda mungkin perlukan dalam
aplikasi trading Anda antara lain:
1. Fasilitas Informasi Harga Saham dan
Indeks Saham
2. Fasilitas Grafik Saham dan Berbagai
Indikatornya.
3. Fasilitas Berita Terbaru
4. Fasilitas Laporan Keuangan Emiten
5. Fasilitas Foreign Flow dan Broker Summary
6. Fasilitas Informasi Portfolio Pribadi dan
pelaporan pajaknya.
#3 Adanya Fitur Automatic Order /
Order Booking
Tidak semua aplikasi online trading punya
fitur ini. Fitur ini dapat membantu Anda untuk
bertransaksi saham secara fleksibel, tidak
perlu memantau monitor tiap saat.
Dengan adanya automatic order seperti
trailing stop, sangat berguna untuk
meminimalkan risiko, seperti membatasi
kerugian saat harga saham turun.
Banyak broker menawarkan fasilitas online.
Sebagai investor, Anda disarankan memilih
aplikasi yang stabil, nyaman, dan mudah
digunakan. Tiap aplikasi online trading dapat
diunduh dari internet dan bisa dicoba
walaupun Anda belum menjadi nasabah
broker tersebut
Apa pertimbangannya? Bermacam-macam,
mulai dari tampilan, koneksi yang stabil dan
lain-lain. Berikut beberapa tips untuk memilih
aplikasi online trading.
#1 Aplikasi Menyediakan Data Real Time
Investor saham membutuhkan data real time
untuk bertransaksi. Jika Anda merupakan tipe
investor jangka panjang, kemungkinan Anda
tidak terlalu membutuhkan data real time ini.
Pada umumnya data real time ini gratis, bila
ada yang memungut, hanya berkisar antara
puluhan ribu per bulan. Ada pula online
trading yang tidak memungut biaya data ini,
namun mengharuskan nilai transaksi per bulan
minimal sejumlah tertentu.
#2 Lengkapnya Fitur Analisis
Investor butuh fitur yang membantu analisa
saham. Fitur ini termasuk indikator analisis
teknikal, berita, laporan keuangan, riset saham,
dan lain-lain. Semakin lengkap fiturnya, makin
mempermudah Anda mengambil keputusan
berinvestasi.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
78
Fitur-fitur yang Anda mungkin perlukan dalam
aplikasi trading Anda antara lain:
1. Fasilitas Informasi Harga Saham dan
Indeks Saham
2. Fasilitas Grafik Saham dan Berbagai
Indikatornya.
3. Fasilitas Berita Terbaru
4. Fasilitas Laporan Keuangan Emiten
5. Fasilitas Foreign Flow dan Broker Summary
6. Fasilitas Informasi Portfolio Pribadi dan
pelaporan pajaknya.
#3 Adanya Fitur Automatic Order /
Order Booking
Tidak semua aplikasi online trading punya
fitur ini. Fitur ini dapat membantu Anda untuk
bertransaksi saham secara fleksibel, tidak
perlu memantau monitor tiap saat.
Dengan adanya automatic order seperti
trailing stop, sangat berguna untuk
meminimalkan risiko, seperti membatasi
kerugian saat harga saham turun.
Banyak broker menawarkan fasilitas online.
Sebagai investor, Anda disarankan memilih
aplikasi yang stabil, nyaman, dan mudah
digunakan. Tiap aplikasi online trading dapat
diunduh dari internet dan bisa dicoba
walaupun Anda belum menjadi nasabah
broker tersebut
Apa pertimbangannya? Bermacam-macam,
mulai dari tampilan, koneksi yang stabil dan
lain-lain. Berikut beberapa tips untuk memilih
aplikasi online trading.
#1 Aplikasi Menyediakan Data Real Time
Investor saham membutuhkan data real time
untuk bertransaksi. Jika Anda merupakan tipe
investor jangka panjang, kemungkinan Anda
tidak terlalu membutuhkan data real time ini.
Pada umumnya data real time ini gratis, bila
ada yang memungut, hanya berkisar antara
puluhan ribu per bulan. Ada pula online
trading yang tidak memungut biaya data ini,
namun mengharuskan nilai transaksi per bulan
minimal sejumlah tertentu.
#2 Lengkapnya Fitur Analisis
Investor butuh fitur yang membantu analisa
saham. Fitur ini termasuk indikator analisis
teknikal, berita, laporan keuangan, riset saham,
dan lain-lain. Semakin lengkap fiturnya, makin
mempermudah Anda mengambil keputusan
berinvestasi.
Fitur-fitur yang Anda mungkin perlukan dalam
aplikasi trading Anda antara lain:
1. Fasilitas Informasi Harga Saham dan
Indeks Saham
2. Fasilitas Grafik Saham dan Berbagai
Indikatornya.
3. Fasilitas Berita Terbaru
4. Fasilitas Laporan Keuangan Emiten
5. Fasilitas Foreign Flow dan Broker Summary
6. Fasilitas Informasi Portfolio Pribadi dan
pelaporan pajaknya.
#3 Adanya Fitur Automatic Order /
Order Booking
Tidak semua aplikasi online trading punya
fitur ini. Fitur ini dapat membantu Anda untuk
bertransaksi saham secara fleksibel, tidak
perlu memantau monitor tiap saat.
Dengan adanya automatic order seperti
trailing stop, sangat berguna untuk
meminimalkan risiko, seperti membatasi
kerugian saat harga saham turun.
Aplikasi
Finansialku
Aplikasi Finansialku
membantu Anda
mengelola dan
merencanakan
keuangan keluarga
Yuk bikin rencana
keuangan Anda dan
hitung berapa
kebutuhan Anda
dengan Aplikasi
Finansialku.
©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
80
3.5 Tahap-Tahap Membuka Rekening
Saham
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
81©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
82
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
83©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
84
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
85©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
86
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Setelah Anda tahu persyaratannya, dan telah
memilih salah satu broker, berikut langkah-
langkah untuk membuka rekening saham:
#1 Bertemu Broker dan Membuat Rekening
Bila Anda ingin membuka secara online, Anda
dapat mengunduh formulir online yang
disediakan sekuritas di internet, kemudian
mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat
merekomendasikan seorang broker tertentu,
Anda pun dapat membuat janji dengan broker
untuk bertemu dan membuka rekening Anda.
#2 Mengisi Formulir dan Melampirkan
Persyaratan
Anda dapat mengisi formulir pembukaan
rekening, termasuk rekening saham dan
rekening dana investor.
Pengisian formulir mirip seperti saat membuka
rekening di bank. Isilah dengan benar setiap
kolom pada formulir pembukaan rekening.
Jangan lupa juga untuk melampirkan
persyaratan seperti yang dijelaskan di atas.
#3 Memilih dan Membuka RDI
Formulir pembukaan rekening saham
umumnya terdiri dua bagian, yaitu pembukaan
rekening saham dan pembukaan rekening
dana investor (RDI).
1. Rekening Saham, adalah untuk rekening
di perusahaan sekuritas, juga untuk data
yang disampaikan pada KSEI. Ini adalah
rekening penyimpanan saham Anda.
2. Rekening Dana Investor (RDI), adalah
rekening dana Anda, yang ditempatkan
pada bank administrator RDI, terpisah dari
rekening saham. RDI ini bertujuan
menyimpan dana yang tidak terpakai.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk
penampungan dana Anda (bank untuk RDI).
Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank
yang sama dengan rekening pribadi. Hal ini
agar Anda bisa menghemat biaya administrasi
seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor
ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
#4 Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
Langkah berikutnya adalah menunggu proses
pembukaan rekening. Lamanya pembukaan
rekening ini bervariasi bergantung pada
Sekuritas dan RDI yang Anda pilih.
Proses ini umumnya selama seminggu, tapi
juga ada sekuritas yang dapat membukanya
dalam waktu sehari. Setelah prosesnya
selesai, Anda akan dikonfirmasi dengan nomor
RDI yang Anda buka.
#5 Menyetor Deposit Awal
Setelah RDI sudah jadi, Anda dapat
menyetorkan jumlah modal yang Anda
inginkan. Dengan deposit awal, Anda juga
telah mengaktifkan rekening saham Anda.
Pertanyaannya, berapa biasanya setoran
awal pembukaan rekening saham?
Jawabannya bervariasi bergantung pada
sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata
sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5
juta hingga Rp10 juta.
Beberapa sekuritas asing malah memberi
syarat setoran minimal hingga Rp50 juta.
Namun ada juga beberapa sekuritas yang
memperbolehkan setoran minimal sebesar
Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk
berinvestasi saham? Anda dapat
mempertimbangkan setoran awal sebesar
Rp10 juta untuk hal ini, agar hasil investasi
Anda lebih terasa.
Anda tidak perlu berpatokan pada batas
minimal yang ditetapkan sekuritas. Anda bisa
tentukan sendiri jumlah dana yang Anda
perlukan untuk membeli saham.
Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan:
1. Modal investasi harus diambil dari uang
dingin, yaitu dana menganggur yang tidak
dipakai sebagai dana kebutuhan
sehari-hari atau dana darurat.
2. Anda juga perlu mempertimbangkan
Saham yang akan Anda beli.
Harga saham pun bervariasi, ada yang
harganya sebesar Rp100 per lembar, namun
ada juga yang setinggi Rp70.000 per lembar.
Karena Anda perlu membeli saham minimal 1
lot, yang artinya 100 lembar, Anda perlu
mengalikan harga saham dengan jumlah lot
yang Anda beli.
Misalnya, Anda ingin membeli saham yang
harganya Rp100 sebanyak 10 lot, maka:
Rp100 x 10 lot x 100 lembar = Rp100.000
Sehingga Anda memerlukan uang Rp100.000
untuk membeli 10 lot saham yang seharga
Rp100 per lembar.
Atau bila Anda ingin membeli saham seharga
Rp70.000 per lembar, sebanyak 1 lot, maka
Anda juga bisa menghitungnya seperti ini:
Rp70.000 x 100 lembar = Rp7.000.000
Sehingga Anda membutuhkan uang sebesar
Rp7 juta untuk membeli 1 lot saham seharga
Rp70.000 per lembar.
Dengan mengenali saham yang akan Anda
beli, bisa menentukan jumlah setoran awal
Anda di sebuah rekening saham.
Anda dapat menyetor secara tunai atau
transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah
menyetorkan deposit awal, Anda tinggal
menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN
untuk dapat login ke akun saham online Anda.
#6 Download Aplikasi Trading dan Mulai
Bertransaksi
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN,
Anda sudah dapat memulai berinvestasi
saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi
Trading yang disediakan oleh broker. Aplikasi
trading ini dapat diunduh dari website broker
atau Anda dapat meminta secara langsung
pada broker Anda.
#7 Mendapat Kartu AKSes
Anda akan menerima kartu AKSes Anda
melalui pos. Kartu ini dikirim dalam amplop
tertutup beserta PIN untuk keamanan.
Sebetulnya apa manfaat kartu AKSes ini?
Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
dikeluarkan oleh PT. Kustodian Sentral Efek
negara kita (KSEI) untuk memantau kepemilikan
saham yang Anda punya. Anda pun bisa login
di website investor.ksei.co.id.
Bila Anda baru pertama kali mengunjungi web
tersebut, klik “Create Your Own Use ID For
First Login”. Setelah itu ikuti petunjuk
membuat User ID. Anda pun nantinya bisa
mengecek kepemilikan saham Anda.
Yuk Subscribe
Channel Youtube
Finansialku.com
dan dapatkan info
terbaru dari kami.
Youtube
Finansialku
FinansialkuID
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
88
3.6 Mekanisme Transaksi Perdagangan
Saham
Setelah Anda memiliki rekening saham dan
menyetor modal, berarti Anda sudah dapat
bertransaksi saham.
Nah, Bagaimana mekanisme transaksinya?
Dalam bertransaksi jual beli saham Anda perlu
tahu beberapa mekanisme yang berlaku di
Bursa Saham. Hal-hal tersebut antara lain:
#1 Tiga Jenis Pasar
Pada mekanisme perdagangan saham,
terdapat 3 jenis pasar, yaitu:
1. Pasar reguler (RG), yaitu pasar utama
Bursa Saham. Transaksinya menggunakan
mekanisme tawar menawar yang terus
berlangsung selama waktu perdagangan.
2. Pasar Negosiasi (NG), yaitu pasar yang
transaksinya dilaksanakan berdasarkan
tawar menawar individual antara anggota
dengan berpedoman pada kurs terakhir di
pasar reguler.
3. Pasar Tunai (TN), yaitu pasar yang memiliki
skema yang sama persis seperti pasar
reguler, namun sistem penyelesaiannya
secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.
#2 Fraksi Harga
Di pasar reguler dan pasar tunai, perubahan
harga dalam tawar menawar sudah ditentukan
oleh fraksi harga. Perhatikan tabel di bawah:
Misal, pada kelompok harga Rp500 - Rp2.000,
fraksi harganya adalah Rp5. Maka perubahan
harga sahamnya kelipatan Rp5.
Dengan demikian, Anda tidak dapat
bertransaksi di harga Rp763. Untuk menjual
harga di luar fraksi harga yang ditentukan, bisa
melalui pasar negosiasi.
#3 Satuan Perdagangan (Lot)
Selain fraksi harga, saham-saham di pasar
reguler dan pasar tunai hanya diperdagangkan
dalam satuan “lot”.
Jumlah 1 lot saham adalah 100 lembar. Untuk
transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa
dilakukan di pasar negosiasi.
#4 Penyelesaian Transaksi
Mekanisme transaksi di bursa berlangsung
secara lelang melalui JATS (Jakarta
Automated Trading System).
Dalam pasar reguler dan pasar negosiasi,
penyelesaiannya dilakukan pada hari ke-3
setelah terjadinya transaksi (t+3). Hal ini
berbeda dengan di pasar tunai, di mana
penyelesaian transaksi adalah saat itu juga.
#5 Harga Bid dan Offer
Tawar menawar di bursa saham dilakukan
dengan pemasangan harga beli (bid), dan
harga jual (offer) oleh para broker.
Pemasangan ini ditayangkan di papan
elektronik BEI dan dapat dilihat secara umum
dan transparan. Lebih jelasnya mengenai Bid
dan Offer, perhatikan gambar berikut.
Harga Bid dan harga Offer ini akan bergerak
sesuai dengan dinamika pasar sampai
bertemu harga yang sama barulah terjadi
transaksi. Keterangan dari Bid dan Offer
tersebut antara lain:
1. Harga Bid adalah harga permintaan yang
dipesan oleh yang ingin membeli.
2. Bid Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh pembeli dalam harga bid.
3. Harga Offer adalah harga penawaran yang
dipesan oleh yang ingin menjual.
4. Offer Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat Anda lihat ada
antrian Bid di harga Rp520 dan ada antrian
Offer di harga Rp525. Ini artinya, ketika Anda
ingin langsung membeli saham tersebut tanpa
antri, maka belilah di harga Rp525. Sebaliknya
bila ingin langsung menjual, pasanglah di
harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan
pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar
negosiasi. Di pasar nego, walaupun harga bid
dan offer telah bertemu, harus dilakukan
tawar-menawar langsung antara pembeli dan
penjual, hingga terjadi kesepakatan harga dan
lot yang ditransaksikan
#6 Sistem Auto Rejection
Dalam perdagangan dengan sistem lelang ini,
rawan terjadi spekulasi harga. Untuk
mengatasinya, Bursa Efek negara kita pun
menetapkan batas atas dan batas bawah Auto
Rejection dengan tujuan menjaga agar harga
saham tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu
rendah dalam satu hari.
Batas auto rejection tersebut dapat dilihat di
tabel berikut:
Setelah Anda memiliki rekening saham dan
menyetor modal, berarti Anda sudah dapat
bertransaksi saham.
Nah, Bagaimana mekanisme transaksinya?
Dalam bertransaksi jual beli saham Anda perlu
tahu beberapa mekanisme yang berlaku di
Bursa Saham. Hal-hal tersebut antara lain:
#1 Tiga Jenis Pasar
Pada mekanisme perdagangan saham,
terdapat 3 jenis pasar, yaitu:
1. Pasar reguler (RG), yaitu pasar utama
Bursa Saham. Transaksinya menggunakan
mekanisme tawar menawar yang terus
berlangsung selama waktu perdagangan.
2. Pasar Negosiasi (NG), yaitu pasar yang
transaksinya dilaksanakan berdasarkan
tawar menawar individual antara anggota
dengan berpedoman pada kurs terakhir di
pasar reguler.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
89©2017 PT. Solusi Finansialku negara kita
3. Pasar Tunai (TN), yaitu pasar yang memiliki
skema yang sama persis seperti pasar
reguler, namun sistem penyelesaiannya
secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.
#2 Fraksi Harga
Di pasar reguler dan pasar tunai, perubahan
harga dalam tawar menawar sudah ditentukan
oleh fraksi harga. Perhatikan tabel di bawah:
Misal, pada kelompok harga Rp500 - Rp2.000,
fraksi harganya adalah Rp5. Maka perubahan
harga sahamnya kelipatan Rp5.
Dengan demikian, Anda tidak dapat
bertransaksi di harga Rp763. Untuk menjual
harga di luar fraksi harga yang ditentukan, bisa
melalui pasar negosiasi.
Kelompok Harga (Rp) Fraksi Harga (Rp)
50 - 200
200 - 500
500 - 2.000
2.000 - 5.000
> 5.000
1
2
5
10
25
#3 Satuan Perdagangan (Lot)
Selain fraksi harga, saham-saham di pasar
reguler dan pasar tunai hanya diperdagangkan
dalam satuan “lot”.
Jumlah 1 lot saham adalah 100 lembar. Untuk
transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa
dilakukan di pasar negosiasi.
#4 Penyelesaian Transaksi
Mekanisme transaksi di bursa berlangsung
secara lelang melalui JATS (Jakarta
Automated Trading System).
Dalam pasar reguler dan pasar negosiasi,
penyelesaiannya dilakukan pada hari ke-3
setelah terjadinya transaksi (t+3). Hal ini
berbeda dengan di pasar tunai, di mana
penyelesaian transaksi adalah saat itu juga.
#5 Harga Bid dan Offer
Tawar menawar di bursa saham dilakukan
dengan pemasangan harga beli (bid), dan
harga jual (offer) oleh para broker.
Pemasangan ini ditayangkan di papan
elektronik BEI dan dapat dilihat secara umum
dan transparan. Lebih jelasnya mengenai Bid
dan Offer, perhatikan gambar berikut.
Harga Bid dan harga Offer ini akan bergerak
sesuai dengan dinamika pasar sampai
bertemu harga yang sama barulah terjadi
transaksi. Keterangan dari Bid dan Offer
tersebut antara lain:
1. Harga Bid adalah harga permintaan yang
dipesan oleh yang ingin membeli.
2. Bid Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh pembeli dalam harga bid.
3. Harga Offer adalah harga penawaran yang
dipesan oleh yang ingin menjual.
4. Offer Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat Anda lihat ada
antrian Bid di harga Rp520 dan ada antrian
Offer di harga Rp525. Ini artinya, ketika Anda
ingin langsung membeli saham tersebut tanpa
antri, maka belilah di harga Rp525. Sebaliknya
bila ingin langsung menjual, pasanglah di
harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan
pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar
negosiasi. Di pasar nego, walaupun harga bid
dan offer telah bertemu, harus dilakukan
tawar-menawar langsung antara pembeli dan
penjual, hingga terjadi kesepakatan harga dan
lot yang ditransaksikan
#6 Sistem Auto Rejection
Dalam perdagangan dengan sistem lelang ini,
rawan terjadi spekulasi harga. Untuk
mengatasinya, Bursa Efek negara kita pun
menetapkan batas atas dan batas bawah Auto
Rejection dengan tujuan menjaga agar harga
saham tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu
rendah dalam satu hari.
Batas auto rejection tersebut dapat dilihat di
tabel berikut:
Setelah Anda memiliki rekening saham dan
menyetor modal, berarti Anda sudah dapat
bertransaksi saham.
Nah, Bagaimana mekanisme transaksinya?
Dalam bertransaksi jual beli saham Anda perlu
tahu beberapa mekanisme yang berlaku di
Bursa Saham. Hal-hal tersebut antara lain:
#1 Tiga Jenis Pasar
Pada mekanisme perdagangan saham,
terdapat 3 jenis pasar, yaitu:
1. Pasar reguler (RG), yaitu pasar utama
Bursa Saham. Transaksinya menggunakan
mekanisme tawar menawar yang terus
berlangsung selama waktu perdagangan.
2. Pasar Negosiasi (NG), yaitu pasar yang
transaksinya dilaksanakan berdasarkan
tawar menawar individual antara anggota
dengan berpedoman pada kurs terakhir di
pasar reguler.
3. Pasar Tunai (TN), yaitu pasar yang memiliki
skema yang sama persis seperti pasar
reguler, namun sistem penyelesaiannya
secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.
#2 Fraksi Harga
Di pasar reguler dan pasar tunai, perubahan
harga dalam tawar menawar sudah ditentukan
oleh fraksi harga. Perhatikan tabel di bawah:
Misal, pada kelompok harga Rp500 - Rp2.000,
fraksi harganya adalah Rp5. Maka perubahan
harga sahamnya kelipatan Rp5.
Dengan demikian, Anda tidak dapat
bertransaksi di harga Rp763. Untuk menjual
harga di luar fraksi harga yang ditentukan, bisa
melalui pasar negosiasi.
Bagian 3: Memulai Berinvestasi Saham
90
#3 Satuan Perdagangan (Lot)
Selain fraksi harga, saham-saham di pasar
reguler dan pasar tunai hanya diperdagangkan
dalam satuan “lot”.
Jumlah 1 lot saham adalah 100 lembar. Untuk
transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa
dilakukan di pasar negosiasi.
#4 Penyelesaian Transaksi
Mekanisme transaksi di bursa berlangsung
secara lelang melalui JATS (Jakarta
Automated Trading System).
Dalam pasar reguler dan pasar negosiasi,
penyelesaiannya dilakukan pada hari ke-3
setelah terjadinya transaksi (t+3). Hal ini
berbeda dengan di pasar tunai, di mana
penyelesaian transaksi adalah saat itu juga.
#5 Harga Bid dan Offer
Tawar menawar di bursa saham dilakukan
dengan pemasangan harga beli (bid), dan
harga jual (offer) oleh para broker.
Pemasangan ini ditayangkan di papan
elektronik BEI dan dapat dilihat secara umum
dan transparan. Lebih jelasnya mengenai Bid
dan Offer, perhatikan gambar berikut.
Harga Bid dan harga Offer ini akan bergerak
sesuai dengan dinamika pasar sampai
bertemu harga yang sama barulah terjadi
transaksi. Keterangan dari Bid dan Offer
tersebut antara lain:
1. Harga Bid adalah harga permintaan yang
dipesan oleh yang ingin membeli.
2. Bid Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh pembeli dalam harga bid.
3. Harga Offer adalah harga penawaran yang
dipesan oleh yang ingin menjual.
4. Offer Vol (Volume) berarti jumlah lot yang
dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat Anda lihat ada
antrian Bid di harga Rp520 dan ada antrian
Offer di harga Rp525. Ini artinya, ketika Anda
ingin langsung membeli saham tersebut tanpa
antri, maka belilah di harga Rp525. Sebaliknya
bila ingin langsung menjual, pasanglah di
harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan
pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar
negosiasi. Di pasar nego, walaupun harga bid
dan offer telah bertemu, harus dilakukan
tawar-menawar langsung antara pembeli dan
penjual, hingga terjadi kesepakatan harga dan
lot yang ditransaksikan
#6 Sistem Auto Rejection
Dalam perdagangan dengan sistem lelang ini,
rawan terjadi spekulasi harga. Untuk
mengatasinya, Bursa Efek negara kita pun
menetapkan batas atas dan batas bawah Auto
Rejection dengan tujuan menjaga agar harga
saham tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu
rendah dalam satu hari.
B
Langganan:
Postingan (Atom)